FITNESS & HEALTH
Ahli Katakan Perempuan Berisiko Terkena Cacar Api, Ini Alasannya
Aulia Putriningtias
Jumat 21 Maret 2025 / 12:10
Jakarta: Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktovasi virus Varicella Zoster (VZV) yaitu virus penyebab cacar air. Seseorang yang sembuh dari cacar air, maka virus tersebut akan tetap berada dalam tubuh, meskipun kondisi virus tesebut tidak aktif atau tertidur.
Ladies, cacar air merupakan salah satu masalah kesehatan yang membuat kulit kita tidak nyaman. Meskipun memang cacar api dapat terjadi pada siapa saja, ternyata perempuan menjadi gender yang berisiko tinggi dibandingkan laki-laki.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp. PD, K-AI, FINASIM. Alasannya adalah wanita cenderung memiliki keterkaitan dengan usia lebih panjang hingga faktor emosional.
Baca juga: Waspada Penyakit Menular saat Liburan! Catat 5 Tips Perlindungan Anak menurut Ahli
"Jadi pertama perempuan itu usianya lebih panjang, sehingga lebih banyak (terjangkit cacar air). Berikutnya kita percaya perempuan lebih emosional," ungkap dr. Sukamto dalam konferensi pers Peluncuran White Paper Vaksinasi Dewasa di Indonesia Terfokus Pada Herpes Zoster di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.
Emosional yang dimiliki oleh perempuan memiliki pengaruh terhadap sistem imunitas. Mulai dari stres, rasa cemas, hingga kesedihan dapat menyebabkan keseimbangan kekebalan tubuh yang memiliki hubungan dengan imunitas.
Selain itu, faktor hormonal menjelang menstruasi atau setelah menstruasi kerap memiliki imunitas yang menurun. Hal inilah yang menyebabkan wanita mudah jatuh sakit.
“Itu juga berhubungan dengan fluktuasi hormonal tadi, juga meningkatkan risiko perempuan lebih mudah sakit,” tuturnya.
Dr. Sukamto menambahkan bahwa pada dasarnya, wanita memiliki kekebalan yang lebih rentan terhadap reaktivasi virus herpes zoster atau cacar api secara genetik. Untuk menekan risiko, dibutuhkannya vaksinasi sebagai upaya pencegahan atau preventif.
Vaksinasi dapat diberikan untuk usia 18 tahun ke atas, dengan diberikan 2 dosis dengan jeda 2-6 bulan. Ingatlah, bahwa vaksinasi ini tidak hanya berlaku kepada perempuan, tetapi juga laki-laki, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ladies, cacar air merupakan salah satu masalah kesehatan yang membuat kulit kita tidak nyaman. Meskipun memang cacar api dapat terjadi pada siapa saja, ternyata perempuan menjadi gender yang berisiko tinggi dibandingkan laki-laki.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp. PD, K-AI, FINASIM. Alasannya adalah wanita cenderung memiliki keterkaitan dengan usia lebih panjang hingga faktor emosional.
Baca juga: Waspada Penyakit Menular saat Liburan! Catat 5 Tips Perlindungan Anak menurut Ahli
"Jadi pertama perempuan itu usianya lebih panjang, sehingga lebih banyak (terjangkit cacar air). Berikutnya kita percaya perempuan lebih emosional," ungkap dr. Sukamto dalam konferensi pers Peluncuran White Paper Vaksinasi Dewasa di Indonesia Terfokus Pada Herpes Zoster di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.
Emosional yang dimiliki oleh perempuan memiliki pengaruh terhadap sistem imunitas. Mulai dari stres, rasa cemas, hingga kesedihan dapat menyebabkan keseimbangan kekebalan tubuh yang memiliki hubungan dengan imunitas.
Selain itu, faktor hormonal menjelang menstruasi atau setelah menstruasi kerap memiliki imunitas yang menurun. Hal inilah yang menyebabkan wanita mudah jatuh sakit.
“Itu juga berhubungan dengan fluktuasi hormonal tadi, juga meningkatkan risiko perempuan lebih mudah sakit,” tuturnya.
Dr. Sukamto menambahkan bahwa pada dasarnya, wanita memiliki kekebalan yang lebih rentan terhadap reaktivasi virus herpes zoster atau cacar api secara genetik. Untuk menekan risiko, dibutuhkannya vaksinasi sebagai upaya pencegahan atau preventif.
Vaksinasi dapat diberikan untuk usia 18 tahun ke atas, dengan diberikan 2 dosis dengan jeda 2-6 bulan. Ingatlah, bahwa vaksinasi ini tidak hanya berlaku kepada perempuan, tetapi juga laki-laki, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)