FITNESS & HEALTH
Waspada Bila Sudah Bekerja Berlebihan, Kesehatan Mentalmu Bisa Terganggu!
Mia Vale
Rabu 29 Mei 2024 / 22:53
Jakarta: Bekerja berlebihan mempunyai beberapa dampak buruk pada kesehatan mental dan tidak selalu menghasilkan produktivitas yang lebih baik. Namun begitu, overwork sudah menjadi fenomena yang semakin umum terjadi di masyarakat modern. Dan ini tentu saja penuh tekanan dan tuntuan.
Memang, mungkin banyak orang yang mengartikan kalau kerja keras itu sebagai kesadaran dan refleksi diri. Tapi sebenarnya, kerja berlebihan akan berdampak serius pada kesehatan mental seseorang, utamanya bisa meningkatkan risiko mengalami depresi. Nah, dari keadaan ini, apa konsekuensi dari kerja berlebihan bagi mental seseorang.
.jpg)
(Ingat, kerja keras boleh tapi kamu harus tetap bisa menikmati hidup. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pada tahun 2019, sebanyak 94 persen pekerja Amerika melaporkan mengalami stres di tempat kerja. Bekerja berlebihan pasti menyebabkan kelelahan dan bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Mengutip laman blog Nivati, kelelahan dapat menyebabkan:
Boleh dibilang, ketika pekerjaan mulai mengambil alih hidup kamu, segalanya mulai berantakan. Sebanyak 76 persen pekerja mengatakan bahwa stres di tempat kerja berdampak pada hubungan pribadi mereka, dan 66 persen mengatakan bahwa stres yang mereka alami menyebabkan kurang tidur. Ketika pekerjaan mengatur hidup, itu menjadi identitas dan tujuan kamu.
Padahal, ada lebih banyak hal dalam hidup ini selain bekerja. Kita membutuhkan keseimbangan agar dapat menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan hidup. Jam kerja yang panjang dan kesehatan mental sulit dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.
Kelelahan dan terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan sinisme, kelelahan, kebosanan, penurunan kinerja, dan depresi. Hal ini dapat menyebabkan perasaan semakin lelah dan tertekan, sehingga memperburuk harga diri dan keputusasaan.
Overwork dapat menjadi salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada pengembangan depresi. Untuk itu diperlukan cara untuk mengatasi overwork dan mencegah depresi, seperti pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Dan beberapa strategi yang bisa membantu, adalah:
1. Mengatur batas kerja yang sehat, dengan menghindari membawa pekerjaan ke rumah dan beri diri sendiri waktu untuk istirahat dan rekreasi.
2. Berbicara dengan atasan bila merasa benan kerja terlalu berat dan cari solusinya untuk mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan hidup kerja.
3. Berlatih teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk membantu mengurangi tingkat stres.
4. Jangan ragu mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental jika merasa tertekan atau terlalu berat beban kerja.
Dengan menjaga keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta mencari dukungan saat diperlukan, seseorang dapat membantu melindungi kesehatan mental kamu dan mencegah terjadinya depresi. Ingat, kerja keras boleh tapi kamu harus tetap bisa menikmati hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Memang, mungkin banyak orang yang mengartikan kalau kerja keras itu sebagai kesadaran dan refleksi diri. Tapi sebenarnya, kerja berlebihan akan berdampak serius pada kesehatan mental seseorang, utamanya bisa meningkatkan risiko mengalami depresi. Nah, dari keadaan ini, apa konsekuensi dari kerja berlebihan bagi mental seseorang.
Tanda dari overwork
.jpg)
(Ingat, kerja keras boleh tapi kamu harus tetap bisa menikmati hidup. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Pada tahun 2019, sebanyak 94 persen pekerja Amerika melaporkan mengalami stres di tempat kerja. Bekerja berlebihan pasti menyebabkan kelelahan dan bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Mengutip laman blog Nivati, kelelahan dapat menyebabkan:
- - Terus-menerus lelah dan kelelahan, bahkan setelah istirahat yang cukup
- - Kelelahan emosional yang bisa menurunkan produktivitas
- - Sakit kepala, tegang, atau migrain
- - Perubahan mood, termasuk iritabilitas, ketidakbahagiaan, atau perasaan cemas yang berlebihan
- - Mengalami gangguan tidur, seperti insomnia
- - Tidak fokus atau sulit berkonsentrasi terhadap tugas yang diberikan
Kerja berlebihan dan depresi
Boleh dibilang, ketika pekerjaan mulai mengambil alih hidup kamu, segalanya mulai berantakan. Sebanyak 76 persen pekerja mengatakan bahwa stres di tempat kerja berdampak pada hubungan pribadi mereka, dan 66 persen mengatakan bahwa stres yang mereka alami menyebabkan kurang tidur. Ketika pekerjaan mengatur hidup, itu menjadi identitas dan tujuan kamu.
Padahal, ada lebih banyak hal dalam hidup ini selain bekerja. Kita membutuhkan keseimbangan agar dapat menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan hidup. Jam kerja yang panjang dan kesehatan mental sulit dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.
Kelelahan dan terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan sinisme, kelelahan, kebosanan, penurunan kinerja, dan depresi. Hal ini dapat menyebabkan perasaan semakin lelah dan tertekan, sehingga memperburuk harga diri dan keputusasaan.
Atasi overwork dan cegah depresi
Overwork dapat menjadi salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada pengembangan depresi. Untuk itu diperlukan cara untuk mengatasi overwork dan mencegah depresi, seperti pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Dan beberapa strategi yang bisa membantu, adalah:
1. Mengatur batas kerja yang sehat, dengan menghindari membawa pekerjaan ke rumah dan beri diri sendiri waktu untuk istirahat dan rekreasi.
2. Berbicara dengan atasan bila merasa benan kerja terlalu berat dan cari solusinya untuk mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan hidup kerja.
3. Berlatih teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk membantu mengurangi tingkat stres.
4. Jangan ragu mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental jika merasa tertekan atau terlalu berat beban kerja.
Dengan menjaga keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta mencari dukungan saat diperlukan, seseorang dapat membantu melindungi kesehatan mental kamu dan mencegah terjadinya depresi. Ingat, kerja keras boleh tapi kamu harus tetap bisa menikmati hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)