FITNESS & HEALTH

Mau Olahraga tapi Polusi Udara? Simak 4 Tips Cerdiknya

Yatin Suleha
Rabu 07 Februari 2024 / 22:05
Jakarta: Olahraga sangat baik untuk kesehatan tubuh kamu. Namun, sempat beberapa waktu indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta masuk dalam kategori tinggi. 

Melansir pantauan data tingkat polusi udara kota Jakarta pada September silam tercatat indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) sebesar 159 poin dengan kandungan polutan PM 2.5 yang 14,3 kali lebih buruk dari batas anjuran udara sehat menurut World Health Organization (WHO). 

Nah, dengan tingginya risiko terkena penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), kamu harus lebih cermat untuk memilih tipe serta waktu olahraga yang tepat ya. Jadi, perlu kamu ketahui beberapa tips berikut seperti dilansir dari Allianz.
 

1. Pilih waktu serta tempat olahraga yang tepat 


Sebelum melakukan olahraga di luar ruang, dianjurkan kamu untuk selalu memantau kondisi polusi udara melalui berbagai sumber yang kredbiel, misalnya Iqair.com. Biasanya, tingkat polusi udara cenderung lebih tinggi pada malam dan siang hari. 

Kemudian, pusat perkotaan dengan padat kendaraan dan pusat industri cenderung memiliki kualitas udara yang lebih buruk. Cobalah untuk mengagendakan aktivitas olahraga di luar ruangan pada waktu pagi hari, serta pilih area yang jauh dari sumber polusi untuk mengurangi paparan polusi udara yang sedang tinggi.


(Pilih rute dan area olahraga yang minim polusi udara, misalnya di taman, tempat umum yang tidak banyak dilalui kendaraan bermotor, atau area yang banyak ditanami pohon. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

2. Hindari aktivitas di luar ruangan


Banyak orang beranggapan bahwa olahraga harus selalu di luar ruangan, seperti lari atau latihan kardio yang biasanya dilakukan di luar ruangan, akan menyebabkan tubuh lebih banyak menghirup udara, termasuk partikel polutan. 

Pada kondisi kualitas udara buruk, sebaiknya hindari aktivitas ini dengan menggantinya menjadi olahraga di dalam ruangan seperti gym, yoga, dan workout. Kamu bisa juga melihat panduan olahraga di dalam ruangan yang banyak tersedia pada kanal-kanal olahraga di jejaring sosial.
 

3. Gunakan masker olahraga


Penggunaan masker khusus olahraga dapat mengurangi paparan dari partikel polusi ketika memutuskan berolahraga di luar ruangan. Penggunaan masker yang dirancang khusus juga lebih dianjurkan, dikarenakan akan membuat tubuh merasa lebih nyaman saat berolahraga. 

Namun, kamu dianjurkan untuk berhati-hati mengatur intensitas berolahraga memakai masker, dikarenakan udara yang masuk ke tubuh lebih sedikit. Sedangkan saat berolahraga tubuh membutuhkan lebih banyak asupan oksigen.
 

4. Perhatikan kesehatan


Jika mempunyai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan atau jantung, pastikan untuk selalu membawa obat-obatan yang dibutuhkan serta memantau kondisi dengan lebih saksama pada saat berolahraga di luar ruangan. Batasi juga aktivitas yang bisa memicu penyakit tersebut kambuh di tengah kondisi udara buruk.

Sebagai tambahan informasi, kamu bisa ketahui enam kualitas udara seperti di bawah ini:
 
  1. 1. Hijau - Baik (0–50), kualitas udara baik dan risiko minim atau tidak ada sama sekali
  2. 2. Kuning - Sedang (51–100), kelompok sensitif disarankan menghindari aktivitas luar ruangan untuk menghindari kambuh
  3. 3. Oranye - Tidak sehat untuk kelompok sensitif (101–150), kelompok sensitif dan masyarakat umum bisa berisiko atau mengalami masalah pernapasan
  4. 4. Merah - Tidak sehat (151–200), peningkatan risiko efek yang lebih buruk pada jantung dan paru
  5. 5. Ungu - Sangat tidak sehat (150,5–250,4), masyarakat umum bisa merasakan dampak negatif polusi udara, sedang kelompok sensitif sama sekali tidak boleh keluar rumah
  6. 6. Coklat - Berbahaya (>250,5), risiko iritasi sangat tinggi, hindari keluar rumah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH