Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Satiti Retno Pudjiati. DOK UGM
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Satiti Retno Pudjiati. DOK UGM

Kanker Serviks Bisa Dicegah Lewat Vaksin HPV

Renatha Swasty • 13 Februari 2023 10:54
Jakarta: Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di dunia. GLOBOCAN mencatat kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi ketiga pada wanita Indonesia setelah kanker payudara dan kanker paru.
 
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen Dermatologi dan Venerologi FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Satiti Retno Pudjiati, menjelaksan kanker serviks atau leher rahim merupakan kanker ganas yang bisa dicegah sejak dini. Salah satunya, dengan vaksin Human Papillomavirus Vaccine (HPV).
 
"Vaksinasi HPV bisa mencegah kanker serviks dan dianjurkan sedini mungkin. Vaksin ini bisa diberikan mulai umur 9-49 tahun," tutur Satiti dalam Talkshow Kesehatan berjudul Kesehatan Organ Kewanitaan yang diselenggarakan klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC) dikutip dari laman ugm.ac.id, Senin, 13 Februari 2023.
 
Satiti mengatakan pemberian vaksin HPV akan efektif bila dilakukan sejak dini mulai usia 9 tahun. Sebab, di usia tersebut sebagian besar belum aktif secara seksual.

Saat ini, ada tiga jenis vaksin HPV yang telah mendapat izin US Food and Drug Administration (FDA). Pertama, vaksin HPV Cervarix yang melindungi dari HPV tipe 16 dan 18. Kedua, vaksin HPV Gardasil yang memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Ketiga, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9) yang bisa melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.
 
"Sebenarnya ada 200 tipe virus HPV namun dari data epidemiologi yang banyak menginveksi adalah sembilan tipe tadi. Sementara itu, tipe lainnya tidak lebih berbahaya," papar dia.
 
Satiti menyampaikan sejumlah faktor risiko terjadinya kanker serviks. Seperti melakukan aktivitas seksual di usia muda dengan multipartner, partner berisiko tinggi, dan partner memiliki penyakit infeksi menular seksual.
 
"Kanker serviks terjadi 90 persen karena virus HPV melalui kontak kulit yang mengandung virus HPV," ucap dia.
 
Satiti mengatakan individu yang aktif secara seksual berisiko terkena kanker serviks. Dia menyebut upaya deteksi dini penting melalui tes IVA dan papsmear rutin. Selain itu, menjaga gaya hidup sehat, vaksin HPV, menjaga kebersihan genital, serta tidak berganti-ganti pasangan seksual.
 
Baca juga: Perempuan Wajib Tahu 5 Cara Mencegah Kanker Serviks, Bisa Dilakukan Sejak Dini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan