FITNESS & HEALTH

Teh Hijau Ternyata Bisa Turunkan Kortisol Tinggi, Ini Alasannya

Aulia Putriningtias
Selasa 22 Oktober 2024 / 20:42
Jakarta: Kortisol memainkan peran penting dalam respons stres tubuh, tetapi tak dapat dibiarkan tinggi. Salah satu caranya, kamu bisa mengonsumsi teh hijau yang ternyata dapat menurunkan kortisol tinggi dalam tubuh, loh!

Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, yang terletak di atas ginjal. Ketika menghadapi stres, baik fisik, emosional, atau psikologis, tubuh melepaskan kortisol ke dalam aliran darah.

Hormon ini membantu meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan energi. Selain itu, juga dapat membantu menekan sistem kekebalan tubuh, mempersiapkan tubuh untuk respons melawan hal-hal yang dapat membuat tubuh sakit.

Baca juga: Mengapa Stres Bisa Sebabkan Bau Badan? Ini penjelasannya

Namun, kortisol yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bahkan, masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi juga dapat terjadi.
 

Apa saja gejala kortisol tinggi?


Penelitian dalam StatPearls menjelaskan apa saja gejala kortisol tinggi. Berikut adalah beberapa gejala umum kadar kortisol tinggi, antara lain:

- Kenaikan berat badan yang cepat, seringkali terpusat di wajah, leher, dan perut.
- Wajah bulat dan penuh karena timbunan lemak berlebih.
- Penumpukan lemak pada punggung atas, menyerupai punuk.
- Kulit menjadi tipis, mudah memar, dan rentan terhadap stretch mark.
- Hilangnya massa dan kekuatan otot.
- Kelelahan dan kelelahan yang terus-menerus.
- Tekanan darah tinggi.
- Sering buang air kecil dan meningkatnya rasa haus.
- Melemahnya tulang, yang menyebabkan meningkatnya risiko patah tulang.
- Mudah tersinggung, cemas, depresi, dan kesulitan berkonsentrasi.
- Kesulitan tidur.
- Sakit kepala yang sering atau parah.
 

Bagaimana teh hijau dapat mengontrol kortisol tinggi?


Teh hijau sendiri merupakan minuman populer yang terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis. Tidak seperti teh hitam, yang difermentasi, teh hijau diproses secara minimal, sehingga antioksidan alami dan senyawa bioaktifnya tetap terjaga.

Senyawa-senyawa ini, termasuk katekin dan L-theanine, diyakini berkontribusi terhadap berbagai manfaat kesehatan teh hijau. Teh hijau yang kaya akan antioksidan dan bahan kimia bioaktif ini dipercaya dapat mengontrol kortisol yang tinggi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Biomedical Reports, teh hijau memiliki katekin, sekelompok antioksidan yang mengikat reseptor di otak dan tubuh. Inilah yang menyebabkan teh hijau dapat menurunkan kadar kortisol tinggi.

Ahli Gizi Alisha Jeswani dalam Healthshots mengatakan reseptor ini berperan dalam mengatur respons stres, termasuk produksi kortisol. Dengan berinteraksi dengan reseptor ini, katekin dapat membantu mengurangi respons stres tubuh dan menurunkan kadar kortisol.

Selain itu, teh ini mengandung L-theanine, asam amino yang meningkatkan relaksasi dan mengurangi kecemasan. L-theanine dapat membantu melawan efek kortisol yang memicu stres, sehingga menghasilkan suasana hati yang lebih seimbang dan tingkat stres yang lebih rendah.

Namun, ahli gizi tersebut menekankan bahwa respons tiap individu mungkin berbeda-beda, dan tingkat efeknya mungkin bergantung pada beberapa faktor. Hal ini seperti jumlah teh hijau yang dikonsumsi, jenis teh hijau tertentu, dan genetika individu.

Itulah alasan mengapa teh hijau dapat menurunkan kadar kortisol tinggi. Pastikan memilih teh hijau yang berkualitas ketika memutuskan untuk mengonsumsi jenis minuman ini. Semoga bermanfaat, Sobat Medcom!

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH