FITNESS & HEALTH
Ini Kaitan Kehamilan dengan Penuaan menurut Medis
A. Firdaus
Kamis 02 Januari 2025 / 16:11
Jakarta: Kehamilan memiliki banyak risiko, dari yang terbesar hingga yang terkecil. Bahkan, kehamilan dikatakan bisa memicu penuaan terhadap perempuan.
Sejatinya, penuaan merupakan proses biologis yang terjadi secara terus menerut dan tidak dapat dihindari pada semua organisme hidup. Penuaan juga bagian dari proses yang melibatkan berbagai faktor, di antaranya biologis, fisiologis, lingkungan, psikologis, prilaku, dan sosial.
Menurut studi berjudul The number of times a person gives birth may affect how quickly they age dari The Pennsylvania State University, Amerika Serikat, menyebutkan tidak hanya punya anak saja, berapa kali melahirkan juga dapat memengaruhi proses penuaan fisik tubuh.
Masih dari penelitian yang sama, disebutkan bahwa kehamilan dan kelahiran dapat berkontribusi pada perubahan dan disregulasi beberapa sistem fisiologis yang berbeda. Hal Ini dapat memengaruhi penuaan setelah seseorang memasuki menopause.
Kehamilan dan menyusui memerlukan energi tubuh dalam jumlah besar. Nah, kondisi ini dapat memengaruhi banyak sistem tubuh, antara lain fungsi kekebalan, metabolisme, dan tekanan darah.
"Secara medis, punya anak memang membuat perempuan lebih cepat tua. Salah satunya disebabkan saat proses kehamilan, melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak yang memang membutuhkan ekstra energi," ungkap dr. Fadhli Rizal Makarim dalam Halodoc.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Nutrisi Seimbang Sangat Dibutuhkan Ibu Hamil
Selain itu, orang yang pernah melahirkan lebih mungkin meninggal karena diabetes, penyakit ginjal, dan hipertensi, di antara kondisi lainnya, dibandingkan mereka yang tidak melahirkan.
Penelitian berbeda berjudul Parity associated with telomere length among US reproductive age women yang dipublikasikan oleh Oxford University Press, kurang lebih juga mengungkapkan fakta serupa.
Telomer ibu hamil tampak sekitar empat bulan hingga empat tahun lebih tua dari pada perempuan yang tidak memiliki anak. Telomer adalah struktur seperti benang di ujung kromosom yang mengandung materi genetik. Telomer seperti ujung tali sepatu yang keras dan berfungsi untuk melindungi kromosom. Ketika telomer terlalu pendek, sel mati dan berhenti bereplikasi.
Telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya. Telomer diketahui memendek pada semua manusia seiring bertambahnya usia. Di samping itu, kehamilan serta persalinan juga menjadi faktor yang dapat memendekkan telomer.
Sebenarnya bukan hanya faktor usia dan persalinan saja, gaya hidup seperti merokok, indeks massa tubuh yang tinggi, dan stres berat dapat mempercepat proses pemendekan telomer. Kemudian mendapatkan tidur yang berkualitas, olahraga teratur, dan pola makan sehat dapat membuat telomer tetap panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sejatinya, penuaan merupakan proses biologis yang terjadi secara terus menerut dan tidak dapat dihindari pada semua organisme hidup. Penuaan juga bagian dari proses yang melibatkan berbagai faktor, di antaranya biologis, fisiologis, lingkungan, psikologis, prilaku, dan sosial.
Menurut studi berjudul The number of times a person gives birth may affect how quickly they age dari The Pennsylvania State University, Amerika Serikat, menyebutkan tidak hanya punya anak saja, berapa kali melahirkan juga dapat memengaruhi proses penuaan fisik tubuh.
Masih dari penelitian yang sama, disebutkan bahwa kehamilan dan kelahiran dapat berkontribusi pada perubahan dan disregulasi beberapa sistem fisiologis yang berbeda. Hal Ini dapat memengaruhi penuaan setelah seseorang memasuki menopause.
Kehamilan dan menyusui memerlukan energi tubuh dalam jumlah besar. Nah, kondisi ini dapat memengaruhi banyak sistem tubuh, antara lain fungsi kekebalan, metabolisme, dan tekanan darah.
"Secara medis, punya anak memang membuat perempuan lebih cepat tua. Salah satunya disebabkan saat proses kehamilan, melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak yang memang membutuhkan ekstra energi," ungkap dr. Fadhli Rizal Makarim dalam Halodoc.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Nutrisi Seimbang Sangat Dibutuhkan Ibu Hamil
Selain itu, orang yang pernah melahirkan lebih mungkin meninggal karena diabetes, penyakit ginjal, dan hipertensi, di antara kondisi lainnya, dibandingkan mereka yang tidak melahirkan.
Penelitian berbeda berjudul Parity associated with telomere length among US reproductive age women yang dipublikasikan oleh Oxford University Press, kurang lebih juga mengungkapkan fakta serupa.
Telomer ibu hamil tampak sekitar empat bulan hingga empat tahun lebih tua dari pada perempuan yang tidak memiliki anak. Telomer adalah struktur seperti benang di ujung kromosom yang mengandung materi genetik. Telomer seperti ujung tali sepatu yang keras dan berfungsi untuk melindungi kromosom. Ketika telomer terlalu pendek, sel mati dan berhenti bereplikasi.
Telomer yang lebih pendek dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya. Telomer diketahui memendek pada semua manusia seiring bertambahnya usia. Di samping itu, kehamilan serta persalinan juga menjadi faktor yang dapat memendekkan telomer.
Sebenarnya bukan hanya faktor usia dan persalinan saja, gaya hidup seperti merokok, indeks massa tubuh yang tinggi, dan stres berat dapat mempercepat proses pemendekan telomer. Kemudian mendapatkan tidur yang berkualitas, olahraga teratur, dan pola makan sehat dapat membuat telomer tetap panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)