FITNESS & HEALTH

Bagi Kamu yang Suka Bersepeda, Waspada Cyclist's Palsy

Raka Lestari
Kamis 18 Februari 2021 / 22:10
Jakarta: Kini semakin banyak orang menggandrungi olahraga bersepeda, dari segala jenis usia. Tak hanya karena seru, olahraga ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Namun kamu perlu memperhatikan posisi tubuh saat bersepeda, termasuk posisi tangan, agar tidak terkena cyclist’s palsy.

Menurut dr. Oryza Satria, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurger di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya cyclist's palsy disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar.

"Kondisi ini disebut juga dengan Guyon canal syndrome, kalau terjadi pada pesepeda disebut cyclist’s palsy," ujarnya. "Cyclist’s palsy kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome). Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antar keduanya," tambah dr. Oryza.

Menurutnya, gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara gejala cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja. Gejalanya juga spesifik terjadi saat atau setelah bersepeda.

"Kamu akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah. Gejala ini pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya," kata dr. Oryza.

Gangguan sensorik seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking akan terasa dan mudah hilang satu sampai dua hari setelah bersepeda.

"Sementara gejala motorik yang tampak, antara lain jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan (claw hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari (melakukan gerakan abduksi dan aduksi jari, hingga dapat menimbulkan cedera berat sampai adanya abnormalitas," ujar dr. Oryza.

Cyclist’s palsy biasanya muncul ketika bersepeda dalam jangka waktu lama. Apalagi ketika kamu bersepeda menuruni bukit, sebagian besar bobot tubuh akan ditopang oleh tangan dan menyebabkan adanya beban yang lebih tinggi di jari-jari tangan.

"Apabila gejala cyclist’s palsy berlanjut dan tidak ditangani, maka selain menyebabkan gejala di atas, juga dapat menjadi kondisi yang permanen dan carpal tunnel syndrome," tutup dr. Oryza.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH