FITNESS & HEALTH
Sadar Pentingnya Kesehatan Mental, Ini Penyebab Kecemasan yang Sering Dialami Gen Z
Yuni Yuli Yanti
Jumat 18 Oktober 2024 / 07:00
Jakarta: Saat ini, banyak orang mulai menyadari akan pentingnya isu kesehatan mental, terutama di kalangan generasi Z atau yang akrab disebut Gen Z.
Berdasarkan hasil polling secara daring yang dilakukan oleh Maybelline dan KumparanWOMAN, 95,4 persen Gen Z sadar akan pentingnya kesehatan mental. Menariknya tidak ada satu responden pun yang menganggap hal ini tidak penting.
Dalam polling tersebut juga ditemukan sejumlah ketakutan yang kerap dirasakan oleh gen Z, di antaranya adalah ketakutan akan kehilangan baik itu keluarga, orang tersayang, teman dan lingkungan kerja.
Selain itu, terdapat lima penyebab utama kecemasan para Gen Z. Yang pertama adalah masa depan, banyak Gen Z yang khawatir setelah lulus kuliah, mereka bisa langsung bekerja atau tidak. Lalu, ada juga yang cemas akan karier, keluarga, percintaan bahkan media sosial.
Bahkan, 34 persen responden mengakui bahwa media sosial memiliki dampak yang cukup besar terhadap kesehatan mental mereka. Contohnya, perasaan insecure saat melihat konten tentang pencapaian orang lain.
Malaikha Kridaman, seorang beauty influencer yang mewakili Gen Z pun mengakui bahwa karier dan transisi menjadi salah satu sumber kecemasannya.
Menurutnya, Gen Z saat ini banyak yang sedang mengalami masa transisi dari periode kuliah menuju dunia profesional dan masa depan, sehingga memicu banyak kecemasan dan overthinking.

(Ki-ka: Quincy Wongso- Sr. Brand Experience & Community Manager, Maybelline Indonesia , Jessica - Psikolog, Malaikha Kridaman - Beauty Influencer, dan Fitria Sofyani - Editor in Chief KumparanWOMAN dalam acara Maybelline Brave Together di Universitas Prasetiya Mulya, Kamis (17/10/2024). Foto: Dok. Istimewa)
Sebagai Jurnalis junior di sebuah Media, Malaikha kerap mengalami berbagai tantangan untuk beradaptasi di lingkup kerja, mengejar deadline, dan networking yang tak jarang membuatnya menjadi cemas.
"Untuk menjaga kesehatan mental, aku suka curhat ke sahabat dan ibuku. Selain itu, aku pun tak segan untuk konsultasi ke Psikolog. Senang sekali bersama Maybelline Brave Together, aku ingin mengingatkan jika kamu menghadapi rasa cemas, jangan dipendam sendiri. Tidak butuh gejala serius untuk kamu curhat ke ahlinya. Semakin cepat ditangani, semakin baik untuk kepercayaan diri dan kesehatan mental kita," ungkapnya dalam acara Maybelline Brave Together yang berlangsung di Universitas Prasetiya Mulya, BSD, Tangerang, pada Kamis (17/10/2024).
Seperti diketahui, dalam rangka merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia, Maybelline New York kembali meneguhkan komitmennya untuk membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Selain menggandeng Naomi Osaka - Grand Slam Tennis Champion & Mental Health Advocate, brand kecantikan ini juga memberikan edukasi di kampus-kampus di Indonesia.
Quincy Wongso, Sr. Brand Experience & Community Manager, Maybelline Indonesia mengatakan, sejak tahun 2022, Brave Together sebuah inisiatif global dari Maybelline New York telah aktif membawa isu kesehatan mental.
Maybelline memiliki misi bahwa setiap orang berhak percaya diri dan make up adalah salah satu sarananya, tetapi sebelum itu kesehatan mental harus dibangun dari dalam.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental yaitu dengan cara memberikan konseling gratis dan edukasi yang bekerjasama dengan KALM. Tahun ini, kami membawa Brave Together dan memberikan pelatihan kepada mahasiswa di Universitas Prasetiya Mulya tentang cara menjadi pendengar yang baik atau yang kita kenal sebagai Brave Talk," pungkas Quincy Wongso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Berdasarkan hasil polling secara daring yang dilakukan oleh Maybelline dan KumparanWOMAN, 95,4 persen Gen Z sadar akan pentingnya kesehatan mental. Menariknya tidak ada satu responden pun yang menganggap hal ini tidak penting.
Dalam polling tersebut juga ditemukan sejumlah ketakutan yang kerap dirasakan oleh gen Z, di antaranya adalah ketakutan akan kehilangan baik itu keluarga, orang tersayang, teman dan lingkungan kerja.
Selain itu, terdapat lima penyebab utama kecemasan para Gen Z. Yang pertama adalah masa depan, banyak Gen Z yang khawatir setelah lulus kuliah, mereka bisa langsung bekerja atau tidak. Lalu, ada juga yang cemas akan karier, keluarga, percintaan bahkan media sosial.
Bahkan, 34 persen responden mengakui bahwa media sosial memiliki dampak yang cukup besar terhadap kesehatan mental mereka. Contohnya, perasaan insecure saat melihat konten tentang pencapaian orang lain.
Malaikha Kridaman, seorang beauty influencer yang mewakili Gen Z pun mengakui bahwa karier dan transisi menjadi salah satu sumber kecemasannya.
Menurutnya, Gen Z saat ini banyak yang sedang mengalami masa transisi dari periode kuliah menuju dunia profesional dan masa depan, sehingga memicu banyak kecemasan dan overthinking.

(Ki-ka: Quincy Wongso- Sr. Brand Experience & Community Manager, Maybelline Indonesia , Jessica - Psikolog, Malaikha Kridaman - Beauty Influencer, dan Fitria Sofyani - Editor in Chief KumparanWOMAN dalam acara Maybelline Brave Together di Universitas Prasetiya Mulya, Kamis (17/10/2024). Foto: Dok. Istimewa)
Sebagai Jurnalis junior di sebuah Media, Malaikha kerap mengalami berbagai tantangan untuk beradaptasi di lingkup kerja, mengejar deadline, dan networking yang tak jarang membuatnya menjadi cemas.
"Untuk menjaga kesehatan mental, aku suka curhat ke sahabat dan ibuku. Selain itu, aku pun tak segan untuk konsultasi ke Psikolog. Senang sekali bersama Maybelline Brave Together, aku ingin mengingatkan jika kamu menghadapi rasa cemas, jangan dipendam sendiri. Tidak butuh gejala serius untuk kamu curhat ke ahlinya. Semakin cepat ditangani, semakin baik untuk kepercayaan diri dan kesehatan mental kita," ungkapnya dalam acara Maybelline Brave Together yang berlangsung di Universitas Prasetiya Mulya, BSD, Tangerang, pada Kamis (17/10/2024).
Seperti diketahui, dalam rangka merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia, Maybelline New York kembali meneguhkan komitmennya untuk membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Selain menggandeng Naomi Osaka - Grand Slam Tennis Champion & Mental Health Advocate, brand kecantikan ini juga memberikan edukasi di kampus-kampus di Indonesia.
Quincy Wongso, Sr. Brand Experience & Community Manager, Maybelline Indonesia mengatakan, sejak tahun 2022, Brave Together sebuah inisiatif global dari Maybelline New York telah aktif membawa isu kesehatan mental.
Maybelline memiliki misi bahwa setiap orang berhak percaya diri dan make up adalah salah satu sarananya, tetapi sebelum itu kesehatan mental harus dibangun dari dalam.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental yaitu dengan cara memberikan konseling gratis dan edukasi yang bekerjasama dengan KALM. Tahun ini, kami membawa Brave Together dan memberikan pelatihan kepada mahasiswa di Universitas Prasetiya Mulya tentang cara menjadi pendengar yang baik atau yang kita kenal sebagai Brave Talk," pungkas Quincy Wongso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)