FITNESS & HEALTH

Gejala Batuk Kian Meningkat, Begini Saran dari Pakar

Medcom
Jumat 28 Oktober 2022 / 13:09
Jakarta: Pada era post-pandemic ini, kita belum sepenuhnya dinyatakan aman. Memang bisa dibilang covid-19 sudah menurun secara signifikan, tetapi penyakit dengan jenis penyebaran transmisi udara sedang gencar menyerang banyak orang. Contohnya adalah penyakit Tuberkulosis, Measles, Varicella, Influenza, Mumps, SARS, dan MERS.

Dari ke delapan penyakit di atas memiliki gejala yang hampir serupa, menyebabkan tenggorokan gatal dan menyerang paru-paru. Tak heran, bila menemukan orang di sekeliling kita mempunyai gejala batuk. Selain dari faktor perubahan cuaca, penyebab utama penyebarannya adalah udara yang terkontaminasi oleh bakteri penyakit.

Penting untuk diingat, kualitas udara yang kita hirup sehari-hari membawa dampak besar bagi kesehatan tubuh. Dari pandemi Covid-19 kita bisa belajar bahwa udara memiliki peran utama dalam kehidupan, namun udara juga dapat membawa virus, bakteri, dan mikroorganisme lain yang tak kasat mata. Maka dari itu, wajib untuk kita menjaga dan mengubah pola hidup yang lebih baik.

Dalam artikel ini Medcom.id telah merangkum beberapa pencegahan individual yang dianjurkan oleh dr. Cahyarini, Sp.MK (K), dr. Jaka Pradipta, Sp.P, dan Wibawa Jati Kusuma, Chief Commercial Operation Signify Indonesia dalam penjelasannya pada 25 Oktober 2022:
 

1. Hindari kontak erat dengan pasien yang menunjukan gejala


Jika ada orang yang mengalami gejala seperti batuk atau pilek berarti dapat disimpulkan, bahwa orang itu sedang berada di kondisi yang tidak fit dan bugar. Perlu sekali kita melakukan pencegahan penyakit menular dengan menjaga jarak dari pasien tersebut.
 

2. Kenakan masker


Dr. Jaka Pradipta, Sp.P, mengatakan, sebagai dokter spesialis paru yang setiap hari bertemu dengan banyak pasien, ia sangat berisiko tinggi buat pribadi dan keluarga.



"Saya tidak mau membawa penyakit itu pulang ke rumah, maka saya menjaganya dengan menggunakan APD lengkap dan masker berkualitas, biar lebih aman," ujar dr. Jaka.

Sementara dr. Cahyarini, Sp.MK (K) juga menyatakan bahwa pasien yang menggunakan masker bisa meminimalisir penyebaran virusnya di udara ketika pasien tersebut batuk.
 

3. Batuk dengan lengan dalam dan mencuci tangan


Tidak disarankan untuk kita menutup mulut ketika batuk dengan telapak tangan, karena telapak tangan bersifat aktif dan dapat memegang apapun dan siapapun. Agar virus tidak tersebar, maka disarankan untuk batuk menggunakan lengan dalam dan cuci tangan lebih sering sebelum menyentuh anggota tubuh.
 

4. Pastikan udara di dalam ruangan selalu aman


Cara memastikan udara dalam ruangan aman adalah dengan menambahkan ventilasi agar pertukaran udara selalu berjalan lancar. Selain itu, di era modern ini, telah ada air purifier yang dapat membersihkan udara dari debu, virus, dan kotoran. Atau kamu juga bisa membunuh virus yang ada di udara dengan UV-C Air Disinfection.

"Dengan pengalaman Signify dalam teknologi UV-C, kini ada metode efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit melalui udara, seperti Covid-19, influenza, TBC, dan lainnya menggunakan UV-C Air Disinfection," kata Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia.

"Alat ini juga memudahkanmu untuk melakukan aktivitas tanpa khawatir saat perangkat sudah dinyalahkan” Sambungnya.

Sementara dr. Cahyarini, Sp.MK (K) juga menambahkan, kuman akan dibunuh oleh sinar UV. Partikel kuman masih ada, namun tidak lagi infeksius.

Aulia Putriningtias
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH