FITNESS & HEALTH
8 Kebiasaan Gaya Hidup Ini Bisa Kurangi Kemampuan Kognitif
Aulia Putriningtias
Selasa 21 Januari 2025 / 13:15
Jakarta: Gaya hidup memang membentuk dan memengaruhi fungsi otak dan juga kesehatan tubuh. Ada sederet kebiasaan gaya hidup yang sebaiknya dihindari, sebab dapat menurunkan kemampuan kognitif.
Konsultan geriatri di Ruby Hall Clinic Pune di India, Dr. Virajrao Kore, mengatakan bahwa otak beradaptasi dan belajar sepanjang hidup. Namun, kesehatannya dapat memburuk dengan cepat jika terpapar gaya hidup tak sehat.
"Otak, yang sering digambarkan sebagai pusat kendali tubuh, adalah organ yang rumit dan terus berkembang," kata Dr. Kore, dikutip dari Hindustan Times, Selasa, 21 Januari 2025.
Baca juga: Kenapa Aktivitas Fisik Tidak Bisa Disebut Olahraga?
Ia pun menjelaskan beberapa kebiasaan gaya hidup yang dapat mengurangi kemampuan kognitif. Adapun beberapa pola hidup yang sebaiknya kamu hindari agar kemampuan kognitif tidak menurun, yakni:
Stres yang terus-menerus dapat membanjiri otak dengan kortisol. Hal ini mengganggu daya ingat dan mengecilkan hipokampus, area yang bertanggung jawab untuk belajar dan emosi.
Merokok membatasi aliran darah ke otak, merusak neuron, dan secara signifikan meningkatkan risiko stroke dan demensia. Sebaiknya berhenti dan mencari kebiasaan yang lebih sehat seperti mengunyah permen karet bebas gula atau berolahraga.
Tidur adalah saat otak memperbaiki dirinya sendiri dan mengonsolidasikan ingatan. Kurang tidur kronis mengganggu proses ini, yang menyebabkan masalah ingatan, penurunan fungsi kognitif, dan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Konsumsi gula yang berlebihan memicu peradangan, mengganggu regulasi insulin, dan merusak sinyal otak. Hal ini dapat menyebabkan masalah memori dan penurunan kognitif.
Kurangnya aktivitas fisik mengurangi aliran darah dan pengiriman oksigen ke otak, sehingga menghambat kemampuan otak untuk membuat koneksi saraf baru. Sebaiknya, kamu melakukan aktivitas fisik, meski hanya sekadar jogging di pagi hari.
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung bahan olahan, lemak tidak sehat, dan gula yang diindikasikan sebagai junk food menyebabkan obesitas, peradangan, dan kesehatan otak yang buruk.
Mengonsumsi alkohol yang berlebihan merusak neuron dan mengganggu komunikasi antara sel-sel otak. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya ingatan dan gangguan kognitif jangka panjang.
Menatap layar terlalu lama akan membebani otak, mengganggu siklus tidur, dan mendorong gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Semua ini tentunya berdampak pada kesehatan kognitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Konsultan geriatri di Ruby Hall Clinic Pune di India, Dr. Virajrao Kore, mengatakan bahwa otak beradaptasi dan belajar sepanjang hidup. Namun, kesehatannya dapat memburuk dengan cepat jika terpapar gaya hidup tak sehat.
"Otak, yang sering digambarkan sebagai pusat kendali tubuh, adalah organ yang rumit dan terus berkembang," kata Dr. Kore, dikutip dari Hindustan Times, Selasa, 21 Januari 2025.
Baca juga: Kenapa Aktivitas Fisik Tidak Bisa Disebut Olahraga?
Ia pun menjelaskan beberapa kebiasaan gaya hidup yang dapat mengurangi kemampuan kognitif. Adapun beberapa pola hidup yang sebaiknya kamu hindari agar kemampuan kognitif tidak menurun, yakni:
1. Stres
Stres yang terus-menerus dapat membanjiri otak dengan kortisol. Hal ini mengganggu daya ingat dan mengecilkan hipokampus, area yang bertanggung jawab untuk belajar dan emosi.
2. Merokok
Merokok membatasi aliran darah ke otak, merusak neuron, dan secara signifikan meningkatkan risiko stroke dan demensia. Sebaiknya berhenti dan mencari kebiasaan yang lebih sehat seperti mengunyah permen karet bebas gula atau berolahraga.
3. Kurang tidur
Tidur adalah saat otak memperbaiki dirinya sendiri dan mengonsolidasikan ingatan. Kurang tidur kronis mengganggu proses ini, yang menyebabkan masalah ingatan, penurunan fungsi kognitif, dan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
4. Konsumsi gula berlebihan
Konsumsi gula yang berlebihan memicu peradangan, mengganggu regulasi insulin, dan merusak sinyal otak. Hal ini dapat menyebabkan masalah memori dan penurunan kognitif.
5. Jarang beraktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik mengurangi aliran darah dan pengiriman oksigen ke otak, sehingga menghambat kemampuan otak untuk membuat koneksi saraf baru. Sebaiknya, kamu melakukan aktivitas fisik, meski hanya sekadar jogging di pagi hari.
6. Konsumsi junk food
Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung bahan olahan, lemak tidak sehat, dan gula yang diindikasikan sebagai junk food menyebabkan obesitas, peradangan, dan kesehatan otak yang buruk.
7. Konsumsi alkohol berlebihan
Mengonsumsi alkohol yang berlebihan merusak neuron dan mengganggu komunikasi antara sel-sel otak. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya ingatan dan gangguan kognitif jangka panjang.
8. Waktu layar yang berlebihan
Menatap layar terlalu lama akan membebani otak, mengganggu siklus tidur, dan mendorong gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Semua ini tentunya berdampak pada kesehatan kognitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)