FITNESS & HEALTH
Psikologi Warna, Penerapan dan Pengaruhnya terhadap Suasana Hatimu
Medcom
Selasa 17 Oktober 2023 / 16:15
Jakarta: Psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna bisa memengaruhi suasana hati dan perilaku manusia. Apakah kamu pernah mendapat saran untuk memilih warna biru sebagai cat dinding agar kamar terasa lebih nyaman? Nah, itu adalah salah satu contoh penerapan psikologi warna.
Disadari atau tidak, manusia hidup berdampingan dengan warna. Bahkan, pemilihan warna yang tepat dapat menunjang aktivitas manusia. Misalnya warna seprai putih agar tidur lebih nyenyak, warna pakaian oranye untuk kesan hangat saat kencan pertama, atau warna sofa cokelat demi ruang tamu yang nyaman.
Pemilihan warna untuk menciptakan rasa nyaman, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuatmu bersemangat ini dikenal dengan istilah psikologi warna. Dalam psikologi, warna dapat memengaruhi suasana hati, perasaan, emosi, hingga perilaku manusia.
Nah, jika kamu sedang melakukan pencarian warna yang tepat untuk tujuan apa pun, baca artikel ini sampai selesai, ya.
Sebelum mengenal pengaruh warna lebih jauh, perlu diketahui bahwa pengaruh psikologi warna pada setiap orang bisa berbeda, tergantung usia, jenis kelamin, kondisi sosial, dan budaya masing-masing.
Secara umum, warna terdiri atas dua kelompok utama, yaitu warna hangat yang membangkitkan emosi dan warna dingin yang menggambarkan ketenangan atau perasaan sedih. Warna hangat meliputi merah, jingga, dan kuning. Sedangkan warna dingin meliputi biru, ungu, dan hijau.
Psikologi warna bisa diterapkan dalam semua aspek dalam kehidupan. Kamu bisa mengambil inspirasi dari beberapa contoh di bawah ini:
- Pemilihan warna busana untuk berbagai tujuan, misalnya berpakaian hitam atau putih saat ingin menghadiri wawancara kerja, berpakaian kuning atau merah saat melakukan presentasi, atau berpakaian biru jika ingin merasa lebih tenang dan relaks,
- Pemilihan warna cat untuk dinding, contohnya warna biru untuk kamar tidur, warna hijau untuk ruang kerja, atau warna putih untuk ruang tamu.
- Pemilihan furnitur untuk ruang tamu, misalnya furnitur berwarna coklat untuk menciptakan suasana hangat antara tuan rumah dan tamu.
- Penempatan tanaman atau hiasan berwarna hijau di ruang kerja, yang bertujuan untuk memberi efek menenangkan dan meredakan stres.
Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane dari Alodokter mengatakan, menerapkan psikologi warna adalah ide yang baik untuk membangun suasana hati yang lebih baik. Kabarnya, hati yang bahagia dan terbebas dari stres bisa membuat tubuhmu tidak gampang sakit, lho.
"Hal ini tak lepas dari kebiasaan sehat yang mungkin kamu lakukan ketika merasa bahagia, misalnya menjalani pola makan sehat atau berolahraga teratur. Kebiasaan ini dapat membuat tekanan darah terkontrol dan lemak tubuh berkurang, sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung," ujar dr. Merry.
Meski para ahli mengungkapkan bahwa warna bisa memengaruhi suasana hati dan perilaku, psikologi warna masih membutuhkan banyak penelitian lebih lanjut. Namun, kamu tetap bisa menerapkan psikologi warna untuk hal-hal sederhana kok, seperti memilih outfit yang sesuai agar hati tak lagi merasa galau atau kesepian.
Akan tetapi, jika kesedihan yang kamu rasakan justru berkepanjangan dan disertai stres atau cemas yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog ya, supaya kamu bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Disadari atau tidak, manusia hidup berdampingan dengan warna. Bahkan, pemilihan warna yang tepat dapat menunjang aktivitas manusia. Misalnya warna seprai putih agar tidur lebih nyenyak, warna pakaian oranye untuk kesan hangat saat kencan pertama, atau warna sofa cokelat demi ruang tamu yang nyaman.
Pemilihan warna untuk menciptakan rasa nyaman, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuatmu bersemangat ini dikenal dengan istilah psikologi warna. Dalam psikologi, warna dapat memengaruhi suasana hati, perasaan, emosi, hingga perilaku manusia.
Nah, jika kamu sedang melakukan pencarian warna yang tepat untuk tujuan apa pun, baca artikel ini sampai selesai, ya.
Pengaruh warna terhadap kondisi psikologis
Sebelum mengenal pengaruh warna lebih jauh, perlu diketahui bahwa pengaruh psikologi warna pada setiap orang bisa berbeda, tergantung usia, jenis kelamin, kondisi sosial, dan budaya masing-masing.
Secara umum, warna terdiri atas dua kelompok utama, yaitu warna hangat yang membangkitkan emosi dan warna dingin yang menggambarkan ketenangan atau perasaan sedih. Warna hangat meliputi merah, jingga, dan kuning. Sedangkan warna dingin meliputi biru, ungu, dan hijau.
Menerapkan psikologi wrna dalam berbusana
Psikologi warna bisa diterapkan dalam semua aspek dalam kehidupan. Kamu bisa mengambil inspirasi dari beberapa contoh di bawah ini:
- Pemilihan warna busana untuk berbagai tujuan, misalnya berpakaian hitam atau putih saat ingin menghadiri wawancara kerja, berpakaian kuning atau merah saat melakukan presentasi, atau berpakaian biru jika ingin merasa lebih tenang dan relaks,
- Pemilihan warna cat untuk dinding, contohnya warna biru untuk kamar tidur, warna hijau untuk ruang kerja, atau warna putih untuk ruang tamu.
- Pemilihan furnitur untuk ruang tamu, misalnya furnitur berwarna coklat untuk menciptakan suasana hangat antara tuan rumah dan tamu.
- Penempatan tanaman atau hiasan berwarna hijau di ruang kerja, yang bertujuan untuk memberi efek menenangkan dan meredakan stres.
Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane dari Alodokter mengatakan, menerapkan psikologi warna adalah ide yang baik untuk membangun suasana hati yang lebih baik. Kabarnya, hati yang bahagia dan terbebas dari stres bisa membuat tubuhmu tidak gampang sakit, lho.
"Hal ini tak lepas dari kebiasaan sehat yang mungkin kamu lakukan ketika merasa bahagia, misalnya menjalani pola makan sehat atau berolahraga teratur. Kebiasaan ini dapat membuat tekanan darah terkontrol dan lemak tubuh berkurang, sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit, seperti stroke dan penyakit jantung," ujar dr. Merry.
Meski para ahli mengungkapkan bahwa warna bisa memengaruhi suasana hati dan perilaku, psikologi warna masih membutuhkan banyak penelitian lebih lanjut. Namun, kamu tetap bisa menerapkan psikologi warna untuk hal-hal sederhana kok, seperti memilih outfit yang sesuai agar hati tak lagi merasa galau atau kesepian.
Akan tetapi, jika kesedihan yang kamu rasakan justru berkepanjangan dan disertai stres atau cemas yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog ya, supaya kamu bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)