FITNESS & HEALTH

Virus Corona vs Flu: Mana Lebih Berisiko dan Berbahaya untuk Sekarang?

Mia Vale
Kamis 29 September 2022 / 08:00
Jakarta: Pada tahun 2020, ketika covid-19 pertama kali memengaruhi dunia, ada banyak ketidakpastian dan kebingungan di udara. Orang-orang ketakutan, tidak menyadari bagaimana virus akan berdampak pada kesehatan dan kehidupan. 

Selama gelombang kedua virus corona, varian delta pun merenggut beberapa nyawa dan membuat banyak penduduk dalam kesulitan. Bahkan dengan vaksinasi massal, infeksi terobosan sering terjadi dan masih tetap menjadi penyebab keprihatinan yang besar.

Namun, seiring waktu, virus SARs-CoV-2 telah berevolusi. Varian baru yang muncul seperti omicron menyebabkan infeksi yang lebih ringan dan gejala yang lebih mudah ditangani. Dengan penyakit yang lebih ringan, gejala seperti flu telah menjadi lazim, yang membuatnya lebih sulit untuk membedakan covid dari flu.

Itulah sebabnya salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan belakangan ini adalah apakah covid masih tetap lebih berisiko atau telah menjadi serupa? Atau kurang berbahaya daripada flu?
 

Keduanya tentang penyakit pernapasan

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, baik covid-19 maupun flu adalah penyakit pernapasan menular yang mungkin berbeda dalam tingkat risikonya. Sementara, yang pertama disebabkan oleh infeksi virus corona yang pertama kali diidentifikasi pada 2019, yang terakhir disebabkan oleh infeksi virus flu (virus influenza).

Terlepas dari seberapa mirip covid-19 dan flu dalam hal penyebarannya, melansir dari Times of India, covid dikatakan menyebar lebih mudah daripada flu. Selain itu, yang pertama cenderung menyebabkan penyakit yang lebih serius pada beberapa orang dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menunjukkan gejala dan pulih darinya.
 

Sulit dibedakan

Sampai sekarang terbukti bahwa gejala saja tidak dapat membantu membedakan antara covid dan flu. Varian baru seperti omicron dikatakan menyebabkan gejala seperti flu ringan seperti sakit tenggorokan, pilek dan kelelahan yang dapat membuatnya lebih sulit untuk membedakan antara kedua penyakit tersebut. Dalam kasus seperti itu, menguji diri sendiri untuk covid adalah cara terbaik untuk mengonfirmasi diagnosis.

Sekarang kita sedang berhadapan dengan versi covid-19 yang lebih ringan dan banyak pula yang telah menerima dosis vaksinasi mereka, beberapa ahli percaya bahwa yang terburuk sudah berakhir dan membandingkan virus mematikan dengan flu. 

"Kita semua bertanya-tanya, kapan covid terlihat seperti influenza?" tandas Dr. Monica Gandhi, spesialis penyakit menular di University of California, San Francisco.

Sementara itu, ia menambahkan pernyataan, kecuali varian yang lebih ganas muncul, ancaman covid telah berkurang jauh bagi kebanyakan orang, yang berarti bahwa mereka dapat menjalani kehidupan sehari-hari mereka.


(Mengenakan masker wajah, menjaga jarak sosial dan mengikuti kebersihan tangan tetap menjadi beberapa tindakan perlindungan terbaik. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

Harus ada yang dipertimbangkan

Namun begitu, Dr Anthony Fauci, penasihat medis Gedung Putih, dan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, tidak setuju dengan gagasan yang menganggap covid sebagai penyakit pernapasan yang kurang berisiko atau kurang berbahaya daripada flu. Pasalnya, dibandingkan dengan flu, yang membunuh berkisar 50.000 orang selama musim yang buruk, covid-19 dikatakan telah membunuh lebih dari satu juta orang Amerika dan merupakan penyebab utama kematian ketiga pada tahun 2021.
 

Lawan covid = lindungi dari flu

Selain vaksinasi dan mendapatkan kekebalan alami, mengenakan masker wajah, menjaga jarak sosial dan mengikuti kebersihan tangan tetap menjadi beberapa tindakan perlindungan terbaik. Tidak hanya terhadap covid-19, tetapi juga terhadap virus influenza. Ingat! Kewaspadaan dan pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH