FITNESS & HEALTH

Hubungan Antara Protein Hewani dengan 9 Asam Amino Esensial untuk Tumbuh Kembang Anak

Raka Lestari
Senin 26 April 2021 / 11:34
Jakarta: Setiap orang tua, pasti akan berusaha sebisa mungkin untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Terutama pada masa-masa emas pertumbuhan anak, yaitu pada 1000 hari awal kehidupannya. Pada masa tersebut, otak anak mengalami perkembangan yang sangat cepat.

Salah satu asupan penting yang dibutuhkan anak di masa awal pertumbuhannya adalah protein hewani. Protein ini memiliki kandungan 9 asam amino esensial (AAE) yang terdiri dari histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, valin, dan triptofan, yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

“Kandungan 9AAE berperan besar dalam membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak, termasuk dalam kondisi malnutrisi," ujar Dokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), dalam Media Scientific Session yang diselenggarakan oleh PT Frisian Flag Indonesia.

Menurut Prof. Damayanti, jika anak kurang mendapat asupan 9AAE di masa emas pertumbuhannya, maka pembentukan otaknya pun bisa tidak maksimal. Salah satu dampak yang mungkin terjadi selain pembentukan otak yang tidak maksimal adalah stunting.

Stunting merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti di seluruh dunia, karena dapat merusak generasi suatu bangsa. Pasalnya, anak dengan kondisi stunting dapat mengalami gangguan fungsi kognitif dan penurunan sistem imun serta obesitas dan hipertensi saat dewasa.

Prof. Damayanti pun mengatakan bahwa anak dengan kondisi stunting akan memiliki ketertinggalan dari anak-anak lain dan sulit untuk ditanggulangi, sehingga harus dicegah sedini mungkin. Maka dari itu, ia menyarankan bahwa sebaiknya anak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, yang kemudian diikuti dengan MPASI bergizi tepat.

"9AAE menjadi kandungan yang perlu mendapat perhatian besar dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak, karena protein hewani dengan 9AAE bila dikonsumsi dalam jenis yang lengkap dan jumlah yang tepat dapat membantu mencegah stunting," tambahnya.

Berbagai studi menunjukkan bahwa protein hewani menjadi sumber 9AAE yang lebih baik dari protein nabati. Pasalnya, protein hewani memiliki 9AAE dalam jenis yang lengkap, berbeda dengan protein nabati yang memiliki limiting amino acids (hilangnya salah satu kandungan dari 9AAE).

“Di Indonesia, protein hewani justru kalah populer dengan protein nabati sebagai makanan pelengkap atau pendamping ASI. Ini adalah paradigma yang salah dan harus dibenahi bersama-sama," ujar Prof Damayanti.

"Kita harus memberi asupan dengan kandungan protein yang berkualitas, khususnya asam amino esensial yang yang ada dalam jenis yang lengkap serta jumlah yang cukup pada protein hewani,” tutup Prof. Damayanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH