FITNESS & HEALTH
Psikolog: 3 Hal yang Dapat Dilakukan untuk Tingkatkan Energi Otak
Mia Vale
Kamis 06 April 2023 / 17:04
Jakarta: Seorang psikolog dan peneliti perilaku teknologi telah mengamati dan secara empiris melacak mengenai pola pengalihan perhatian otak manusia.
Menurutnya, rentang perhatian seseorang rata-rata hanya 47 detik di layar dan itu akan menyusut. Dan hasil dari itu semua akan menimbulkan stres dan kelelahan.
Seperti kita tahu, memiliki otak yang sehat bisa memengaruhi mood, konsentrasi, energi, mengurangi stres, bahkan mengembalikan keseimbangan hormon.
Semakin sehat otak maka kinerjanya akan semakin baik. Untuk itu Gloria Mark, PhD, Profesor Informatika Rektor di University of California, akan bebagi apa yang dilakukannya untuk meningkatkan fokus, merasa lebih bahagia, dan menyelesaikan lebih banyak hal.
Perhatian yang terus-menerus dalam waktu lama bisa melelahkan, membuat seseorang kehilangan energi di kemudian hari. Banyak orang lebih suka memulai hari mereka dengan pekerjaan hafalan (tugas yang berulang dan tidak membutuhkan banyak energi otak) sebelum terjun ke pekerjaan yang lebih berat.
Jadi, jangan padatkan hari kamu dengan rapat. Seperti dikutip dalam CNBC, Gloria Mark suka melakukan sesuatu yang mudah dan bermanfaat sebelum pertemuan yang panjang. Setelah itu, diisi kembali dengan interaksi sosial, beberapa aktivitas hafalan, atau yang terbaik, jalan-jalan.
.jpg)
(Gloria Mark, PhD, Profesor Informatika Rektor di University of California memberikan masukan untuk melakukan tugas tersulit di paling akhir yaitu di sekitar pukul 11:00, dan ini membuat kamu lebih siap untuk melakukan lebih banyak pekerjaan kreatif. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Waktu fokus puncak dipengaruhi oleh ritme sirkadian alami. Kebanyakan orang fokus paling baik pada pukul 11.00 atau mendekati pukul 16.00. Simpan aktivitas yang membutuhkan usaha dan kreativitas paling banyak untuk jam sibuk.
Mark mengaku waktu puncaknya berkisar pukul 11.00, jadi dia memulai hari beberapa jam sebelumnya dengan melihat berita utama.
Pada pukul 11:00, dia siap untuk melakukan lebih banyak pekerjaan kreatif, jadi dirinya merencanakan tugas terberat berkisar pada waktu itu. Menururnya, email bisa menciptakan stres, jadi lebih baik dilakukan saat kamu tidak dalam kondisi puncak.
Mark selalu melihat tugas dalam kaitannya dengan nilai emosional. Apakah melakukan sesuatu membuat dia merasa positif atau negatif? Penelitiannya menunjukkan bahwa orang paling bahagia ketika mereka melakukan hal-hal yang mudah, seperti menelepon cepat atau menulis daftar belanjaan.
Sayangnya, kita tidak bisa melakukan tugas positif sepanjang hari. Tetapi kamu dapat membatasi efek emosional negatif dari suatu pertemuan untuk membahas tugas dengan menentukan waktunya.
Katakanlah, tepat sebelum makan siang, saat kamu dapat beristirahat. Jadi, rancang hari kamu dengan tujuan mengakhirinya dengan emosi positif bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Menurutnya, rentang perhatian seseorang rata-rata hanya 47 detik di layar dan itu akan menyusut. Dan hasil dari itu semua akan menimbulkan stres dan kelelahan.
Seperti kita tahu, memiliki otak yang sehat bisa memengaruhi mood, konsentrasi, energi, mengurangi stres, bahkan mengembalikan keseimbangan hormon.
Semakin sehat otak maka kinerjanya akan semakin baik. Untuk itu Gloria Mark, PhD, Profesor Informatika Rektor di University of California, akan bebagi apa yang dilakukannya untuk meningkatkan fokus, merasa lebih bahagia, dan menyelesaikan lebih banyak hal.
1. Melindungi dan menyeimbangkan energi
Perhatian yang terus-menerus dalam waktu lama bisa melelahkan, membuat seseorang kehilangan energi di kemudian hari. Banyak orang lebih suka memulai hari mereka dengan pekerjaan hafalan (tugas yang berulang dan tidak membutuhkan banyak energi otak) sebelum terjun ke pekerjaan yang lebih berat.
Jadi, jangan padatkan hari kamu dengan rapat. Seperti dikutip dalam CNBC, Gloria Mark suka melakukan sesuatu yang mudah dan bermanfaat sebelum pertemuan yang panjang. Setelah itu, diisi kembali dengan interaksi sosial, beberapa aktivitas hafalan, atau yang terbaik, jalan-jalan.
.jpg)
(Gloria Mark, PhD, Profesor Informatika Rektor di University of California memberikan masukan untuk melakukan tugas tersulit di paling akhir yaitu di sekitar pukul 11:00, dan ini membuat kamu lebih siap untuk melakukan lebih banyak pekerjaan kreatif. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
2. Tugas tersulit untuk terakhir
Waktu fokus puncak dipengaruhi oleh ritme sirkadian alami. Kebanyakan orang fokus paling baik pada pukul 11.00 atau mendekati pukul 16.00. Simpan aktivitas yang membutuhkan usaha dan kreativitas paling banyak untuk jam sibuk.
Mark mengaku waktu puncaknya berkisar pukul 11.00, jadi dia memulai hari beberapa jam sebelumnya dengan melihat berita utama.
Pada pukul 11:00, dia siap untuk melakukan lebih banyak pekerjaan kreatif, jadi dirinya merencanakan tugas terberat berkisar pada waktu itu. Menururnya, email bisa menciptakan stres, jadi lebih baik dilakukan saat kamu tidak dalam kondisi puncak.
3. Mengukur tugas dari nilai emosional
Mark selalu melihat tugas dalam kaitannya dengan nilai emosional. Apakah melakukan sesuatu membuat dia merasa positif atau negatif? Penelitiannya menunjukkan bahwa orang paling bahagia ketika mereka melakukan hal-hal yang mudah, seperti menelepon cepat atau menulis daftar belanjaan.
Sayangnya, kita tidak bisa melakukan tugas positif sepanjang hari. Tetapi kamu dapat membatasi efek emosional negatif dari suatu pertemuan untuk membahas tugas dengan menentukan waktunya.
Katakanlah, tepat sebelum makan siang, saat kamu dapat beristirahat. Jadi, rancang hari kamu dengan tujuan mengakhirinya dengan emosi positif bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)