FITNESS & HEALTH

Musim Hujan Tiba, Waspada Penyakit Leptospirosis dari Kotoran Tikus

Putri Purnama Sari
Minggu 05 November 2023 / 16:38

Jakarta: Memasuki musim hujan, berbagai ancaman penyakit sudah pasti ikut bermunculan. Salah satunya adalah penyakit leptospirosis.

Leptospirosis merupakan penyakit yang potensi penyebarannya sangat meningkat di musim hujan. Leptospirosis adalah penyakit penyerta banjir yang jarang diketahui oleh masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dan mewaspadai penyakit Leptospirosis, karena penyakit tersebut bisa menyebabkan gagal ginjal, perdarahan saluran cerna, hingga kerusakan otot.

Sebagai informasi, leptospirosis atau wabah kencing tikus dapat ditularkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira interrogans yang terbawa dalam genangan air.

Leptospirosis rentan menyerang masyarakat di daerah yang terkena banjir. Selain itu, leptospirosis juga rentan menyerang orang-orang yang biasa kontak dengan hewan pembawanya. Penyakit ini juga dapat menyerang hewan ke sesamanya maupun hewan ke manusia karena bersifat zoonosis.
 

Baca juga: Leptospirosis di Gunungkidul Mencapai 63 Kasus, 3 Orang Meninggal

Deretan hewan yang tergolong sebagai perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi. Dilansir dari laman Kemenkes, berikut adalah gejala dan cara mencegah penyakit leptospirosis!

Gejala leptospirosis

Gejala Leptospirosis pada kebanyakan penderita baru muncul 1-2 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira. Namun, tak jarang penderita leptospirosis tidak memiliki gejala apapun.

Sementara itu, gejala leptospirosis sangat beragam dan cenderung mirip dengan gejala seperti flu atau demam berdarah. Gejala-gejala tersebut di antaranya:

  1. Demam tinggi secara tiba-tiba
  2. Sakit kepala
  3. Mual, muntah, hingga diare
  4. Lemah
  5. Mata Merah
  6. Kekuningan pada kulit
  7. Nyeri otot, terutama pada betis dan punggung bawah

Pengobatan leptospirosis

Leptospirosis ringan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7 hari dan tidak perlu penanganan khusus. Namun pada kondisi yang berat, pengobatan diperlukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.

Dokter akan meminta penderita leptospirosis untuk mengonsumsi sejumlah obat, seperti obat antibiotik serta obat penurun demam dan nyeri. Perawatan di rumah sakit juga dibutuhkan jika infeksi telah berkembang semakin parah dan menyerang organ.
 

Baca juga: Waspada, Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang Terjadi di Jaksel-Jaktim

Cara mencegah leptospirosis

Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan adalah cara utama untuk melindungi diri Anda dari wabah kencing tikus, misalnya menggunakan sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan rumah atau selokan dan mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas.

Hal-hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkit wabah kencing tikus antara lain:

  1. Tidak berendam atau berenang di air danau, sungai, atau kubangan.
  2. Mengonsumsi air minum yang sudah terjamin kebersihannya.
  3. Mencuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum mengolahnya.
  4. Memastikan lingkungan rumah bebas dari tikus.
  5. Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan atau ternak.
 
Baca juga: Hujan Deras Bikin 2 RT di Kuningan Barat Jaksel Banjir

Masyarakat diharapkan selalu berhati-hati terhadap penyakit penyerta banjir seperti Leptospirosis. Jangan lupa juga untuk segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang telah disebutkan, ya!



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(SUR)

MOST SEARCH