FITNESS & HEALTH
Wajib Tahu, Ternyata Bayi Bisa Rasakan Sakit Mag
Raka Lestari
Jumat 25 Maret 2022 / 11:15
Jakarta: Mag merupakan kondisi yang membuat perut menjadi tidak nyaman. Ada berbagai faktor yang bisa memicu terjadinya mag. Mulai dari makanan, kebiasaan menahan lapar, atau bahkan stres juga bisa memicu terjadinya mag.
“Bayi bisa mengalami mag saat baru lahir, bahkan bayi baru lahir juga bisa mengalami GERD atau refluks asam lambung,” jelas dr. Kanya Ayu SpA, dokter spesialis anak, dalam Orami Playdate Festival.
Menurut dr. Kanya, dari asam lambung yang tadinya hanya di lambung saja, bisa menyebar ke atas.
"Kok bisa? Lambung itu secara otomatis akan bekerja di jam-jam tertentu yang sudah biasa diisi makanan. Lambung itu sudah terbiasa bergerak mengunyah di jam-jam yang biasanya dia minum,” kata dr. Kanya.
“Itulah kenapa feeding rules harus dijalankan. Agar lambung itu terbiasa, jadi dia hanya bergerak mengeluarkan asam lambung di jam-jam makan itu saja. Kalau feeding rules tidak jalan dan jam makannya terlambat, misalnya biasa makan saat jam 12 siang maka lambung akan tetap ngunyah secara otomatis,” ungkap dr. Kanya.
Pada waktu makan tersebut, menurut dr. Kanya, asam lambungnya akan tetap keluar. Kalau ada makanan tentu yang dicerna makanannya kan. Begitu tidak ada makanan, lambung akan mengalami pergesekan dan menjadi luka yang disiram oleh asam lambung.
"Nah itu yang dirasakan anak ketika mengalami maag atau GERD,” tutur dr. Kanya.
“Kalau sudah seperti itu, bawalah ke dokter anak untuk dilakukan evaluasi. Apakah perlu obat tambahan dan penyebabnya karena apa. Terkadang beberapa penyebab seperti alergi, itu juga bisa menyebabkan maag atau tidak nyaman di perut. Tapi tidak selalu seperti itu,” tambah dr. Kanya.
Untuk itu, ketika di rumah maka orang tua bisa memberikan pertolongan pertama dengan probiotik ataupun prebiotik. Pemberian prebiotik atau probiotik itu dilakukan agar si kuman baik membantu menyeimbangkan bakteri baik dalam saluran cerna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Bayi bisa mengalami mag saat baru lahir, bahkan bayi baru lahir juga bisa mengalami GERD atau refluks asam lambung,” jelas dr. Kanya Ayu SpA, dokter spesialis anak, dalam Orami Playdate Festival.
Menurut dr. Kanya, dari asam lambung yang tadinya hanya di lambung saja, bisa menyebar ke atas.
"Kok bisa? Lambung itu secara otomatis akan bekerja di jam-jam tertentu yang sudah biasa diisi makanan. Lambung itu sudah terbiasa bergerak mengunyah di jam-jam yang biasanya dia minum,” kata dr. Kanya.
“Itulah kenapa feeding rules harus dijalankan. Agar lambung itu terbiasa, jadi dia hanya bergerak mengeluarkan asam lambung di jam-jam makan itu saja. Kalau feeding rules tidak jalan dan jam makannya terlambat, misalnya biasa makan saat jam 12 siang maka lambung akan tetap ngunyah secara otomatis,” ungkap dr. Kanya.
Pada waktu makan tersebut, menurut dr. Kanya, asam lambungnya akan tetap keluar. Kalau ada makanan tentu yang dicerna makanannya kan. Begitu tidak ada makanan, lambung akan mengalami pergesekan dan menjadi luka yang disiram oleh asam lambung.
"Nah itu yang dirasakan anak ketika mengalami maag atau GERD,” tutur dr. Kanya.
“Kalau sudah seperti itu, bawalah ke dokter anak untuk dilakukan evaluasi. Apakah perlu obat tambahan dan penyebabnya karena apa. Terkadang beberapa penyebab seperti alergi, itu juga bisa menyebabkan maag atau tidak nyaman di perut. Tapi tidak selalu seperti itu,” tambah dr. Kanya.
Untuk itu, ketika di rumah maka orang tua bisa memberikan pertolongan pertama dengan probiotik ataupun prebiotik. Pemberian prebiotik atau probiotik itu dilakukan agar si kuman baik membantu menyeimbangkan bakteri baik dalam saluran cerna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)