FITNESS & HEALTH

Lebih Menular! Kenali Gejala Subvarian Omicron BN.1 yang Mulai Bermunculan

Medcom
Jumat 18 November 2022 / 06:29
Jakarta: Sub varian Omicron XBB masih merebak di Indonesia, namun sudah muncul varian baru yang disebut lebih menular bernama BN.1. Sub varian ini diketahui telah menyumbang 4 persen dari infeksi di Amerika Serikat.

Sub varian Omicron BN.1 telah ditambahkan juga ke daftar varian yang dimonitor oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS). Tidak hanya itu, ternyata varian ini juga sudah terdeteksi di lebih dari 30 negara, termasuk Australia, Inggris, hingga Austria.

Menurut para peneliti, sejak satu bulan lalu di Amerika Serikat, sub varian Omicron BN.1 ini telah menginfeksi 100 orang. Namun, semakin hari tingkat kasus akibat sub varian ini terus meningkat sangat pesat.

Peneliti pun menduga bahwa varian ini lebih menular dengan cepat dibandingkan varian-varian sebelumnya seperti Omicron XBB. Peneliti juga menandai sub varian ini kemungkinan memiliki sifat lolos-kekebalan tinggi yang memiliki potensi bersaing dengan varian lain.

"Jika sedang meningkat di tempat lain, itu berarti memiliki keunggulan yang dapat meningkatkan risiko mendorong lebih banyak jumlah kasus, serta kemampuan untuk menghindari perlindungan kekebalan yang mungkin kita miliki," kata Dr Jemma Geoghegan selaku ahli virologi Universitas Otago, dikutip dari NZ Herald.

Gejala pada sub varian Omicron BN.1 ini tidak begitu berbeda pada varian-varian sebelumnya. Menurut kepala penyakit menular di Weill Cornell Medical Center dan New York-Presbyterian, berikut gejala dari Omicron BN.1:

- Suara serak

- Lelah

- Hidung tersumbat

- Sakit tenggorokan

- Pilek

- Sakit kepala

- Batuk

- Nyeri otot

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan RI terkait apakah Indonesia sudah terjangkit sub varian Omicron BN.1 ini atau belum. Namun, mengingat kasus Covid-19 yang semakin tinggi, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan.

Aulia Putriningtias
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH