FITNESS & HEALTH
Hipertensi: 'Kenalkan Aku Si Silent Killer'
Yatin Suleha
Senin 03 Juni 2024 / 17:17
Jakarta: Secara pengertian, hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Hipertensi adalah penyakit tidak menular (PTM) yang sering disebut sebagai "the silent killer" karena sebagian besar penderitanya tidak mengalami tanda-tanda atau gejala. Dalam beberapa kasus, penderita baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi.
Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya sekitar 7,5 juta orang meninggal akibat komplikasi hipertensi. Menurut data dari Riskesdas dalam (Kemenkes RI, 2021) prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1 persen, mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8 persen.
Meskipun pada umumnya penderita hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan tertentu, namun terdapat keluhan tidak spesifik yang bisa dirasakan oleh penderita hipertensi, misalnya sakit kepala dan pusing, jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur, hingga mudah lelah.
.jpg)
(Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “the silent killer" karena sering tanpa keluhan. Hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dr. Gerald Toreh, SpPD-FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital Cibubur mengatakan agar terhindar dari komplikasi darah tinggi, pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini. Tekanan darah normal adalah sekitar 140/90 mmHg.
Melakukan pemantauan rutin akan membantu kamu, mengidentifikasi peningkatan tekanan darah sebelum menjadi masalah serius, menilai efektivitas perubahan gaya hidup atau pengobatan yang sedang dijalani, mencegah komplikasi yang lebih parah dengan intervensi yang tepat waktu.
Pemantauan ini selaras dengan Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan, deteksi, dan pengendalian hipertensi.
Tema tahunan yang diusung sering kali menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin untuk mengurangi risiko hipertensi dan komplikasinya.
Dr. Gerald Toreh menjelaskan jika tidak ditangani, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, di antaranya:
1. Penyakit jantung koroner: hipertensi dapat merusak arteri, meningkatkan risiko serangan jantung.
2. Stroke: tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak atau menghambat aliran darah, menyebabkan stroke.
3. Gagal ginjal: kerusakan pada pembuluh darah di ginjal akibat hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal.
4. Aneurisma: tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan menggembung, yang dapat berakibat fatal jika pecah.
5. Kerusakan mata: hipertensi dapat merusak pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Hipertensi adalah penyakit tidak menular (PTM) yang sering disebut sebagai "the silent killer" karena sebagian besar penderitanya tidak mengalami tanda-tanda atau gejala. Dalam beberapa kasus, penderita baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi.
Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya sekitar 7,5 juta orang meninggal akibat komplikasi hipertensi. Menurut data dari Riskesdas dalam (Kemenkes RI, 2021) prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1 persen, mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8 persen.
Meskipun pada umumnya penderita hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan tertentu, namun terdapat keluhan tidak spesifik yang bisa dirasakan oleh penderita hipertensi, misalnya sakit kepala dan pusing, jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur, hingga mudah lelah.
Pentingnya pemantauan tekanan darah
.jpg)
(Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “the silent killer" karena sering tanpa keluhan. Hipertensi menjadi kontributor tunggal utama untuk penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dr. Gerald Toreh, SpPD-FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital Cibubur mengatakan agar terhindar dari komplikasi darah tinggi, pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini. Tekanan darah normal adalah sekitar 140/90 mmHg.
Melakukan pemantauan rutin akan membantu kamu, mengidentifikasi peningkatan tekanan darah sebelum menjadi masalah serius, menilai efektivitas perubahan gaya hidup atau pengobatan yang sedang dijalani, mencegah komplikasi yang lebih parah dengan intervensi yang tepat waktu.
Pemantauan ini selaras dengan Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan, deteksi, dan pengendalian hipertensi.
Tema tahunan yang diusung sering kali menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin untuk mengurangi risiko hipertensi dan komplikasinya.
Bahaya komplikasi dari hipertensi
Dr. Gerald Toreh menjelaskan jika tidak ditangani, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, di antaranya:
1. Penyakit jantung koroner: hipertensi dapat merusak arteri, meningkatkan risiko serangan jantung.
2. Stroke: tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak atau menghambat aliran darah, menyebabkan stroke.
3. Gagal ginjal: kerusakan pada pembuluh darah di ginjal akibat hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal.
4. Aneurisma: tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan menggembung, yang dapat berakibat fatal jika pecah.
5. Kerusakan mata: hipertensi dapat merusak pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)