FITNESS & HEALTH
3 Berita Terpopuler Gaya: Campak di Papua Tengah Hingga Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan
Yatin Suleha
Senin 06 Maret 2023 / 06:05
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan kasus campak di Provinsi Papua Tengah meningkat dalam tiga bulan terakhir, akibat cakupan imunisasi yang rendah.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan per 3 Maret 2023, total kasus yang dilaporkan sebanyak 397 orang tersebar di tujuh kabupaten. Tujuh kabupaten yang alami kenaikan kasus campak adalah Nabire, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai.
Dirjen Maxi mengatakan tingginya kenaikan kasus campak di Provinsi Papua Tengah ini disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi MR untuk anak-anak di tahun 2022.
Berdasarkan laporan Kemenkes, cakupan imunisasi MR1 hanya 64,1 persen, kemudian turun menjadi 48,6 persen pada Imunisasi MR 2. Hal ini menjadikan Provinsi Papua Tengah masuk dalam kategori berisiko untuk penularan campak rubela.
Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Minggu, 5 Maret 2023:
Wabah campak terjadi di Papua Tengah. “Temuan kami di lapangan, 87% Kasus yang telah dilaporkan belum pernah mendapatkan imunisasi MR. Ini terjadi di hampir semua kelompok umur, bahkan status imunisasinya sebagian besar 0 (zero),” terang Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu.
Dinukil dari Halodoc, gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai. Ruam kemudian akan muncul tiga sampai lima hari setelah gejala awal dimulai. Dan kejadian wabah campak ini menjadikan Provinsi Papua Tengah masuk dalam kategori berisiko untuk penularan campak rubela.
Selengkapnya klik di sini
Memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan peluang memiliki keturunan.
Dalam siklus haid, ada hari-hari tertentu di mana wanita berada di kondisi yang paling subur untuk melakukan hubungan intim secara teratur dan memiliki kesempatan yang besar untuk hamil. Biasanya, masa subur pada wanita akan berlangsung antara hari ke 8-19 hari setelah masa haid pertama.
Selama masa subur ini, wanita akan melepaskan sel telur matang dari ovarium ke rahim atau yang disebut masa ovulasi. Di masa tersebut, ketika kamu dan pasangan berhubungan seksual, maka kemungkinan untuk terjadinya pembuahan akan semakin besar.
Selengkapnya klik di sini
Labu Kuning (Cucurbita moschata) merupakan salah satu jenis buah yang biasanya mudah ditemukan pada saat bulan Ramadan karena labu kuning merupakan bahan utama untuk membuat kolak.
Tidak hanya daging buahnya yang lembut, ternyata mengonsumsi labu kuning juga bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat labu kuning juga ternyata tidak hanya diperoleh dari dagingnya saja tetapi juga dari bijinya. Biji labu kuning biasanya diolah menjadi camilan sehat yang bernilai gizi tinggi lho!
Selain menjadi bahan utama untuk membuat kolak, labu kuning juga kerap dikonsumsi sebagai campuran kue, sup, dan juga puding. Labu kuning juga bisa diolah dengan cara dikukus, ditumis, hingga dipanggang atau dibakar.
Dalam seporsi labu kuning atau setara sekitar 250 gram, terkandung 50 kalori dan beragam nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin A, vitamin C, kalsium, magnesium, kalium, zinc, zat besi, vitamin B, vitamin K, folat, serta beragam antioksidan.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan per 3 Maret 2023, total kasus yang dilaporkan sebanyak 397 orang tersebar di tujuh kabupaten. Tujuh kabupaten yang alami kenaikan kasus campak adalah Nabire, Paniai, Mimika, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan Deiyai.
Dirjen Maxi mengatakan tingginya kenaikan kasus campak di Provinsi Papua Tengah ini disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi MR untuk anak-anak di tahun 2022.
Berdasarkan laporan Kemenkes, cakupan imunisasi MR1 hanya 64,1 persen, kemudian turun menjadi 48,6 persen pada Imunisasi MR 2. Hal ini menjadikan Provinsi Papua Tengah masuk dalam kategori berisiko untuk penularan campak rubela.
Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Minggu, 5 Maret 2023:
1. Kasus Campak Mewabah di Papua Tengah, Kenali Penyebab, Gejala serta Cara Mengobatinya
Wabah campak terjadi di Papua Tengah. “Temuan kami di lapangan, 87% Kasus yang telah dilaporkan belum pernah mendapatkan imunisasi MR. Ini terjadi di hampir semua kelompok umur, bahkan status imunisasinya sebagian besar 0 (zero),” terang Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu.
Dinukil dari Halodoc, gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai. Ruam kemudian akan muncul tiga sampai lima hari setelah gejala awal dimulai. Dan kejadian wabah campak ini menjadikan Provinsi Papua Tengah masuk dalam kategori berisiko untuk penularan campak rubela.
Selengkapnya klik di sini
2. Ketahui Cara Mudah Menghitung Masa Subur Wanita
Memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan peluang memiliki keturunan.
Dalam siklus haid, ada hari-hari tertentu di mana wanita berada di kondisi yang paling subur untuk melakukan hubungan intim secara teratur dan memiliki kesempatan yang besar untuk hamil. Biasanya, masa subur pada wanita akan berlangsung antara hari ke 8-19 hari setelah masa haid pertama.
Selama masa subur ini, wanita akan melepaskan sel telur matang dari ovarium ke rahim atau yang disebut masa ovulasi. Di masa tersebut, ketika kamu dan pasangan berhubungan seksual, maka kemungkinan untuk terjadinya pembuahan akan semakin besar.
Selengkapnya klik di sini
3. 7 Manfaat Labu Kuning Bagi Kesehatan, Bisa Tekan Risiko Kanker Juga Lho!
Labu Kuning (Cucurbita moschata) merupakan salah satu jenis buah yang biasanya mudah ditemukan pada saat bulan Ramadan karena labu kuning merupakan bahan utama untuk membuat kolak.
Tidak hanya daging buahnya yang lembut, ternyata mengonsumsi labu kuning juga bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat labu kuning juga ternyata tidak hanya diperoleh dari dagingnya saja tetapi juga dari bijinya. Biji labu kuning biasanya diolah menjadi camilan sehat yang bernilai gizi tinggi lho!
Selain menjadi bahan utama untuk membuat kolak, labu kuning juga kerap dikonsumsi sebagai campuran kue, sup, dan juga puding. Labu kuning juga bisa diolah dengan cara dikukus, ditumis, hingga dipanggang atau dibakar.
Dalam seporsi labu kuning atau setara sekitar 250 gram, terkandung 50 kalori dan beragam nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin A, vitamin C, kalsium, magnesium, kalium, zinc, zat besi, vitamin B, vitamin K, folat, serta beragam antioksidan.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)