FITNESS & HEALTH

5 Penyebab Batuk Kering dan Cara Mengobatinya

Mia Vale
Rabu 16 Maret 2022 / 11:05
Jakarta: Bila ada sesuatu yang mengiritasi sistem pernapasan bagian atas, seperti lendir, dahak, atau peradangan, biasanya ditandai dengan batuk

Ini merupakan mekanisme pertahanan alami untuk paru-paru, tenggorokan, atau saluran hidung. Dan batuk kering menjadi salah satu jenis yang biasa dialami baik anak-anak ataupun orang dewasa. 

Melansir dari Healthline, batuk kering tidak menghasilkan lendir. Batuk jenis ini dapat terjadi karena beberapa alasan. Untuk meringankan dan mengakhiri batuk kering juga bisa dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari obat rumahan sampai obat resep dokter.

Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya, yuk kita penjelasan di bawah sebagai berikut.


1. Asma


Saluran udara yang membengkak dan menyempit ini dapat menyebabkan batuk kering bersama dengan gejala seperti kesulitan bernapas dan mengi. Ada jenis asma yang disebut asma varian batuk (CVA) yang menyertakan batuk kering kronis sebagai gejala utamanya. 

Inilah mengapa penyebab batuk kering bisa karena asma. Batuk kering karena asma bisa diobati dengan perawatan asma jangka panjang dengan konsumsi kortikosteroid inhalasi, seperti:

- flutikason (Flovent)
- triamsinolon (Azmacort)
- budesonida (Pulmicort)

Obat short-acting yang digunakan untuk pengobatan serangan asma sesekali termasuk inhaler bronkodilator seperti albuterol (Proventil, Ventoline). 


cara mengatasi batuk kering
(Salah satu pemicu terjadinya batuk yang mungkin jarang disadari banyak orang adalah GERD. GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah suatu kondisi dimana asam lambung membalik naik ke kerongkongan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
 

2. Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)


Pada ulasan tahun 2015, GERD menyebabkan batuk kering kronis hingga 40 persen orang dengan kondisi tersebut. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung secara teratur mengalir kembali ke kerongkongan, yang menghubungkan mulut ke perut. Asam lambung dapat mengiritasi kerongkongan dan memicu refleks batuk atau penyebab batuk kering.

Batuk kering karena GERD ini bisa diatasi dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan konsumsi obat pengurang asam over-the-counter (OTC) seperti omeprazole (Prilosec) dan lansoprazole (Prevacid).
 

3. Tetes postnasal


Merupakan gejala flu biasa (pilek) atau alergi musiman. Postnasal drip ini mengacu pada lendir ekstra yang menetes ke tenggorokan. Postnasal drip penyebab batuk kering dapat menggelitik saraf di bagian belakang tenggorokan, hingga memicu batuk.

Perawatan untuk postnasal drip bergantung pada penyebabnya, seperti alergi, infeksi bakteri, atau virus. Namun begitu, uap dari pancuran air panas atau teko teh dapat membantu membersihkan sinus. Atau bisa dicoba semprotan hidung saline atau neti pot pun dapat membantu mengeluarkan lendir berlebih.
 

4. Alergi dan iritasi di udara


Ini dapat memicu refleks batuk, memperpanjang waktu penyembuhan, atau menyebabkan produksi lendir yang berlebihan. Iritasi umum termasuk asap, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan. 

Bila tinggal di iklim yang kering, coba gunakan pelembap udara (pelembao himidifier) untuk menambah kelembapan udara di rumah. 

Menggunakan pelembap udara di kamar tidur pada malam hari dapat membantu melonggarkan lendir, memudahkan pernapasan, dan membuat lebih nyaman saat tidur. Untuk anak kecil, gunakan alat penguap kabut dingin. 
 

5. Batuk rejan


Juga disebut pertusis, ini adalah infeksi pernapasan menular yang menyebabkan batuk kering yang khas dengan suara "teriakan" saat terengah-engah. Ini dapat dengan mudah disalahartikan sebagai flu biasa pada tahap awal, tetapi pada akhirnya menyebabkan batuk yang tidak terkendali.

Batuk rejan dulunya penyakit anak-anak yang umum, tetapi sekarang sebagian besar anak-anak divaksinasi untuk melawannya. Saat ini, lebih sering terjadi pada anak-anak yang terlalu muda untuk menyelesaikan vaksinasi mereka atau pada remaja dan orang dewasa yang kekebalannya menurun seiring waktu.

Biasanya dokter akan memberikan antibiotik untuk membasmi bakteri, mengurangi potensi kambuhnya batuk rejan atau penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain, dan mencegah penularan penyakit ini ke orang lain. 

Pasien boleh mengonsumsi obat demam dan pereda nyeri, seperti paracetamol, untuk meredakan demam atau sakit tenggorokan, asalkan dengan pengawasan dokter. Perbanyak pula istirahat dan sering minum air putih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH