Jakarta: Ganja adalah istilah umum yang merujuk pada lebih dari 500 zat kimia yang terkandung dalam tanaman cannabis sativa.
Beberapa zat ini yang dikenal sebagai cannabinoid, digunakan untuk membantu relaksasi atau mengobati beberapa kondisi kesehatan tertentu.
Ketika orang membicarakan merokok ganja, biasanya yang dimaksud adalah cannabinoid tetrahydrocannabinol (THC). THC adalah zat yang menyebabkan perasaan “high” atau euforia saat mengonsumsi ganja.
Baca juga: 5 Tanda Persalinan Sudah Dekat yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Penggunaan ganja menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap kesuburan dan kemungkinan untuk hamil.
Banyak orang sudah mengetahui bahwa merokok apa pun selama kehamilan sangat tidak dianjurkan, tetapi informasi mengenai apakah penggunaan ganja saat ini atau di masa lalu dapat memengaruhi peluang untuk hamil sejak awal masih terbatas.
Namun, yang jelas adalah sebaiknya menghentikan kebiasaan merokok ganja saat memutuskan untuk mencoba memiliki bayi, karena ganja dapat menurunkan peluang kehamilan dan berdampak negatif pada kesuburan, baik bagi pria maupun wanita.
.jpg)
(Efek ganja tak hanya berbahaya bagi tumbuh kembang bayi, tetapi juga ibu hamil. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
Jawabannya adalah ya, ganja memang memengaruhi kesuburan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari merokok ganja saat sedang berusaha untuk hamil.
Sebuah studi dari Universitas Oxford menunjukkan bahwa orang yang menggunakan ganja memiliki kemungkinan 40% lebih kecil untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan ganja.
Selain itu, ganja juga memengaruhi kadar hormon reproduksi yang berperan penting dalam proses ovulasi.
Dalam penelitian pada hewan, ganja terbukti memengaruhi lapisan rahim sehingga mengurangi kemungkinan embrio dapat menempel pada dinding rahim.
Jeff Chen, MD, MBA, seorang dokter dan pendiri UCLA Cannabis Research Initiative dalam Parents, menegaskan sangat tidak menganjurkan konsumsi ganja.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat menjadi penghambat penting dalam proses kehamilan.
Merokok ganja juga dapat menyebabkan keguguran dini, yaitu ketika embrio gagal menempel dan tidak dapat bertahan hidup.
Pada tahap awal kehamilan, seseorang mungkin belum menyadari bahwa dirinya hamil selama dua minggu atau lebih. Penggunaan ganja selama periode ini dapat berdampak negatif pada janin yang sedang berkembang.
Baca juga: Bagaimana Perkembangan Bayi Kembar di Kandungan pada Usia 24 - 36 Minggu?
Kristy June Dayanan, MD, seorang dokter praktik dan ahli medis, menjelaskan, “THC dapat memengaruhi perkembangan saraf sel-sel otak dan menyebabkan masalah lain.”
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Beberapa zat ini yang dikenal sebagai cannabinoid, digunakan untuk membantu relaksasi atau mengobati beberapa kondisi kesehatan tertentu.
Ketika orang membicarakan merokok ganja, biasanya yang dimaksud adalah cannabinoid tetrahydrocannabinol (THC). THC adalah zat yang menyebabkan perasaan “high” atau euforia saat mengonsumsi ganja.
Baca juga: 5 Tanda Persalinan Sudah Dekat yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Penggunaan ganja menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap kesuburan dan kemungkinan untuk hamil.
Banyak orang sudah mengetahui bahwa merokok apa pun selama kehamilan sangat tidak dianjurkan, tetapi informasi mengenai apakah penggunaan ganja saat ini atau di masa lalu dapat memengaruhi peluang untuk hamil sejak awal masih terbatas.
Namun, yang jelas adalah sebaiknya menghentikan kebiasaan merokok ganja saat memutuskan untuk mencoba memiliki bayi, karena ganja dapat menurunkan peluang kehamilan dan berdampak negatif pada kesuburan, baik bagi pria maupun wanita.
Apakah ganja mempengaruhi kesuburan?
.jpg)
(Efek ganja tak hanya berbahaya bagi tumbuh kembang bayi, tetapi juga ibu hamil. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
Jawabannya adalah ya, ganja memang memengaruhi kesuburan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari merokok ganja saat sedang berusaha untuk hamil.
Sebuah studi dari Universitas Oxford menunjukkan bahwa orang yang menggunakan ganja memiliki kemungkinan 40% lebih kecil untuk hamil dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan ganja.
Selain itu, ganja juga memengaruhi kadar hormon reproduksi yang berperan penting dalam proses ovulasi.
Dalam penelitian pada hewan, ganja terbukti memengaruhi lapisan rahim sehingga mengurangi kemungkinan embrio dapat menempel pada dinding rahim.
Jeff Chen, MD, MBA, seorang dokter dan pendiri UCLA Cannabis Research Initiative dalam Parents, menegaskan sangat tidak menganjurkan konsumsi ganja.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat menjadi penghambat penting dalam proses kehamilan.
Merokok ganja juga dapat menyebabkan keguguran dini, yaitu ketika embrio gagal menempel dan tidak dapat bertahan hidup.
Pada tahap awal kehamilan, seseorang mungkin belum menyadari bahwa dirinya hamil selama dua minggu atau lebih. Penggunaan ganja selama periode ini dapat berdampak negatif pada janin yang sedang berkembang.
Baca juga: Bagaimana Perkembangan Bayi Kembar di Kandungan pada Usia 24 - 36 Minggu?
Kristy June Dayanan, MD, seorang dokter praktik dan ahli medis, menjelaskan, “THC dapat memengaruhi perkembangan saraf sel-sel otak dan menyebabkan masalah lain.”
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)