FITNESS & HEALTH
Alasan Bumil Trimester Pertama tak Dibolehkan Vaksin Covid-19
Kumara Anggita
Jumat 06 Agustus 2021 / 07:08
Jakarta: Baik ibu yang hamil maupun saat menyusui sudah bisa dengan aman mendapatkan vaksin covid-19. Namun, ada persyaratan yang perlu untuk diingat dan dipertimbangkan.
Dikutip dari Newsline Metro TV, berikut beberapa hal yang perlu kamu ingat seperti:
- Usia kehamilan mulai 13 minggu atau trimester kedua, paling lambat usia 33 minggu.
- Interval sesuai jenis vaksin.
- Tekanan darah >140/90 diulang 5-10 menit.
- Tidak ada riwayat alergi sesak napas, bengkak, urtikaria (ditunda atau dirujuk).
- Tidak memiliki penyakit komorbid. Jika terkontrol dan tidak ada komplikasi akut maka akan diberikan.
Terkait hal ini, Rizki Azenda, Dokter Spesialis Kandungan menekankan bahwa, untuk kamu yang usia kandungannya masih di bawah 13 bulan lebih baik tidak divaksin, baik vaksin pertama maupun dosis kedua.
“Jika memang ada ibu yang pertama kali dapat vaksin dan tidak tahu statusnya hamil atau tidak, sehingga pada saat mau vaksin kedua dia sadar, maka disarankan untuk vaksin lagi hingga usia kandungan berusia 13 minggu,” tegas Rizki.
Sebab, sebelum 13 minggu, risiko yang ditimbulkan bakal besar. Periode embriogenesis ini sangat penting, sehingga tidak bisa memberikan vaksin tersebut, lantaran periode kritis.
Kamu juga tidak perlu terlalu khawatir jika vaksin pertama sudah terlanjur didapatkan, karena ibu tidak menyadari kehamilan. Makanya, nanti dokter akan memberikan pemantauan khusus.
“Dampak vaksin pertama, dari studi observasional yang dilakukan tidak ada pengaruh. Namun, tetap akan dikontrol dengan USG, screening, dan lain-lain,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dikutip dari Newsline Metro TV, berikut beberapa hal yang perlu kamu ingat seperti:
- Usia kehamilan mulai 13 minggu atau trimester kedua, paling lambat usia 33 minggu.
- Interval sesuai jenis vaksin.
- Tekanan darah >140/90 diulang 5-10 menit.
- Tidak ada riwayat alergi sesak napas, bengkak, urtikaria (ditunda atau dirujuk).
- Tidak memiliki penyakit komorbid. Jika terkontrol dan tidak ada komplikasi akut maka akan diberikan.
Terkait hal ini, Rizki Azenda, Dokter Spesialis Kandungan menekankan bahwa, untuk kamu yang usia kandungannya masih di bawah 13 bulan lebih baik tidak divaksin, baik vaksin pertama maupun dosis kedua.
“Jika memang ada ibu yang pertama kali dapat vaksin dan tidak tahu statusnya hamil atau tidak, sehingga pada saat mau vaksin kedua dia sadar, maka disarankan untuk vaksin lagi hingga usia kandungan berusia 13 minggu,” tegas Rizki.
Sebab, sebelum 13 minggu, risiko yang ditimbulkan bakal besar. Periode embriogenesis ini sangat penting, sehingga tidak bisa memberikan vaksin tersebut, lantaran periode kritis.
Kamu juga tidak perlu terlalu khawatir jika vaksin pertama sudah terlanjur didapatkan, karena ibu tidak menyadari kehamilan. Makanya, nanti dokter akan memberikan pemantauan khusus.
“Dampak vaksin pertama, dari studi observasional yang dilakukan tidak ada pengaruh. Namun, tetap akan dikontrol dengan USG, screening, dan lain-lain,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0477 [51]
