FITNESS & HEALTH
Apa Peran Zat Besi bagi Tumbuh Kembang Anak?
Aulia Putriningtias
Selasa 26 November 2024 / 18:12
Jakarta: Moms, tahukah kamu bahwa zat besi merupakan salah satu mineral yang penting untuk perkembangan si kecil? Ternyata, ada empat peran pentingnya, loh!
Menurut Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), zat besi juga merupakan mikronutrien yang penting bagi perkembangan otak dan imunitas tubuh. Sebaiknya anak-anak tidak mengalami kekurangan zat besi.
Pada kenyataannya, berdasarkan Riskesdas tahun 2018, jumlah anak usia 1-4 tahun yang mengalami anemia sebanyak 38,5 persen, usia 5-14 tahun 26,8 persen, dan 15-24 tahun 32 persen. Anemia defisiensi besi paling berisiko dialami oleh terutama bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Dr. Rini mengatakan, seorang anak yang memiliki anemia, dapat dilihat secara fisik melalui aktivitasnya saat bermain dan belajar. Ada beberapa tandanya ketika anak mengalami anemia.
Baca juga: Cegah Stunting, Ini Sumber Protein Selain Telur Menurut Ahli Gizi
"Kita bisa lihat ciri fisik yang khas: muka pucat pasi, jarang mau main atau banyak duduk saja. Hati-hati bisa saja sebenarnya dia mengalami anemia," kata dr. Rini dalam acara Peluncuran Inisiatif Kolaborasi Rekomendasi Skrining dan Pencegahan Anemia Defisiensi Besi pada Ibu dan Anak Indonesia, Selasa, 26 November 2024.
Dampaknya terhadap anak ketika mengalami anemia defisiensi adalah terjadinya stunting. Cadangan besi akan berkurang dan ini akan memengaruhi imunitas tubuh pula.
Adapun beberapa gangguan masalah tubuh ketika mengalami anemia defisiensi, antara lain:
.jpg)
(Dampaknya terhadap anak ketika mengalami anemia defisiensi adalah terjadinya stunting. Dan bahaya stunting dapat meningkatkan potensi sakit, perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak menjadi terhambat dan tidak optimal. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Karena banyak gangguan yang bisa terjadi, sebaiknya Moms mulai mengetahui pentingnya zat besi untuk tubuh. Adapun pentingnya zat besi untuk anak-anak, antara lain:
Suplementasi zat besi pada awal kehidupan (0-6 bulan) bermanfaat untuk mendukung perkembangan motorik pada si kecil.
Suplementasi zat besi pada anak usia sekolah dapat meningkatkan intelegensi, atensi, konsentrasi, dan memori. Perkembangan kognitif seperti ini penting untuk menumbuhkan anak menjadi cerdas.
Suplementasi besi pada anak usia satu tahun pertama kehidupan dapat meningkatkan perkembangan neurofisiologis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Menurut Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Tumbuh Kembang, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), zat besi juga merupakan mikronutrien yang penting bagi perkembangan otak dan imunitas tubuh. Sebaiknya anak-anak tidak mengalami kekurangan zat besi.
Pada kenyataannya, berdasarkan Riskesdas tahun 2018, jumlah anak usia 1-4 tahun yang mengalami anemia sebanyak 38,5 persen, usia 5-14 tahun 26,8 persen, dan 15-24 tahun 32 persen. Anemia defisiensi besi paling berisiko dialami oleh terutama bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Dr. Rini mengatakan, seorang anak yang memiliki anemia, dapat dilihat secara fisik melalui aktivitasnya saat bermain dan belajar. Ada beberapa tandanya ketika anak mengalami anemia.
Baca juga: Cegah Stunting, Ini Sumber Protein Selain Telur Menurut Ahli Gizi
"Kita bisa lihat ciri fisik yang khas: muka pucat pasi, jarang mau main atau banyak duduk saja. Hati-hati bisa saja sebenarnya dia mengalami anemia," kata dr. Rini dalam acara Peluncuran Inisiatif Kolaborasi Rekomendasi Skrining dan Pencegahan Anemia Defisiensi Besi pada Ibu dan Anak Indonesia, Selasa, 26 November 2024.
Dampaknya terhadap anak ketika mengalami anemia defisiensi adalah terjadinya stunting. Cadangan besi akan berkurang dan ini akan memengaruhi imunitas tubuh pula.
Dampak anak anemia
Adapun beberapa gangguan masalah tubuh ketika mengalami anemia defisiensi, antara lain:
.jpg)
(Dampaknya terhadap anak ketika mengalami anemia defisiensi adalah terjadinya stunting. Dan bahaya stunting dapat meningkatkan potensi sakit, perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak menjadi terhambat dan tidak optimal. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
- - Stunting
- - Gangguan fungsi kognitif
- - Gangguan perkembangan fungsi motorik halus
- - Gangguan fungsi oromotor
- - Gangguan integrasi neurosensorik
Apa saja peran penting zat besi untuk anak?
Karena banyak gangguan yang bisa terjadi, sebaiknya Moms mulai mengetahui pentingnya zat besi untuk tubuh. Adapun pentingnya zat besi untuk anak-anak, antara lain:
1. Perkembangan motorik
Suplementasi zat besi pada awal kehidupan (0-6 bulan) bermanfaat untuk mendukung perkembangan motorik pada si kecil.
2. Perkembangan kognitif
Suplementasi zat besi pada anak usia sekolah dapat meningkatkan intelegensi, atensi, konsentrasi, dan memori. Perkembangan kognitif seperti ini penting untuk menumbuhkan anak menjadi cerdas.
3. Perkembangan neurofisiologis
Suplementasi besi pada anak usia satu tahun pertama kehidupan dapat meningkatkan perkembangan neurofisiologis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)