FITNESS & HEALTH

Masih Kecil Kok Kena Hipertensi? Ini yang Harus Moms Ketahui!

Mia Vale
Minggu 11 Februari 2024 / 08:05
Jakarta: Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang berkelanjutan, artinya penyakit ini didiagnosis ketika tekanan darah seseorang lebih tinggi dari normal melalui pengukuran berulang dalam jangka waktu tertentu. 

Pada masa kanak-kanak dan remaja, tekanan darah biasanya meningkat seiring bertambahnya usia dan tinggi badan. Jadi, nilai tekanan darah normal anak akan berubah setiap tahunnya, sama seperti nilai normal tinggi dan berat badannya yang akan berubah.

Secara umum, kejadian hipertensi pada anak berkisar satu sampai dua persen. Namun menurut penelitian di Amerika, Selama 30 - 40 tahun terakhir, bahkan hipertensi pediatrik di Amerika Serikat meningkat empat kali lipat. 

Saat ini hingga 4,5 persen anak-anak di Amerika Serikat menderita kondisi ini. Statistik penyakit jantung dan stroke dari American Heart Association baru-baru ini menunjukkan bahwa jumlah penderitanya mungkin lebih tinggi, dan memperkirakan bahwa 15 persen remaja memiliki tekanan darah abnormal.
 

Cara mengetahui si kecil menderita hipertensi


Pengukuran tekanan darah pada anak, idealnya dilakukan pada setiap pertemuan dengan dokter. Paling tidak satu tahun sekali. Jika tekanan darah anak berada pada atau di atas persentil ke-90, pengujian harus diulang sebanyak 3 kali, idealnya dengan auskultasi manual (menggunakan stetoskop dan manset tekanan darah yang dipompa dengan tangan).


(Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab hipertensi pada anak, mulai dari kelebihan asupan garam hingga kurangnya aktivitas fisik. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Jika rata-rata dari ketiga pengukuran ini berada pada atau di atas persentil ke-95, anak Moms harus kembali ke penyedia layanan kesehatannya untuk pengukuran ulang guna memastikan bahwa tekanan darahnya tinggi. 

Jika rata-rata tekanan darahnya kurang dari persentil ke-95 tetapi lebih besar atau sama dengan persentil ke-90 (atau lebih besar atau sama dengan 120/80), maka anak termasuk prahipertensi dan berisiko terkena hipertensi.
 

Gejala yang timbul


Mengutip laman Johns Hopkins Medicine, tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan keadaan darurat tekanan darah tinggi (krisis hipertensi) antara lain, sakit kepala, kejang, muntah, nyeri dada.

Selain itu juga ada detak jantung cepat, berdebar atau berdebar-debar (palpitasi), sesak napas. Nah, bila anak mengalami salah satu tanda atau gejala ini, segera periksakan ke dokter.
 

Pengobatan hipertensi pada anak


Pengobatan hipertensi pada anak harus fokus pada penyebab yang mendasari dan menerapkan gaya hidup sehat jantung. Seperti dinukil dari Mayo Clinic, anak-anak dan keluarga hendaknya menerapkan gaya hidup yang mencakup hal-hal berikut:
 
  • - Penurunan berat badan jika kelebihan berat badan
  • - Latihan aerobik harian, minimal melakukan aktivitas sedang hingga berat selama 60 menit atau lebih setiap hari, seperti lari, sepak bola, tenis, atau jumping jack
  • - Batasi aktivitas seperti bermain komputer/video/tablet dan menonton TV kurang dari dua jam per hari
  • - Asupan sayuran segar, buah-buahan, dan produk susu rendah lemak setiap hari secara teratur
  • - Hindari minuman kosong kalori seperti jus, soda, dan teh manis
  • - Kurangi makanan tinggi garam, tidak lebih dari 1.500 mg per hari
  • - Batasi asupan kolesterol kurang dari 300 mg setiap hari
  • - Jauhkan anak dari asap merokok
 

Yuk, cegah hipertensi pada anak


Karena hipertensi pada anak sering kali disebabkan oleh penyakit atau kondisi yang mendasarinya, hipertensi seringkali hanya dapat dicegah jika kondisi yang mendasarinya dapat dicegah. Dalam banyak kasus lain, hipertensi dapat dicegah dengan:
 
  1. - Mengikuti gaya hidup sehat jantung yang mencakup pola makan rendah lemak, rendah sodium, kaya buah-buahan dan sayur-sayuran
  2. - Aktivitas fisik teratur
  3. - Menghindari rokok
  4. - Menjaga berat badan yang sehat

Jika tekanan darah dikonfirmasi sangat tinggi atau tetap tinggi meskipun telah dilakukan perubahan gaya hidup, perlu dipikirkan untuk pemberian obat-obatan hipertensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH