FITNESS & HEALTH

Apakah Migrain Bisa Menyerang Anak-anak? Ini Jawaban Dokter

Aulia Putriningtias
Selasa 25 Juni 2024 / 20:18
Jakarta: Migrain sering dialami oleh orang dewasa. Namun, apakah mungkin masalah kesehatan ini dialami oleh anak-anak? Menurut dr. Andre. Sp. N, migrain bisa saja dialami oleh anak-anak.

"Pada anak-anak di bawah 10 tahun bisa mengalami migrain. Setelah diteliti memang ada pemicu-pemicu faktor genetik," kata dr. Andre dari Rumah Sakit Pondok Indah, saat melangsungkan temu media di Zoom, Selasa, 25 Juni 2024.

Migrain ini muncul dikarenakan orang tua yang mengalami hal serupa. Hal ini dapat menjadi turunan dan menyerang anak-anak di bawah umur. Efeknya sendiri akan terjadi mual dan muntah.

"Jika orang tua mengalami migrain, anak memiliki kecenderungan migrain juga. Di situ ada peranan faktor genetik. Sehingga, pada porsi kecil migrain dapat dijumpai ketika usia anak-anak," ungkap dr. Andre.

Baca juga: Migrain Saat Bekerja, Dokter Sarankan Ambil Tidur Singkat

Dr. Andre mengatakan bahwa migrain sendiri merupakan masalah kesehatan yang biasanya terjadi pada usia 20-40 tahun. Jika sudah beranjak 50 tahun, nyeri kepala akibat migrain mulai perlahan turun.

"Memang kalau dari data-data, migrain itu sering munculnya pada usia 20-30 tahun sampai 40 tahun, dengan puncaknya itu biasanya pada umur 30 tahun. Nanti kian berumur, saat 50 tahun, orang akan jarang mengalami migrain," jelasnya.

 Ia sendiri menyarankan untuk tidak menyepelekan migrain. Segera konsumsi obat dan lakukan pijat refleksi pada titik-titik yang terkena migrain. Jika sudah lebih dari 15 hari dan selalu muncul migrainnya, dr. Andre sarankan untuk konsultasi ke dokter.

Migrain sendiri merupakan sakit kepala yang menyebabkan nyeri berdenyut parah, atau sensasi berdenyut pada satu sisi kepala. Dampak yang dirasakan akan merugikan, sebab dapat menganggu aktivitas sehari-hari.

Global Burden of Disease mencatat jumlah kasus migrain di dunia meningkat 40 persen dari 62,2 juta tahun 1990 menjadi 87,6 juta dari tahun 2019. Indonesia menempati urutan keempat penyumbang kasus baru migrain di dunia, yaitu sebesar 3,5 juta menurut data dari Institute for Health Metrics and Evaluations (IHME) tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH