FITNESS & HEALTH

Pembekuan Sel Telur atau Egg Freezing, Seberapa Tinggi Kebaikannya? Ini Jawabannya

Aulia Putriningtias
Selasa 24 Juni 2025 / 11:17
Jakarta: Pembekuan sel telur atau egg freezing mulai banyak dibicarakan semenjak artis ternama Luna Maya mengungkapkan dirinya melakukan metode ini. Sebenarnya, seberapa tinggi kebaikan egg freezing untuk menghasilkan buah hati?

Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Eka Hospital PIK, dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo, SpOG, MKes mengatakan bahwa pembekuan sel telur atau egg freezing memiliki keberhasilan rate 60 hingga 70 persen. Karena tergantung dengan bagus atau tidaknya sel telur yang sudah dibekukan.

"Kira-kira keberhasilannya sampai 60 sampai 70 persen saja. Lebih tinggi kalau sudah menjadi embrio," kata dr. Febriyan dalam temu media bersama Eka Hospital di Jakarta, Jumat lalu.

Pembekuan sel telur atau freezing egg adalah proses medis di mana sel telur diambil dari ovarium. Kemudian, dibekukan dengan teknik vitrifikasi, dan disimpan dalam nitrogen cair bersuhu -196° celcius.

Baca juga: Dilakukan Luna Maya, Ini Manfaat Pembekuan Sel Telur

Sel telur ini nanti dapat digunakan kembali ketika wanita siap menjalankan program kehamilan. Prosedur ini sendiri terbagi ke dalam beberapa tahap, mulai dari stimulasi ovarium, pengambilan sel telur, pembekuan, hingga penyimpanan jangka panjang.

Dibandingkan dengan sperma, tentu tingkat kebaikannya lebih tinggi. Hal ini dikarenakan jumlahnya lebih banyak, yakni lebih dari ribuan bahkan jutaan, dibandingkan sel telur wanita.

"Kalau dibanding sperma justru lebih banyak jumlahnya, lebih mudah dan tinggi juga sperma yang baik dan bisa di-freezing," jelasnya.

Dalam satu siklus, setidaknya sel telur dapat tumbuh 10. Namun, secara normal, tanpa stimulasi, hanya satu sel telur yang berkembang, sementara sisanya akan mati.

Menurut dr. Nicho, prosedur ini sendiri idealnya dilakukan saat perempuan masih memiliki cadangan sel telur yang tinggi, yaitu di bawah usia 35 tahun. Dengan freezing egg, sel telur terbaik bisa disimpan sebelum kualitasnya turun.

"Perempuan di atas usia 35 tahun, tingkat kemampuan untuk bisa hamil hanya tersisa sekitar 30 persen. Setelah usia 35 tahun, penurunan ini berlangsung sangat cepat. Pada usia 40 tahun, kemampuannya tinggal sekitar 5 persen, dan saat menginjak usia 43 tahun, hanya tersisa sekitar persen," paparnya.

Prosedur egg freezing sejatinya dilakukan oleh orang yang belum menikah atau ingin menunda kehamilan. Selain itu, prosedur ini juga sangat cocok bagi wanita yang memiliki endometriosis, insufisiensi ovarium prematur, penyakit autoimun, serta pasien kanker yang akan menjalani kemoterapi atau radioterapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH