FITNESS & HEALTH
Moms Wajib Tahu, Kapan Si Gadis Kecil Mulai Pubertas
Mia Vale
Minggu 13 Juli 2025 / 18:16
Jakarta: Pubertas merupakan satu fase yang menjembatani masa anak dengan masa dewasa. Fase transisi ini ditandai dengan berbagai macam perubahan baik dari segi fisik-biologis maupun segi psikis.
Fase ini harus dilalui oleh setiap anak supaya menjadi dewasa. Pubertas ditandai dengan timbulnya tanda-tanda seks sekunder dan adanya pacu tumbuh. Begini tanda-tanda yang bisa terlihat pada masa pubertas anak perempuanmu, Moms.
Baca juga: Diluar Dugaan, Banyak Usia 15 - 19 Tahun yang Terkena Sifilis!
Pubertas pada perempuan terjadi lebih awal dibandingkan anak lelaki, yaitu pada usia 8 - 13 tahun, dengan rata-rata terjadi pada usia 10 tahun. Mulainya pubertas pada anak perempuan dikatakan oleh Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.), ditandai dengan pertumbuhan payudara atau disebut dengan breast budding.
Pada tahapan ini payudara tumbuh seperti gunung kecil yang terkadang sakit jika payudaranya bersentuhan dengan baju atau ketika tidak sengaja tersentuh.
Bahkan nyeri pada payudara ini dapat timbul spontan. Jika anak perempuan tumbuh payudara pada usia kurang dari 8 tahun maka kemungkinan anak mengalami pubertas prekoks atau pubertas dini. Sedangkan jika anak perempuan sampai usia 13 tahun belum tumbuh payudara maka disebut mengalami pubertas terlambat.
Perlu diingat lagi bahwa, pubertas pada anak harus terjadi dalam tahapan yang timbul secara berurutan.
Pada perempuan, diterangkan oleh Frida Soesanti Divisi Endokrinologi Anak, FKUI-RSCM dalam laman resmi IDAI, pubertas diawali dengan tumbuhnya payudara diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis (rambut kemaluan) dan diakhiri dengan menstruasi.
Dengam terjadinya menstruasi, melalui akun Instagram pribadinya, @amanpulungan, dikatakan bahwa kondisi tersebut menunjukkan bahwa pubertas sudah mendekati akhir atau merupakan tahapan akhir pubertas pada perempuan.
Tahapan pubertas ini harus berjalan berurutan. Ingat, menstruasi tidak akan terjadi jika belum ada pertumbuhan payudara.

(Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) mengingatkan bahwa tahapan pubertas harus berjalan berurutan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Yang perlu Moms ketahui, pada fase pubertas, selain terjadi pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder juga terdapat fenomena pacu tumbuh atau growth spurt.
Pada fase pubertas terjadi percepatan pertumbuhan, di mana tinggi badan anak akan bertambah lebih cepat. Pada pubertas, pertambahan tinggi badan maksimal pada anak perempuan adalah 9 cm/tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas berkisar 20-25 cm.
Pada anak perempuan growth spurt ini dimulai bersamaan dengan mulainya pertumbuhan payudara. Terjadinya menstruasi menunjukkan bahwa pertambahan tinggi badan anak sudah mendekati akhir.
Karena pubertas pada lelaki terjadi lebih lambat daripada perempuan, maka pacu tumbuh anak lelaki juga tahapannys lebih lambat dibandingkan perempuan.
Perbedaan ini menyebabkan terjadinya suatu fenomena dimana anak perempuan lebih tinggi dan lebih matur daripada anak lelaki, tetapi pada akhirnya anak lelaki memiliki tinggi akhir (dewasa) yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.
Dengan Moms mengetahui tanda-tanda pubertas normal dan kapan terjadinya pubertas, diharapkan Moms mampu mendeteksi apakah pubertas pada anaknya berjalan normal atau tidak.
Baca juga: Menjadikan Anak Influencer Media Sosial, Apa Bahayanya?
Dari situ, Moms bisa mendeteksi kemungkinan adanya penyimpangan atau kelainan pubertas pada anak sehingga dapat dilakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga memungkinkan dilakukannya terapi yang optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Fase ini harus dilalui oleh setiap anak supaya menjadi dewasa. Pubertas ditandai dengan timbulnya tanda-tanda seks sekunder dan adanya pacu tumbuh. Begini tanda-tanda yang bisa terlihat pada masa pubertas anak perempuanmu, Moms.
Baca juga: Diluar Dugaan, Banyak Usia 15 - 19 Tahun yang Terkena Sifilis!
1. Tanda pubertas anak perempuan
Pubertas pada perempuan terjadi lebih awal dibandingkan anak lelaki, yaitu pada usia 8 - 13 tahun, dengan rata-rata terjadi pada usia 10 tahun. Mulainya pubertas pada anak perempuan dikatakan oleh Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.), ditandai dengan pertumbuhan payudara atau disebut dengan breast budding.
Pada tahapan ini payudara tumbuh seperti gunung kecil yang terkadang sakit jika payudaranya bersentuhan dengan baju atau ketika tidak sengaja tersentuh.
Bahkan nyeri pada payudara ini dapat timbul spontan. Jika anak perempuan tumbuh payudara pada usia kurang dari 8 tahun maka kemungkinan anak mengalami pubertas prekoks atau pubertas dini. Sedangkan jika anak perempuan sampai usia 13 tahun belum tumbuh payudara maka disebut mengalami pubertas terlambat.
Perlu diingat lagi bahwa, pubertas pada anak harus terjadi dalam tahapan yang timbul secara berurutan.
Pada perempuan, diterangkan oleh Frida Soesanti Divisi Endokrinologi Anak, FKUI-RSCM dalam laman resmi IDAI, pubertas diawali dengan tumbuhnya payudara diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis (rambut kemaluan) dan diakhiri dengan menstruasi.
Dengam terjadinya menstruasi, melalui akun Instagram pribadinya, @amanpulungan, dikatakan bahwa kondisi tersebut menunjukkan bahwa pubertas sudah mendekati akhir atau merupakan tahapan akhir pubertas pada perempuan.
Tahapan pubertas ini harus berjalan berurutan. Ingat, menstruasi tidak akan terjadi jika belum ada pertumbuhan payudara.
2. Percepatan pertumbuhan

(Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) mengingatkan bahwa tahapan pubertas harus berjalan berurutan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Yang perlu Moms ketahui, pada fase pubertas, selain terjadi pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder juga terdapat fenomena pacu tumbuh atau growth spurt.
Pada fase pubertas terjadi percepatan pertumbuhan, di mana tinggi badan anak akan bertambah lebih cepat. Pada pubertas, pertambahan tinggi badan maksimal pada anak perempuan adalah 9 cm/tahun, dengan total pertambahan tinggi badan selama pubertas berkisar 20-25 cm.
Pada anak perempuan growth spurt ini dimulai bersamaan dengan mulainya pertumbuhan payudara. Terjadinya menstruasi menunjukkan bahwa pertambahan tinggi badan anak sudah mendekati akhir.
Karena pubertas pada lelaki terjadi lebih lambat daripada perempuan, maka pacu tumbuh anak lelaki juga tahapannys lebih lambat dibandingkan perempuan.
Perbedaan ini menyebabkan terjadinya suatu fenomena dimana anak perempuan lebih tinggi dan lebih matur daripada anak lelaki, tetapi pada akhirnya anak lelaki memiliki tinggi akhir (dewasa) yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.
Dengan Moms mengetahui tanda-tanda pubertas normal dan kapan terjadinya pubertas, diharapkan Moms mampu mendeteksi apakah pubertas pada anaknya berjalan normal atau tidak.
Baca juga: Menjadikan Anak Influencer Media Sosial, Apa Bahayanya?
Dari situ, Moms bisa mendeteksi kemungkinan adanya penyimpangan atau kelainan pubertas pada anak sehingga dapat dilakukan evaluasi secara menyeluruh sehingga memungkinkan dilakukannya terapi yang optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)