FITNESS & HEALTH

Benarkah Akibat Diremas, Payudara Bisa Cedera?

Medcom
Minggu 12 Februari 2023 / 23:09
Jakarta: Dalam hubungan seksual tindakan meremas bagian payudara bisa jadi dilakukan. Menurut dr. Adhi Pasha Dwitama dalam Sehatq menyebutkan bahwa meremas payudara adalah tindakan yang aman, tetapi jika dilakukan terlalu keras bisa menimbulkan payudara nyeri, bengkak dan juga memar pada otot dan jaringan payudara.

Apalagi jika teremas seperti memeras pakaian basah. Ternyata hal ini bisa membuat cedera dan trauma payudara. Jika payudara sudah mengalami trauma maka akan memicu gejala lain seperti memar atau kram.
 

Apa itu cedera payudara?


Cedera payudara traumatis didefinisikan sebagai tindakan atau kejadian apa pun yang menyebabkan kerusakan pada payudara atau jaringan payudaramu. Meskipun sebagian besar cedera payudara tidak mengakibatkan kerusakan permanen, tetapi akibat dari trauma payudara dapat mengganggu orang tersebut. 


(Meremas payudara adalah tindakan yang aman, namun jika dilakukan terlalu keras bisa menimbulkan nyeri pada payudara serta menyebabkan memar di otot dan jaringan pada payudara. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Efek samping trauma payudara


Gejalanya seperti nyeri, memar, atau benjolan di payudara. Tetapi cedera jaringan ini, meskipun tidak nyaman sering kali hanya membutuhkan waktu untuk pemulihan.

Parahnya komplikasi yang paling serius dari trauma payudara adalah pendarahan. Jika salah satu pembuluh darah utama di payudara rusak, pendarahannya bisa sangat serius, bahkan mengancam nyawa.
 

Apakah benar cedera payudara bisa memicu kanker?


Orang menjadi khawatir bahwa trauma payudara dapat menyebabkan kanker karena trauma tersebut dapat menyebabkan benjolan berkembang. Benjolan ini, bagaimanapun tidak bersifat kanker. 

Ada dua jenis benjolan yang berkembang akibat trauma: hematoma, yaitu memar dalam yang akan sembuh, atau nekrosis lemak, yaitu jaringan lemak bekas luka di payudara akibat cedera. Tidak ada hubungan antara cedera payudara dan kanker payudara.



Nandhita Nur Fadjriah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH