FITNESS & HEALTH

Red Flag, Waspadai 5 Penyakit Serius dari Gejala Mulut Kering

Mia Vale
Minggu 05 Januari 2025 / 10:41
Jakarta: Mulut kering, atau xerostomia, lebih dari sekadar kondisi tidak nyaman yang membuat kita sulit menikmati makanan favorit.

Meskipun kekeringan sementara akibat dehidrasi atau rasa gugup merupakan hal yang umum, mulut kering yang kronis dapat menjadi tanda peringatan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Dokter gigi dan profesional kesehatan di West Houston Periodontics mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan mulut kering yang terus-menerus. Pasalnya, ini bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit serius. Mau tahu apa saja? Check this out!
 

1. Diabetes



(Mulut kering merupakan gejala umum pada penderita diabetes yang memiliki kadar gula darah tinggi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Salah satu penyebab paling umum dari mulut kering kronis adalah diabetes. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dehidrasi dan berkurangnya produksi air liur bisa meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi. 

Padahal air liur membantu membersihkan partikel makanan dan menetralkan asam yang dihasilkan bakteri. Jika kamu mengalami mulut kering disertai gejala seperti rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, penting untuk menjalani tes diabetes.
 

2. Sindrom sjogren


Merupakan kelainan autoimun di mana tubuh menyerang kelenjar penghasil kelembapannya sendiri. Hal ini menyebabkan mata dan mulut kering. Kondisi ini umumnya menyerang wanita dan dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. 

Selain menyebabkan ketidaknyamanan, menukil laman West Houston Periodontic, sindrom sjogren juga dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan gigi, kandidiasis mulut, dan kesulitan menelan.

Baca juga: Perayaan Nataru, Hindari 4 Sajian Minuman Ini demi Kesehatan Gigi
 

3. Artritis reumatoid


Ini adalah penyakit autoimun lain yang dapat menyebabkan mulut kering. Kondisi ini tidak hanya menyerang persendian, tapi juga bisa menyerang kelenjar ludah sehingga menyebabkan penurunan produksi air liur. 

Pasien dengan rheumatoid arthritis sering melaporkan mulut kering disertai nyeri sendi, bengkak, dan kaku. Mengelola kondisi ini biasanya melibatkan pengobatan dan perubahan gaya hidup untuk meringankan gejala dan mencegah kerusakan sendi.
 

4. Penyakit parkinson


Ini merupakan kelainan neurologis progresif yang memengaruhi pergerakan. Salah satu gejala parkinson yang kurang diketahui adalah mulut kering. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit itu sendiri dan obat yang digunakan untuk mengobatinya. 

Air liur membantu dalam mengunyah dan menelan, sehingga kekurangan air liur dapat menyebabkan kesulitan dalam makan dan menjaga kebersihan mulut. Kunjungan ke dokter gigi secara teratur dan rutinitas perawatan mulut yang disesuaikan penting bagi penderita parkinson untuk mengatasi mulut kering dan dampaknya.
 

5. HIV/AIDS


Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, termasuk mulut kering. Virus itu sendiri, bersama dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobatinya, dapat mengurangi produksi air liur. 

Orang yang mengidap HIV/AIDS juga mungkin mengalami gejala lain seperti pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan kelelahan kronis.

Pemeriksaan gigi secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan mendeteksi perubahan sejak dini.

Dengan kata lain, mulut kering lebih dari sekadar gangguan kecil, karena itu bisa menjadi tanda kondisi kesehatan serius yang mendasarinya. Jika mengalami mulut kering yang berkepanjangan, jangan ragu untuk mencari nasihat dokter.

Deteksi dini dan penanganan akar permasalahan dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mencegah komplikasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH