FITNESS & HEALTH

Pentingnya Kerja Sama antar Negara Mengatasi Kanker Payudara

Raka Lestari
Rabu 07 Juli 2021 / 11:28
Jakarta: Kanker payudara masih menjadi salah satu kanker dengan kejadian terbanyak di Indonesia. Sayangnya, banyak wanita yang terlambat mendapatkan penanganan kanker payudara. Padahal, penanganan kanker payudara pada tahap awal merupakan kunci utama dari keberhasilan penanganannya.

Untuk menekan kejadian kanker payudara tahap lanjut, dibutuhkan sebuah kebijakan nasional mulai dari pencegahan, deteksi dini, hingga tatalaksana yang baik dan berkelanjutan. Namun belum semua negara, terutama di negara miskin dan berkembang, memiliki semua kebijakan ini.

Kerjasama antar negara diharapkan bisa menjadi ajang berbagi pengalaman. Bagaimana menangani kanker payudara secara komprehensif dan menyeluruh.

Salah satu bentuk kerjasama antar negara di bidang kanker payudara adalah forum The Southeast Asia Breast Cancer Symposium (SEABCS). SEABCS adalah sebuah forum global berkumpulnya para tenaga medis profesional di bidang kanker payudara, komunitas-komunitas kanker payudara, pasien, penyintas, bidan, tenaga kesehatan, dan wakil pemerintah.  

“Masalah yang dihadapi hampir semua komunitas kanker payudara di negara ASEAN, sebenarnya hampir sama," ujar Linda Agum Gumelar, S.IP, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

"Misalnya, pemahaman tentang penyakit kanker yang minim, kesadaran deteksi dini yang rendah, menunda terapi, akses ke fasilitas kesehatan yang terbatas, hingga kebijakan pemerintah yang masih harus terus ditingkatkan dalam penanganan pasien kanker,” ujar Linda.

Menurut Linda, meskipun persoalan yang dihadapi sama, namun terkadang penyelesaiannya berbeda. Linda berharap kita banyak belajar dari berbagai komunitas di negara lain.

"Di Filipina misalnya, komunitas kanker payudara di sana berhasil memasukkan persetujuan dari parlemen bahwa pelayanan kanker payudara menjadi prioritas pemerintah,” lanjutnya.

Sebaliknya, kata Linda, komunitas di negara lain pun banyak belajar dari Indonesia. Misalnya, mereka belajar dari YKPI bagaimana memanfaatkan organisasi perempuan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yaitu BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) tingkat provinsi.   

Kemudian tingkat kabupaten/kota ada GOW (Gabungan Organisasi Wanita). Melalui merekalah antara lain, YKPI melakukan sosialisasi/edukasi tentang pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara. Selain itu, mobil mammografi milik YKPI sebagai sarana deteksi dini, adalah satu-satunya atau pertama di ASEAN yang menjadi contoh dan banyak diikuti negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH