FITNESS & HEALTH

Apa Itu Sindrom Cushing?

Yatin Suleha
Minggu 22 Desember 2024 / 20:50
Jakarta: Sindrom Cushing adalah kumpulan gejala yang muncul akibat terlalu tingginya kadar hormon kortisol di dalam tubuh. Sindrom Cushing merupakan gangguan hormonal serius yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Sindrom cushing terjadi akibat kelainan endokrin yang terjadi ketika tubuh memproduksi hormon kortisol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Hormon kortisol, yang juga dikenal sebagai "hormon stres", berperan dalam membantu tubuh merespons stres.

Penyebab paling umum dari sindrom cushing adalah penggunaan kortikosteroid iatrogenik, yaitu obat sintetis yang digunakan untuk mengobati penyakit inflamasi. 

Dr. Meva Nareza T via Alodokter menjelaskan pada wanita, sindrom cushing dapat membuat haid menjadi tidak teratur atau terlambat dan menimbulkan gejala hirsutisme, yaitu rambut yang tumbuh lebat di wajah atau bagian lain yang biasanya hanya terjadi pada pria.

Sementara pada pria, keluhan lain yang mungkin muncul akibat sindrom cushing adalah penurunan gairah seksual, gangguan kesuburan, dan impotensi.

Baca juga: 10 Gejala Kartisol Tinggi dan Akibat yang Ditimbulkan
 

Penyebab sindrom cushing 


Sindrom cushing juga dapat disebabkan oleh:

1. Tumor pada kelenjar adrenal (sindrom Cushing adrenokortikal)
2. Tumor pada kelenjar pituitari (sindrom Cushing hipofisis)
3. Produksi hormon yang berlebihan oleh kelenjar adrenal (sindrom Cushing ektopik)
4. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi dan antiretroviral
 

Gejala sindrom cushing


Gejala sindrom cushing meliputi:


(Gejala yang dialami penderita sindrom Cushing dapat berbeda-beda, tergantung pada tingginya kadar kortisol di dalam tubuh. Salah satunya penumpukan lemak, terutama di bahu (buffalo hump) dan wajah (moon face). Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

- Penambahan berat badan yang signifikan, terutama di wajah, perut, dan leher (obesitas sentral)
- Penipisan kulit
- Mudah memar
- Munculnya stretch mark berwarna ungu
- Infeksi yang berulang
- Kelelahan
- Kelemahan otot
- Tekanan darah tinggi
- Peningkatan kadar gula darah
- Perubahan suasana hati
- Gangguan tidur
- Diagnosis Sindrom Cushing

Diagnosis sindrom Cushing dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes laboratorium. Tes yang umum dilakukan meliputi:

1. Tes darah dan urine untuk mengukur kadar kortisol
2. Tes pencitraan, seperti CT scan atau MRI, untuk memeriksa kelenjar adrenal atau pituitari
 

Pengobatan sindrom cushing


Pengobatan sindrom cushing tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pilihan pengobatan dapat meliputi:

- Menghentikan penggunaan obat kortikosteroid
- Operasi untuk mengangkat tumor
- Obat-obatan untuk mengendalikan produksi kortisol
- Radiasi untuk menghancurkan tumor
- Pencegahan Sindrom Cushing

Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah sindrom Cushing. Namun, beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mengurangi risiko, seperti:

- Menggunakan obat kortikosteroid sesuai petunjuk dokter
- Menjaga berat badan yang sehat
- Mengontrol tekanan darah tinggi
- Mengelola kadar gula darah

Jika kamu mengalami gejala sindrom Cushing, penting untuk menemui dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar orang dengan sindrom cushing dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH