FITNESS & HEALTH
Migrain Saat Bekerja, Dokter Sarankan Ambil Tidur Singkat
Aulia Putriningtias
Rabu 19 Juni 2024 / 20:05
Jakarta: Serangan migrain secara tiba-tiba saat bekerja memang tidak mengenakan dan menganggu aktivitas. Kamu bisa ambil tidur singkat untuk bantu meredakan migrain, loh.
Spesialis Neurologi Dr. dr. Pepi Budianto, Sp.N(K), FINR, FINA, PERDOSNI mengatakan selain meminum obat, ternyata tidur singkat saat serangan migrain bisa membantu meredakan nyeri kepala. Terlebih, jika pencetus migrain tersebut diakibatkan oleh cahaya yang terlalu terang.
"Tidur singkat pada saat serangan (migrain) mungkin bisa membantu ya," ungkap dr. Pepi dalam Webinar Bulan Kesadaran Migrain #2 secara daring, Rabu, 19 Juni 2024.
Namun, hati-hati ketika memilih tidur siang yang dapat menyebabkan rasa pusing. Karena ini dapat menganggu aktivitas pula. Sebaiknya, dianjurkan mengambil tidur singkat ketika serangan migrain berlangsung.

(Catat pola migrain, baik melalui aplikasi atau secara manual. Ini akan membantu kamu memahami bagaimana migrain itu datang dan tentunya memudahkan penjelasan kamu ke dokter saat konsultasi. Foto: Dok. Tangkapan layar zoom/Aulia Putriningtias)
"Tapi kalau ini (tidur singkat) sedang serangan (migrain) itu mungkin ada baiknya. Tapi kalau di luar serangan, tergantung masing-masing orang," jelas dr. Pepi.
Ia mengimbau masyarakat khususnya pekerja untuk tidak menganggap migrain enteng. Menurutnya, migrain merupakan disabilitas yang tidak terlihat atau seperti fenomena gunung es.
"Bagi penderita migrain rata-rata dia kehilangan 10 hari kerja dalam setahun," katanya.
Sementara itu, dr. RA. Dwi Pujiastuti, M.Ked (Neu), Sp.N(K), PERDOSNI menganjurkan pekerja untuk menyiapkan diri obat-obatan pereda nyeri, imbas serangan migrain mendadak. Namun, ketika serangan migrain terus menerus membuat kita rutin mengonsumsi obat nyeri seperti ibuprofen, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
"Tidak masalah membawa obat-obatan. Namun, diperhatikan juga bagaimana pola migrain itu datang," saran dr. Dwi Pujiastuti.
Ia sendiri menyarankan untuk selalu mencatat pola migrain, baik melalui aplikasi atau secara manual. Ini akan membantu masyarakat memahami bagaimana migrain itu datang dan tentunya ketika konsultasi, dokter akan terbantu akan pola datangnya nyeri kepala tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Spesialis Neurologi Dr. dr. Pepi Budianto, Sp.N(K), FINR, FINA, PERDOSNI mengatakan selain meminum obat, ternyata tidur singkat saat serangan migrain bisa membantu meredakan nyeri kepala. Terlebih, jika pencetus migrain tersebut diakibatkan oleh cahaya yang terlalu terang.
"Tidur singkat pada saat serangan (migrain) mungkin bisa membantu ya," ungkap dr. Pepi dalam Webinar Bulan Kesadaran Migrain #2 secara daring, Rabu, 19 Juni 2024.
Namun, hati-hati ketika memilih tidur siang yang dapat menyebabkan rasa pusing. Karena ini dapat menganggu aktivitas pula. Sebaiknya, dianjurkan mengambil tidur singkat ketika serangan migrain berlangsung.

(Catat pola migrain, baik melalui aplikasi atau secara manual. Ini akan membantu kamu memahami bagaimana migrain itu datang dan tentunya memudahkan penjelasan kamu ke dokter saat konsultasi. Foto: Dok. Tangkapan layar zoom/Aulia Putriningtias)
"Tapi kalau ini (tidur singkat) sedang serangan (migrain) itu mungkin ada baiknya. Tapi kalau di luar serangan, tergantung masing-masing orang," jelas dr. Pepi.
Ia mengimbau masyarakat khususnya pekerja untuk tidak menganggap migrain enteng. Menurutnya, migrain merupakan disabilitas yang tidak terlihat atau seperti fenomena gunung es.
"Bagi penderita migrain rata-rata dia kehilangan 10 hari kerja dalam setahun," katanya.
Sementara itu, dr. RA. Dwi Pujiastuti, M.Ked (Neu), Sp.N(K), PERDOSNI menganjurkan pekerja untuk menyiapkan diri obat-obatan pereda nyeri, imbas serangan migrain mendadak. Namun, ketika serangan migrain terus menerus membuat kita rutin mengonsumsi obat nyeri seperti ibuprofen, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.
"Tidak masalah membawa obat-obatan. Namun, diperhatikan juga bagaimana pola migrain itu datang," saran dr. Dwi Pujiastuti.
Ia sendiri menyarankan untuk selalu mencatat pola migrain, baik melalui aplikasi atau secara manual. Ini akan membantu masyarakat memahami bagaimana migrain itu datang dan tentunya ketika konsultasi, dokter akan terbantu akan pola datangnya nyeri kepala tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)