FITNESS & HEALTH
Mengenali Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan Kanker Serviks
Fatha Annisa
Rabu 12 April 2023 / 14:48
Jakarta: Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada perempuan. Minimnya gejala yang dialami penderita kanker serviks di stadium awal membuatnya sulit dideteksi. Karenanya, wanita perlu mengenal lebih jauh mengenai penyakit ini.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi ketika sel-sel pada leher rahim mengalami mutasi. Mutasi tersebut yang menyebabkan sel-sel tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker.
Dikutip dari laman Alodokter, penelitian yang dilakukan pada 2020 lalu mengemukakan ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342 kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, kasus kanker serviks menempati posisi kedua terbanyak.
Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi M Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk., D.MAS., M.Kes, menyebut saat perempuan terinfeksi HPV tipe tertentu dan sistem imun tubuh tidak berhasil membunuh virus tersebut, maka HPV dapat mengakibatkan sel di daerah serviks menjadi abnormal.
Jika tidak ditangani sedini mungkin, sel-sel abnormal tersebut akan berkembang menjadi prakanker. Kemudian, sel-sel tersebut tumbuh menjadi kanker yang dapat terus berkembang dan menyebar ke luar serviks.
Namun, tidak ada salahnya mengetahui gejala-gejalanya sejak dini agar Sobat Medcom menjadi lebih aware terhadap kanker ini. Dirangkum dari Hellosehat, adapun gejala kanker serviks antara lain:
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi ketika sel-sel pada leher rahim mengalami mutasi. Mutasi tersebut yang menyebabkan sel-sel tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker.
Dikutip dari laman Alodokter, penelitian yang dilakukan pada 2020 lalu mengemukakan ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342 kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, kasus kanker serviks menempati posisi kedua terbanyak.
Penyebab kanker serviks
Kanker serviks umumnya disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) yang kerap kali tertular melalui hubungan seks. Dari 13 jenis virus HPV yang ada, HPV 16 dan HPV 18 merupakan dua jenis yang paling sering menjadi penyebab kanker leher rahim.Guru Besar Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi M Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk., D.MAS., M.Kes, menyebut saat perempuan terinfeksi HPV tipe tertentu dan sistem imun tubuh tidak berhasil membunuh virus tersebut, maka HPV dapat mengakibatkan sel di daerah serviks menjadi abnormal.
Jika tidak ditangani sedini mungkin, sel-sel abnormal tersebut akan berkembang menjadi prakanker. Kemudian, sel-sel tersebut tumbuh menjadi kanker yang dapat terus berkembang dan menyebar ke luar serviks.
Baca: Kanker Serviks Bisa Dicegah Lewat Vaksin HPV |
Gejala kanker serviks
Tanda-tanda kanker serviks sebenarnya sulit dikenali saat baru memasuki stadium awal. Pengidap kanker ini biasanya akan merasakan gejala ketika tumor sudah mulai berbentuk.Namun, tidak ada salahnya mengetahui gejala-gejalanya sejak dini agar Sobat Medcom menjadi lebih aware terhadap kanker ini. Dirangkum dari Hellosehat, adapun gejala kanker serviks antara lain:
- Pendarahan tidak wajar dari vagina saat tidak haid.
- Pendarahan setelah atau saat berhubungan seks, menopause, buang air besar, atau pemeriksaan panggul.
- Siklus menstruasi tidak teratur.
- Nyeri pada perut bagian bawah.
- Nyeri ketika berhubungan seks.
- Nyeri pada punggung bagian bawah atau kaki.
- Mudah merasa lelah dan lemas.
- Nafsu makan menurun.
- Berat badan menurun.
- Keputihan yang berbau menyengat atau disertai darah.

Pengobatan kanker serviks
Mengobati kanker serviks memerlukan sejumlah tindakan dari ahli medis. Metode-metode yang umum dilakukan adalah:1. Operasi
Operasi bertujuan untuk mengangkat bagian serviks yang terinfeksi kanker. Beberapa jenis tindakan operasi untuk mengatasi kanker leher, yaitu radical trachelectomy, histerektomi total, dan pelvic exenteration.2. Radioterapi
Tindakan ini dilakukan menggunakan sinar X berenergi tinggi. Tujuannya untuk membunuh sel kanker pada leher rahim. Terapi radiasi ini terkadang dikombinasikan dengan kemoterapi saat kanker sudah parah.Baca: Fakta-fakta tentang Kanker Serviks di Indonesia |
3. Kemoterapi
Kemoterapi bisa dilakukan sebagai pengobatan tunggal atau dibarengi dengan radioterapi. Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam tubuh untuk membunuh sel kanker dan mencegahnya menyebar ke seluruh tubuh.Cara mencegah kanker serviks
Jika Sobat Medcom tidak merasakan satupun gejala kanker serviks, hendaknya tetap melakukan hal yang dapat mencegah dan mengurangi risiko kanker leher rahim. Di antaranya:- Tes Pap smear berkala untuk menemukan perubahan pada sel serviks atau mendeteksi HPV di dalam serviks.
- Melakukan vaksin HPV jika berusia di bawah 26 tahun.
- Hindari perilaku seks berisiko.
- Konsumsi makanan pencegah kanker serviks.
- Olahraga secara rutin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UWA)