FITNESS & HEALTH
4 Gejala Sakit Tenggorokan yang Butuh Konsultasi dengan Dokter
A. Firdaus
Sabtu 18 Oktober 2025 / 16:10
Jakarta: Tidak semua gejala sakit tenggorokan mengharuskan kunjungan darurat. Tapi beberapa kondisi, tetap perlu diperiksakan untuk menghindari risiko.
Dilansir dari BabyCenter, berikut adalah 4 gejala sakit tenggorokan yang memerlukan konsultasi dengan dokter sesegera mungkin:
Demam tinggi seperti ini bisa menandakan infeksi virus atau bakteri yang sedang aktif yang mungkin tidak hilang hanya dengan obat-obat rumahan.
Tubuh anak mungkin merespons dengan menggigil atau lemah, dan pemeriksaan dokter bisa membantu menentukan apakah antibiotik atau pengobatan lain diperlukan.
Jika anak menolak makan selama beberapa hari, kondisi ini bisa menyebabkan kelemahan tubuh atau penurunan berat badan yang sering berkaitan dengan infeksi tenggorokan yang membuat menelan terasa sakit. Dokter mungkin menyarankan cara untuk meningkatkan asupan nutrisi sambil mengatasi penyebab utama.
Anak mungkin menjadi rewel, gelisah, atau menarik diri karena rasa sakit yang terus-menerus yang bisa menjadi tanda bahwa infeksi memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Kondisi ini perlu dipantau karena bisa menunjukkan adanya komplikasi seperti infeksi telinga atau masalah tidur.
Sakit tenggorokan umumnya tidak darurat, tetapi ada situasi langka yang memerlukan tindakan cepat. Salah satu contoh adalah epiglottitis, di mana lipatan jaringan di tenggorokan membengkak dan menghalangi jalur napas, sehingga membuat bernapas atau menelan menjadi sangat sulit.
Penyakit ini sekarang jarang terjadi berkat vaksin Hib, tetapi tetap bisa muncul dengan gejala seperti demam tinggi di atas 38,3 derajat celsius, napas yang berbunyi serak, dan air liur yang berlebih.
Jika gejala ini terlihat, hubungi layanan medis segera untuk menghindari bahaya yang lebih besar, seperti kesulitan bernapas yang bisa mengancam nyawa.
Untuk menangani situasi seperti epiglottitis, beberapa tindakan dasar bisa dilakukan sambil menunggu bantuan. Pertama, jaga anak dalam posisi duduk untuk membantu aliran napas tetap lancar dan mengurangi tekanan pada tenggorokan.
Jangan mencoba memeriksa tenggorokan secara sendiri karena bisa memperburuk pembengkakan. Selain itu, hindari memberikan makanan atau minum karena hal itu mungkin menyumbat jalur napas lebih lanjut.
Jika dokter mengonfirmasi epiglottitis, anak harus dibawa langsung ke ruang gawat darurat untuk perawatan seperti pemberian obat atau bantuan napas, yang dapat menyelamatkan kondisi dengan cepat.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dilansir dari BabyCenter, berikut adalah 4 gejala sakit tenggorokan yang memerlukan konsultasi dengan dokter sesegera mungkin:
1. Demam di atas 39,4 derajat celcius
Demam tinggi seperti ini bisa menandakan infeksi virus atau bakteri yang sedang aktif yang mungkin tidak hilang hanya dengan obat-obat rumahan.
Tubuh anak mungkin merespons dengan menggigil atau lemah, dan pemeriksaan dokter bisa membantu menentukan apakah antibiotik atau pengobatan lain diperlukan.
2. Hilangnya nafsu makan yang berlangsung lama
Jika anak menolak makan selama beberapa hari, kondisi ini bisa menyebabkan kelemahan tubuh atau penurunan berat badan yang sering berkaitan dengan infeksi tenggorokan yang membuat menelan terasa sakit. Dokter mungkin menyarankan cara untuk meningkatkan asupan nutrisi sambil mengatasi penyebab utama.
3. Kecemasan yang berlebihan atau perubahan perilaku
Anak mungkin menjadi rewel, gelisah, atau menarik diri karena rasa sakit yang terus-menerus yang bisa menjadi tanda bahwa infeksi memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Kondisi ini perlu dipantau karena bisa menunjukkan adanya komplikasi seperti infeksi telinga atau masalah tidur.
Kemungkinan sakit tenggorokan menjadi keadaan darurat
Sakit tenggorokan umumnya tidak darurat, tetapi ada situasi langka yang memerlukan tindakan cepat. Salah satu contoh adalah epiglottitis, di mana lipatan jaringan di tenggorokan membengkak dan menghalangi jalur napas, sehingga membuat bernapas atau menelan menjadi sangat sulit.
Penyakit ini sekarang jarang terjadi berkat vaksin Hib, tetapi tetap bisa muncul dengan gejala seperti demam tinggi di atas 38,3 derajat celsius, napas yang berbunyi serak, dan air liur yang berlebih.
Jika gejala ini terlihat, hubungi layanan medis segera untuk menghindari bahaya yang lebih besar, seperti kesulitan bernapas yang bisa mengancam nyawa.
Langkah-langkah awal saat mencurigai keadaan darurat
Untuk menangani situasi seperti epiglottitis, beberapa tindakan dasar bisa dilakukan sambil menunggu bantuan. Pertama, jaga anak dalam posisi duduk untuk membantu aliran napas tetap lancar dan mengurangi tekanan pada tenggorokan.
Jangan mencoba memeriksa tenggorokan secara sendiri karena bisa memperburuk pembengkakan. Selain itu, hindari memberikan makanan atau minum karena hal itu mungkin menyumbat jalur napas lebih lanjut.
Jika dokter mengonfirmasi epiglottitis, anak harus dibawa langsung ke ruang gawat darurat untuk perawatan seperti pemberian obat atau bantuan napas, yang dapat menyelamatkan kondisi dengan cepat.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)