FITNESS & HEALTH
Ini Takaran Dosis Vaksin PCV untuk Anak dan Dewasa dalam Mencegah Terjadinya Pneumonia
A. Firdaus
Sabtu 06 Januari 2024 / 14:35
Jakarta: Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebab pneumonia antara lain, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Legionella pneumophila.
Sedangkan, virus penyebab pneumonia antara lain respiratory syncytial virus (RSV), influenza (flu), parainfluenza, dan adenovirus. Sementara jamur penyebab pneumonia di antaranya Candida Aspergillus dan Pneumocystis jiroveci.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. mengatakan, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi lebih dari satu kuman atau patogen pada saat bersamaan, baik bakteri, virus, maupun jamur. Infeksi tersebut terjadi di paru-paru dan meluas, menyebabkan penumpukan cairan dan hambatan aliran udara. Sehingga menyulitkan proses pernapasan.
Pada kondisi ini, bernapas akan terasa berat dan membuat sesak. Tentu saja kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, terutama apabila dialami oleh anak-anak. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menyadari bahaya dan risiko Pneumonia yang sampai dapat menyebabkan kematian. Penting sekali untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. Dok. Ist
UNICEF mencatat satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 43 detik di seluruh dunia, menjadikannya penyebab utama kematian bayi dan anak, lebih banyak dari AIDS, malaria, dan campak sekaligus. Sementara di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada anak usia di bawah lima tahun. Meskipun mematikan, pneumonia merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dan diobati.
"Pneumonia dapat dicegah melalui vaksinasi pneumococcal conjugate vaccines atau PCV. Vaksin PCV dapat diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun dengan dosis 3 kali, yaitu pada usia 2, 4 dan 6 bulan," ungkap dr. Dirga.
Baca juga: Tingkat Fatalitas Mycoplasma Pneumonia Anak Lebih Rendah Dibanding Covid-19
"Tidak terbatas pada anak-anak, vaksinasi PCV juga termasuk dalam rekomendasi imunisasi dewasa oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Vaksinasi PCV direkomendasikan untuk semua anak dan orang dewasa untuk melindungi masyarakat Indonesia dari Pneumonia," tambah dr. Dirga.
Di Indonesia, tersedia vaksin PCV13 yang melindungi dari 13 serotipe pneumokokus, dan dengan perkembangan teknologi terbaru, kini telah tersedia vaksin PCV15 yang memberikan perlindungan tambahan untuk dua serotipe pneumokokus.
Vaksin PCV15 mampu melindungi dari 15 serotipe pneumokokus, dan telah mendapatkan izin edar dari Badan POM untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Selain mencegah pneumonia, pemberian vaksinasi PCV juga dapat mencegah penyakit lainnya, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.
"Selain vaksinasi, masyarakat juga perlu melakukan langkah pencegahan pneumonia dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat, diantaranya cuci tangan dengan teratur, membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh, menutup mulut dan hidung saat batuk, tidak merokok dan membatasi kontak dengan asap rokok, serta lebih menjaga kesehatan bagi orang yang imunitasnya lemah," tutup dr. Dirga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sedangkan, virus penyebab pneumonia antara lain respiratory syncytial virus (RSV), influenza (flu), parainfluenza, dan adenovirus. Sementara jamur penyebab pneumonia di antaranya Candida Aspergillus dan Pneumocystis jiroveci.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. mengatakan, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi lebih dari satu kuman atau patogen pada saat bersamaan, baik bakteri, virus, maupun jamur. Infeksi tersebut terjadi di paru-paru dan meluas, menyebabkan penumpukan cairan dan hambatan aliran udara. Sehingga menyulitkan proses pernapasan.
Pada kondisi ini, bernapas akan terasa berat dan membuat sesak. Tentu saja kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, terutama apabila dialami oleh anak-anak. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menyadari bahaya dan risiko Pneumonia yang sampai dapat menyebabkan kematian. Penting sekali untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. Dok. Ist
UNICEF mencatat satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 43 detik di seluruh dunia, menjadikannya penyebab utama kematian bayi dan anak, lebih banyak dari AIDS, malaria, dan campak sekaligus. Sementara di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada anak usia di bawah lima tahun. Meskipun mematikan, pneumonia merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dan diobati.
"Pneumonia dapat dicegah melalui vaksinasi pneumococcal conjugate vaccines atau PCV. Vaksin PCV dapat diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun dengan dosis 3 kali, yaitu pada usia 2, 4 dan 6 bulan," ungkap dr. Dirga.
Baca juga: Tingkat Fatalitas Mycoplasma Pneumonia Anak Lebih Rendah Dibanding Covid-19
"Tidak terbatas pada anak-anak, vaksinasi PCV juga termasuk dalam rekomendasi imunisasi dewasa oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Vaksinasi PCV direkomendasikan untuk semua anak dan orang dewasa untuk melindungi masyarakat Indonesia dari Pneumonia," tambah dr. Dirga.
Di Indonesia, tersedia vaksin PCV13 yang melindungi dari 13 serotipe pneumokokus, dan dengan perkembangan teknologi terbaru, kini telah tersedia vaksin PCV15 yang memberikan perlindungan tambahan untuk dua serotipe pneumokokus.
Vaksin PCV15 mampu melindungi dari 15 serotipe pneumokokus, dan telah mendapatkan izin edar dari Badan POM untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Selain mencegah pneumonia, pemberian vaksinasi PCV juga dapat mencegah penyakit lainnya, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.
"Selain vaksinasi, masyarakat juga perlu melakukan langkah pencegahan pneumonia dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat, diantaranya cuci tangan dengan teratur, membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh, menutup mulut dan hidung saat batuk, tidak merokok dan membatasi kontak dengan asap rokok, serta lebih menjaga kesehatan bagi orang yang imunitasnya lemah," tutup dr. Dirga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)