FITNESS & HEALTH

Tentang GERD, Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup

Mia Vale
Minggu 19 November 2023 / 11:05
Jakarta: Semakin maju dan moderennya zaman, kadang membuat gaya hidup kita semakin 'tidak sehat'. Beragam penyakit siap menghampiri, walaupun masih di usia muda. Untuk itu diperlukan kesadaran untuk mengubah gaya hidup. 

Ya, perubahan gaya hidup berarti mengubah hal-hal yang dapat kita kendalikan. Ini melibatkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gejala atau memperburuknya, seperti perubahan pola makan atau perubahan rutinitas sehari-hari.

Meskipun pola makan tidak menyebabkan penyakit Gastroesophageal Reflux (GERD), namun refluks dan keluhan sakit mag yang paling sering terjadi dapat diperburuk oleh makanan. Obat-obatan tertentu juga dapat memperburuk gejala.

Sakit mag adalah sensasi terbakar di dada, di belakang tulang dada yang kita rasakan saat asam lambung naik kembali ke kerongkongan (saluran makanan). 

Jika  mengalami gejala ini, ada beberapa hal yang mungkin kamu lakukan yang menyebabkannya dan beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu mencegahnya.
 

Perhatikan posisi


Gravitasi memainkan peran penting dalam mengendalikan refluks. Kita yang memiliki sfingter esofagus bagian bawah (LES) yang kurang sempurna menemukan bahwa jika berbaring setelah makan besar, makanan kembali ke kerongkongan dan terjadi mulas. 

Jika mengalami sakit mag, pikirkan apakah itu terjadi setelah makan, saat berbaring di tempat tidur pada malam hari, atau saar tidur siang setelah makan. Mengutip laman About GERD, mempertahankan postur tegak sampai makanan dicerna dapat mencegah sakit mag.

Jika sakit mag sering terjadi pada malam hari, pertimbangkan untuk meninggikan kepala tempat tidur untuk menjaga kerongkongan tetap berada di atas perut. Hindari aktivitas setelah makan, seperti mengangkat atau membersihkan lantai. Ini akan mengontraksikan otot perut dan memaksa makanan melalui sfingter yang melemah.

Ingat, jangan berbaring kurun waktu tiga jam setelah makan. Saat itulah produksi asam berada pada puncaknya. Jadi, rencanakan makan malam lebih awal dan hindari camilan sebelum tidur.


(Penderita GERD sebaiknya makan dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan serta menghindari aktivitas makan setidaknya tiga jam sebelum tidur. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Cara kamu makan


Makan besar akan mengosongkan perut secara perlahan dan memberikan tekanan pada LES. Camilan menjelang tidur merupakan makan yang baik untuk refluks saat kamu berbaring. Yang terbaik adalah makan di awal malam agar makanan dapat dicerna sebelum tidur. Kamu bisa mencoba makan makanan utama di siang hari dan makanan ringan saat makan malam.

Semua makanan harus dimakan dalam lingkungan yang santai dan bebas stres. Perjalanan ke dapur untuk mengambil makanan atau melakukan tugas lain seperti mengurus anak harus ditunda selama, dan beberapa saat setelah makan. Makan lebih sedikit dengan postur tegak dan santai akan membantu meminimalkan refluks.
 

Pola makan


Makanan tertentu mengganggu kemampuan sfingter untuk mencegah refluks, dan sebaiknya dihindari sebelum berbaring atau beraktivitas. Ini berbeda dari orang ke orang. Banyak orang menganggap lemak, bawang bombai, dan cokelat sangat mengganggu. 

Alkohol sering kali memicu sakit mag, dengan mengganggu LES, mengiritasi kerongkongan, dan merangsang produksi asam lambung. Minuman umum seperti kopi (berkafein dan tanpa kafein), teh, cola, jus tomat, dan jus jeruk dapat memperburuk gejala dengan mengiritasi kerongkongan atau merangsang produksi asam lambung.

Bereksperimenlah untuk menemukan apa yang paling cocok dan tidak cocok untuk kamu makan. Mulailah dengan mengurangi makanan berlemak, bawang bombai, dan cokelat. Beberapa obat oral seperti suplemen kalium atau antibiotik tetrasiklin akan terbakar jika dibiarkan di kerongkongan. Untuk amannya, obat harus selalu ditelan dalam posisi tegak dan minum banyak air.
 

Kelebihan berar badan


Kondisi ini dapat menyebabkan refluks. Kelebihan lemak perut memberi tekanan pada perut dan hilangnya berat badan dalam jumlah sedang membuat banyak orang merasa lebih baik.

Kehamilan sering kali diganggu oleh sakit mag, terutama pada tiga bulan pertama. Hormon-hormon tertentu tampaknya melemahkan LES, dan perut yang semakin penuh mendorong terjadinya refluks.

Umumnya, jika kenaikan berat badan tidak terlalu banyak, nyeri mag pada Bumil akan membaik setelah melahirkan. Stres atau emosi yang kuat juga bisa memengaruhi sakit mag. 

Antasida untuk sementara dapat meredakan sakit mag dengan menetralkan asam lambung. Obat bebas lainnya yang mengurangi produksi asam tersedia untuk meredakan mulas dalam jangka pendek dan sesekali.

Jika sakit mag terjadi dua hari atau lebih dalam seminggu meskipun telah dilakukan tindakan yang telah dibahas di atas, segera berkonsultasi dengan dokter.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH