FITNESS & HEALTH

Vitamin D3 atau D2, yang Cocok untuk Tingkatan Kekebalan?

Mia Vale
Senin 14 Maret 2022 / 11:05
Jakarta: Vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan fungsi kekebalan tubuh. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah terkait dengan peningkatan risiko patah tulang, serta perkembangan beberapa jenis kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit inflamasi. 

Dari dua jenis vitamin D, vitamin D2 (ergocalciferol), terjadi secara alami pada tumbuhan dan jamur. Sedangkan D3 (cholecalciferol), terjadi pada produk hewani. 

Berbeda dengan vitamin D2, tubuh dapat memproduksi vitamin D3 di kulit ketika mendapat paparan radiasi UVB dari sinar matahari. 

Tapi, apakah vitamin D2 dan vitamin D3 memiliki efek yang sama pada fisiologi manusia masih belum diketahui. 

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D2 dan D3 jangka panjang memiliki efek yang sama pada konsentrasi vitamin D dalam darah. Peneliti melaporkan bahwa suplemen D3 menyebabkan konsentrasi yang lebih tinggi daripada suplemen D2. 

Sementara itu, satu studi menemukan bahwa suplemen vitamin D3 terkait dengan penurunan angka kematian akibat kanker dibandingkan dengan suplemen vitamin D2. Studi lain menemukan bahwa suplemen D2 dan D3 memiliki efek berbeda pada depresi.

Sebagaimana penjelasan yang dilansir dari Medical News Today, sebuah studi baru-baru ini,  menyelidiki ekspresi gen setelah suplementasi vitamin D. 

Mereka menggunakan data dari studi yang dilakukan sebelumnya — Studi D2-D3 — yang menemukan bahwa vitamin D3 meningkatkan kadar vitamin D secara keseluruhan lebih dari vitamin D2. 

Setelah analisis genetik, para peneliti menemukan bahwa vitamin D3 dan vitamin D2 memengaruhi kelompok etnis yang berbeda dengan cara yang berbeda. Mereka juga menemukan bahwa vitamin D3 terkait dengan peningkatan sistem kekebalan pada orang kulit putih, sedangkan vitamin D2 tidak.


beda vitamin d2 dan d3
(Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D2 dan D3 jangka panjang memiliki efek yang sama pada konsentrasi vitamin D dalam darah. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
 

Studi vitamin D2-D3 


Studi ini melibatkan 335 wanita keturunan Asia Selatan atau Eropa. Para peneliti mengacak orang-orang ini menjadi 3 kelompok intervensi selama 12 minggu. Kelompok 1 menerima 15 mikrogram baik vitamin D2, vitamin D3, atau plasebo setiap hari. 

Tim memilih 97 peserta untuk analisis genetik, termasuk 67 peserta kulit putih dan 30 orang asal Asia Selatan. Para peneliti melakukan analisis genetik pada awal dan lagi 12 minggu setelah suplementasi dimulai. 

Dari analisis genetik, para peneliti menemukan bahwa suplementasi vitamin D2 dan D3 menurunkan regulasi 13 persen dari gen yang sama dan secara unik menurunkan regulasi masing-masing 28 persen dan 59 persen. Mereka juga menemukan bahwa berbagai jenis suplemen vitamin D memiliki efek yang berbeda pada etnis yang berbeda.

Suplementasi vitamin D3 merangsang pensinyalan interferon tipe I dan tipe 2 pada orang kulit putih, hal yang sebaliknya terjadi pada orang-orang keturunan Asia Selatan. Pensinyalan interferon tipe 1 sangat penting untuk respons imun antivirus. Sedangkan pensinyalan interferon tipe 2 bertanggung jawab atas imunitas adaptif dan regulasi inflamasi. 

Sebaliknya, suplementasi vitamin D3 menyebabkan peningkatan metabolisme besi heme pada orang-orang dari Asia Selatan, sedangkan efek sebaliknya terjadi pada peserta kulit putih. Namun demikian, para peneliti menemukan bahwa pada individu kulit putih dan Asia Selatan, vitamin D2 mengurangi sinyal interferon tipe 1 dan 2.


Mengambil suplemen 


Suplemen yang berbeda akan memengaruhi individu dalam berbagai cara. Dalam industri makanan hanya boleh menambahkan vitamin D3 ke produknya, menghindari vitamin D2. 

Kebijakan kesehatan harus spesifik tentang jenis vitamin D yang harus digunakan dalam suplemen dan makanan yang diperkaya vitamin D3. 

Dan biasanya, vegan, vegetarian, dan beberapa kelompok agama kemungkinan menggunakan suplemen vitamin D2 karena suplemen D3 sering bersumber dari produk hewani. Sehingga, harus beralih menggunakan sumber vitamin D3 yang ramah vegan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH