FITNESS & HEALTH

Studi: 40% Bidan di Indonesia Mengalami Kecemasan selama Pandemi

A. Firdaus
Kamis 24 Februari 2022 / 06:10
Jakarta: Bidan memegang peranan penting dalam kesehatan masyarakat Indonesia. Terutama kesehatan ibu dan anak.

Bidan berperan dalam mendampingi perempuan sejak masa pra kehamilan hingga paska persalinan. Peran bidan di antaranya memantau kesehatan fisik dan psikologis ibu selama masa kehamilan, membantu merencanakan proses kelahiran, mendampingi persalinan normal, memberikan edukasi perawatan bayi, dan banyak lainnya. Berbagai tugas bidan tersebut memiliki andil penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak; yang menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional di Indonesia.

Selama masa pandemi covid-19 ini, pekerjaan bidan sebagai salah satu garda terdepan layanan kesehatan menjadi lebih rumit. Para ibu cenderung mengandalkan bidan sebagai sumber dukungan emosional selama masa persalinan, karena keterbatasan pengunjung di klinik atau rumah sakit.

Selain itu, beban kerja bidan dapat dikatakan semakin besar karena Indonesia diprediksi memiliki empat juta angka kelahiran selama masa pandemi ini, tertinggi kelima di dunia. Terlebih lagi, banyak negara melaporkan peningkatan jumlah layanan rumah yang dilakukan bidan, termasuk untuk memberikan imunisasi bagi anak dan edukasi kesehatan bagi ibu, karena ketakutan ibu untuk pergi ke klinik atau rumah sakit.

Berbagai hal tersebut ditambah situasi pandemi covid-19 yang penuh ketidakpastian menjadi sumber stres tersendiri bagi para bidan. Selain itu, bidan juga menghadapi tantangan perubahan pola kerja hingga kekhawatiran akan risiko penularan virus yang tinggi, baik bagi dirinya sendiri maupun keluarga.

Sebuah studi menyatakan bahwa bidan yang menangani pasien Covid-19 berisiko dua kali lebih besar mengalami kelelahan emosi, dibandingkan dengan mereka yang tidak menangani pasien Covid-19.

"Situasi pandemi membuat lingkungan pekerjaan bidan menjadi lebih riskan daripada sebelumnya. Risiko bidan terpapar virus juga sangatlah besar. Belum lagi para bidan juga memiliki keluarga di rumah, hal ini tentunya menambah beban pikiran mereka setiap harinya," ujar Founder & Direktur Personal Growth - Counseling & People Development, Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis.

Tidak hanya itu, bidan juga dituntut untuk mampu menjadi sumber dukungan emosional ibu saat menjalani proses persalinan. Berbagai hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kesehatan mental para bidan.

"Dalam studi kualitatif awal yang kami lakukan, lewat wawancara mendalam melalui telepon pada bidan-bidan di berbagai daerah di Indonesia, ditemukan bahwa 40% bidan mengalami kecemasan selama masa pandemi ini, lainnya juga mengalami berbagai pengalaman negatif, seperti rasa takut, marah, sedih, stres, dan sebagainya," ungkap Ratih.

"Maka, penting sekali untuk melakukan suatu upaya dalam membantu para bidan ini meningkatkan dan menjaga kesehatan mentalnya, sehingga mereka bisa bekerja secara produktif dalam mewujudkan kesehatan ibu dan anak yang baik di Indonesia,” jelas Ratih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH