FITNESS & HEALTH
Sering Marah Bisa Picu Hipertensi? Simak Penjelasan Ahli!
Aulia Putriningtias
Sabtu 01 Februari 2025 / 14:01
Jakarta: Sobat Medcom, kita pasti sering mendengar bahwa marah-marah dapat menyebabkan hipertensi. Namun, sebenarnya benar atau tidak, sih?
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Muhammad Pranandi, Sp. P.D dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan bahwa marah-marah bukan penyebab pasti seseorang mengalami hipertensi. Namun, tekanan yang membuat seakan marah-marah menyebabkan hipertensi.
"Jadi mereka yang mengalami tekanan darah tinggi itu membuat aliran oksigen ke otaknya berkurang. Efeknya apa? Dia sakit kepala," ungkap dokter yang disapa dr. Nandi dalam temu media ekslusif di Zoom, Kamis, 30 Januari 2025.
Rasa sakit kepala itulah yang menyebabkan rasa marah muncul. Terutama, jika seseorang dipancing amarahnya dalam keadaan tekanan darah tinggi sedang naik-naiknya yang menyebabkan sakit kepala.
Baca juga: 6 Cara Mengendalikan Darah Tinggi di Rumah Tanpa Obat
Sebaliknya, orang yang memiliki tekanan darah tinggi juga tak berarti merupakan seseorang yang emosional. Menurut dia, tak ada hubungan langsung antara marah dengan kondisi hipertensi.
Hipertensi sendiri dapat dialami seseorang karena gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya karena kebiasaan merokok dan kurangnya aktivitas fisik. Pun, makan dengan sembarang juga bentuk dari pola hidup yang tidak sehat.
Dr. Nandi menjelaskan bahwa seseorang perlu untuk menekan risiko hipertensi. Mulai dari menjaga berat badannya, mengurangi konsumsi garam, olahraga secara rutin, serta menghindari rokok dan alkohol.
Namun, jika penekanan risiko hipertensi tidak berhasil, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter. Pemberian obat biasanya dapat menjadi cara untuk menekan kekambuhan terjadinya hipertensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Muhammad Pranandi, Sp. P.D dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan bahwa marah-marah bukan penyebab pasti seseorang mengalami hipertensi. Namun, tekanan yang membuat seakan marah-marah menyebabkan hipertensi.
"Jadi mereka yang mengalami tekanan darah tinggi itu membuat aliran oksigen ke otaknya berkurang. Efeknya apa? Dia sakit kepala," ungkap dokter yang disapa dr. Nandi dalam temu media ekslusif di Zoom, Kamis, 30 Januari 2025.
Rasa sakit kepala itulah yang menyebabkan rasa marah muncul. Terutama, jika seseorang dipancing amarahnya dalam keadaan tekanan darah tinggi sedang naik-naiknya yang menyebabkan sakit kepala.
Baca juga: 6 Cara Mengendalikan Darah Tinggi di Rumah Tanpa Obat
Sebaliknya, orang yang memiliki tekanan darah tinggi juga tak berarti merupakan seseorang yang emosional. Menurut dia, tak ada hubungan langsung antara marah dengan kondisi hipertensi.
Lantas, apa yang menyebabkan seseorang hipertensi?
Hipertensi sendiri dapat dialami seseorang karena gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya karena kebiasaan merokok dan kurangnya aktivitas fisik. Pun, makan dengan sembarang juga bentuk dari pola hidup yang tidak sehat.
Dr. Nandi menjelaskan bahwa seseorang perlu untuk menekan risiko hipertensi. Mulai dari menjaga berat badannya, mengurangi konsumsi garam, olahraga secara rutin, serta menghindari rokok dan alkohol.
Namun, jika penekanan risiko hipertensi tidak berhasil, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter. Pemberian obat biasanya dapat menjadi cara untuk menekan kekambuhan terjadinya hipertensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)