FITNESS & HEALTH
Moms Yuk Kenali Ini 5 Penyebab Anak Sakit Tenggorokan
A. Firdaus
Sabtu 18 Oktober 2025 / 14:10
Jakarta: Sakit tenggorokan pada anak seringkali disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab utama biasanya berasal dari virus, seperti yang terjadi saat anak mengalami pilek atau flu.
Bahkan belakangan ini, sejumlah rumah sakit serta klinik di Jakarta dan sekitarnya melaporkan peningkatan jumlah pasien dengan gejala flu. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA sejak Juli hingga Oktober 2025.
Untuk itu, orang tua patut memperhatikan apa yang dialami anak dengan mencegah sesuatu yang tak diinginkan. Dilansir dari BabyCenter, berikut ini adalah lima yang bisa menjadi penyebab anak akan mengalami sakit tenggorokan:
Infeksi virus sering menjadi alasan pertama sakit tenggorokan pada anak. Misalnya, saat anak mengalami pilek atau flu, virus tersebut bisa membuat tenggorokan meradang dan terasa sakit.
Virus seperti mononukleosis dapat menyebabkan demam tinggi dan kelelahan yang berkepanjangan, sehingga tenggorokan terasa sangat mengganggu.
Selain itu, penyakit seperti campak atau cacar air juga melibatkan virus yang memengaruhi tenggorokan. Sementara croup (penyakit saluran pernapasan atas pada anak yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus) bisa membuat suara anak berubah serak dan napas terdengar berbunyi.
Tonsilitis yang merupakan pembengkakan jaringan di belakang tenggorokan, seringkali dimulai dari infeksi virus ini, dan kondisi tersebut dapat berlangsung beberapa hari hingga tubuh melawannya secara alami.
Bakteri seperti streptococcus yang disebut juga strep merupakan penyebab umum sakit tenggorokan yang lebih serius. Infeksi ini biasanya menyebabkan tenggorokan berwarna merah dan bengkak, serta mungkin disertai demam.
Jika tidak ditangani, infeksi bakteri dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti telinga atau jantung. Sehingga penting untuk mengenali gejala awal seperti kesulitan menelan atau pembengkakan di leher.
Luka di mulut seringkali menjadi penyebab sakit tenggorokan. Selain itu penyakit di tangan, kaki, dan mulut dapat menimbulkan luka kecil di dalam mulut dan tenggorokan. Semuanya itu dapat membuat anak kesulitan makan atau minum lantaran rasa sakit yang tajam.
Gingivostomatitis yang merupakan peradangan pada gusi dan mulut, juga bisa menyebabkan hal serupa, sering kali disebabkan oleh virus herpes.
Kondisi ini biasanya muncul dengan gejala seperti bintik-bintik merah atau putih di mulut dan anak mungkin menolak makanan karena rasa tidak nyaman yang bertambah saat menelan.
Iritan di lingkungan sekitar dapat mengganggu tenggorokan tanpa melibatkan infeksi langsung. Asap rokok pasif dari perokok di sekitar anak kemudian bulu hewan seperti kucing atau anjing, debu, dan serbuk sari dari tanaman seperti rumput atau pohon, sering memicu reaksi alergi.
Kondisi ini dikenal sebagai rinitis alergi yang mirip dengan gejala flu dan tenggorokan terasa gatal atau sakit, disertai hidung tersumbat. Anak mungkin mengalami gejala ini secara musiman, seperti saat cuaca berubah, dan kondisi bisa membaik jika iritan dihilangkan dari lingkungan.
Udara kering di ruangan juga bisa menjadi penyebab sederhana, tetapi sering diabaikan. Jika anak tidur dengan mulut terbuka, udara kering dapat membuat tenggorokan kering dan sakit saat bangun tidur karena kelembapan di udara rendah.
Hal ini tidak selalu berasal dari infeksi, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang mirip dengan sakit tenggorokan.
Anak mungkin merasa lebih baik setelah minum air atau cairan lain, dan kondisi ini sering terjadi di ruangan ber-AC atau saat musim kemarau. Untuk mencegah, lingkungan yang lebih lembap dapat membantu mengurangi risiko ini.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Bahkan belakangan ini, sejumlah rumah sakit serta klinik di Jakarta dan sekitarnya melaporkan peningkatan jumlah pasien dengan gejala flu. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA sejak Juli hingga Oktober 2025.
Untuk itu, orang tua patut memperhatikan apa yang dialami anak dengan mencegah sesuatu yang tak diinginkan. Dilansir dari BabyCenter, berikut ini adalah lima yang bisa menjadi penyebab anak akan mengalami sakit tenggorokan:
1. Infeksi virus
Infeksi virus sering menjadi alasan pertama sakit tenggorokan pada anak. Misalnya, saat anak mengalami pilek atau flu, virus tersebut bisa membuat tenggorokan meradang dan terasa sakit.
Virus seperti mononukleosis dapat menyebabkan demam tinggi dan kelelahan yang berkepanjangan, sehingga tenggorokan terasa sangat mengganggu.
Selain itu, penyakit seperti campak atau cacar air juga melibatkan virus yang memengaruhi tenggorokan. Sementara croup (penyakit saluran pernapasan atas pada anak yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus) bisa membuat suara anak berubah serak dan napas terdengar berbunyi.
Tonsilitis yang merupakan pembengkakan jaringan di belakang tenggorokan, seringkali dimulai dari infeksi virus ini, dan kondisi tersebut dapat berlangsung beberapa hari hingga tubuh melawannya secara alami.
Baca Juga :
Virus Mirip Covid-19 di Jakarta, Ini Faktor Penyebab, Gejala, dan Perbedaan dengan Flu Biasa
2. Infeksi bakteri
Bakteri seperti streptococcus yang disebut juga strep merupakan penyebab umum sakit tenggorokan yang lebih serius. Infeksi ini biasanya menyebabkan tenggorokan berwarna merah dan bengkak, serta mungkin disertai demam.
Jika tidak ditangani, infeksi bakteri dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti telinga atau jantung. Sehingga penting untuk mengenali gejala awal seperti kesulitan menelan atau pembengkakan di leher.
3. Luka atau iritasi di mulut
Luka di mulut seringkali menjadi penyebab sakit tenggorokan. Selain itu penyakit di tangan, kaki, dan mulut dapat menimbulkan luka kecil di dalam mulut dan tenggorokan. Semuanya itu dapat membuat anak kesulitan makan atau minum lantaran rasa sakit yang tajam.
Gingivostomatitis yang merupakan peradangan pada gusi dan mulut, juga bisa menyebabkan hal serupa, sering kali disebabkan oleh virus herpes.
Kondisi ini biasanya muncul dengan gejala seperti bintik-bintik merah atau putih di mulut dan anak mungkin menolak makanan karena rasa tidak nyaman yang bertambah saat menelan.
4. Iritan di udara
Iritan di lingkungan sekitar dapat mengganggu tenggorokan tanpa melibatkan infeksi langsung. Asap rokok pasif dari perokok di sekitar anak kemudian bulu hewan seperti kucing atau anjing, debu, dan serbuk sari dari tanaman seperti rumput atau pohon, sering memicu reaksi alergi.
Kondisi ini dikenal sebagai rinitis alergi yang mirip dengan gejala flu dan tenggorokan terasa gatal atau sakit, disertai hidung tersumbat. Anak mungkin mengalami gejala ini secara musiman, seperti saat cuaca berubah, dan kondisi bisa membaik jika iritan dihilangkan dari lingkungan.
5. Udara kering atau faktor lingkungan lainnya
Udara kering di ruangan juga bisa menjadi penyebab sederhana, tetapi sering diabaikan. Jika anak tidur dengan mulut terbuka, udara kering dapat membuat tenggorokan kering dan sakit saat bangun tidur karena kelembapan di udara rendah.
Hal ini tidak selalu berasal dari infeksi, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman yang mirip dengan sakit tenggorokan.
Anak mungkin merasa lebih baik setelah minum air atau cairan lain, dan kondisi ini sering terjadi di ruangan ber-AC atau saat musim kemarau. Untuk mencegah, lingkungan yang lebih lembap dapat membantu mengurangi risiko ini.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)