FITNESS & HEALTH

Ragam Gejala Infeksi Telinga dan Cara Penanganannya

Rendy Renuki H
Jumat 04 Maret 2022 / 14:43
Jakarta: Telinga merupakan salah satu organ penting di tubuh manusia. Sehingga jika kesehatannya tidak dijaga, bukan tak mungkin akan terjadi masalah infeksi telinga.

Pada organ telinga manusia, terdapat Tuba Eustachius, yang merupakan sebuah saluran kecil yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan nasofaring yaitu daerah bagian belakang dari hidung.

Infeksi telinga biasanya terjadi ketika saluran Estachius (Tuba Eustachius) tersumbat atau meradang, yang menyebabkan terbentuknya cairan di telinga bagian tengah.

"Ada beberapa jenis infeksi pada organ telinga yang disebabkan oleh Bakteri dan Virus, di mana infeksi ini sering terjadi pada anak kecil dan remaja. Dikarenakan memiliki saluran Eustachius yang lebih sempit, pendek dan  horizontal dibanding pada orang dewasa," tutur Dr. dr. Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp.THT-KL (K) dari Siloam Hospital Manado secara virtual, Jumat 4 Maret 2022.

Dokter spesialis THT konsultan Laring Faring itu mengatakan, sejumlah gejala yang dapat diamati pada infeksi telinga antara lain nyeri sedang dan rasa tidak enak dalam telinga, merasakan adanya tekanan dari dalam telinga yang menetap, dan adanya cairan yang keluar dari telinga serta berkurangnya kualitas pendengaran.

"Gejala ini dapat menetap atau hanya bersifat sementara. Gejala dapat muncul pada salah satu atau bahkan kedua telinga. Nyeri biasanya dirasakan lebih berat tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakitnya," ungkap Olivia.

Menurutnya, infeksi telinga ringan dapat disembuhkan tanpa intervensi. Jika gejala semakin memburuk dan tidak ada perubahan, antibiotik dapat diberikan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi pada penderita.
 
Ragam Infeksi Telinga, Gejala dan Penanganan

Pada lingkup dunia kedokteran, terdapat sejumlah diagnosis pada infeksi organ telinga yang disebabkan sejumlah faktor resiko. Pertama adalah infeksi pada organ telinga Otitis eksterna, yaitu infeksi telinga bagian luar yang meliputi daun telinga dan saluran atau liang telinga.

Infeksi itu disebabkan bakteri dalam air yang terperangkap di saluran telinga contohnya setelah berenang, mengorek telinga dengan jari atau cotton bud.  Gejalanya dapat seperti nyeri telinga, rasa gatal dan iritasi di liang telinga hingga kemerahan, dan bengkak pada liang telinga.

"Penderita merasakan adanya tekanan dan rasa penuh, keluar cairan encer dari lubang telinga dan nyeri pada saat buka mulut dan atau menggerakkan rahang. Dapat diobati dengan membersihkan telinga dengan hati hati dan obat tetes telinga atau sistemik," terang Olivia.

Selanjutnya adalah infeksi telinga Otitis eksterna maligna, Infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain seperti tulang rawan dan tulang disekitarnya. Infeksi ini memiliki gejala seperti rasa gatal di liang telinga disertai nyeri, adanya cairan yang banyak pada liang telinga, bengkak, granulasi bahkan jika saraf wajah terkena dapat menyebabkan wajah mencong.

"Penanganan Otitis eksterna maligna ini dilakukan dengan pengobatan Antibiotik, Simtomatik dan melakukan pembedahan apabila diperlukan," lanjutnya.

Infeksi telingan lainnya yang dapat terjadi adalah infeksi jamur pada liang telinga yang dikenal dengan 'Otomikosis'. Infeksi ini umumnya dipengaruhi kelembaban yang tinggi (pityrosporum, aspergilus, kandida albikans), dengan gejala yang dapat diketahui melalui timbulnya rasa gatal berlebihan dan berkelanjutan, dan adanya cairan yang memenuhi rongga telinga hingga cairan keluar dari telinga.

"Pengobatan infeksi telinga Otomikosis dengan obat anti jamur, Antihistamin, Analgetik, Tetes telinga anti jamur atau Salep anti jamur," tutur Olivia Claudia.

Kemudian infeksi telinga 'Perinkondritis' yaitu Infeksi pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga. Disebabkan trauma akibat kecelakaan, luka bakar, kuman patogen. Gejalanya seperti telinga kemerahan, panas dan nyeri, dapat diterapi dengan kompres dingin dan antibiotik tetapi untuk fase yang lebih lanjut dapat dilakukan insisi dan drainase. 

Jenis infeksi lain yang bisa terjadi pada telinga yakni Herpes Zooster Otikus, karena infeksi virus Varicella Zoster dengan gejala nyeri telinga, gangguan pendengaran, berdenging, terdapat kulit yang berisi cairan bahkan sampai kelumpuhan wajah. Infeksi Herpes Zooser Otikus dapat diterapi dengan anti virus, tetes telinga antibiotik dan steroid.

Selanjutnya ada penyakit yang disebut Miringitis Bulosa yang merupakan infeksi akut gendang telinga. Ini terjadi karena disebabkan virus atau bakteri. Gejalanya adalah sakit telinga yang mendadak dan membran timpani tampak kemerahan serta ada gelumbung. Infeksi ini bisa diobati dengan tetes telinga, analgetik, antibiotik dan dekongestan.

Adapun gejala infeksi telinga yang terakhir adalah infeksi telinga tengah Otitis Media Akut, yaitu peradangan sebagian atau seluruh muka telinga tengah dengan onset dibawah dua bulan. Yang umumnya disebabkan pertahanan tubuh terganggu, sumbatan Tuba Eustachius, dan infeksi saluran napas atas. 

Terdapat rangkaian stadium klinis yaitu Stadium okulasi Tuba Eustachius, Stadium supurasi, Stadium perforasi dan Stadium resolusi. Kemudian bila terjadi secara kronis disebut Otitis Media Supuratif Kronik dengan dua tipe yaitu, tipe aman (benigna) dan tipe berbahaya (maligna) yang dapat berkomplikasi kepada ketulian, kelumpuhan saraf wajah, meningitis, abses otak, mastoiditis, abses subperiosteal dan labirinitis. 

Sejumlah infeksi telinga tersebut dapat dihindari dengan menjaga gaya hidup sehat. Menghindari paparan alergen, menghindari paparan asap rokok, tidak menkonsumsi alkohol dan menghindari trauma pada kepala atau telinga pun berhati-hati kepada infeksi saluran napas atas dan sinusitis yang berulang-ulang menjadi cara terbaik agar terhindar dari faktor risiko infeksi telinga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(REN)

MOST SEARCH