FITNESS & HEALTH
Merasa Sakit Telinga Saat Menelan? Ini 5 Sebabnya, Hati-hati!
Aulia Putriningtias
Senin 22 Januari 2024 / 15:05
Jakarta: Mengonsumsi makanan memang menyenangkan. Namun, ketika merasakan sakit ketika menelan, nafsu makan bisa saja turun. Padahal, hal ini harusnya tidak terjadi dan wajib segera ditangani. Kira-kira kenapa, ya?
Menurut Dr Sheetal Radia, konsultan THT, dan Ahli Bedah Onkologi Kepala dan Leher di Mumbai dalam Healthshots, salah satu alasan mengalami sakit saat menelan adalah infeksi telinga.
Hadirnya peradangan dan pembengkakan di telinga tengah ini adalah salah satu dari penyebab sakitnya indera pendengaran kita ketika menelan. Hal ini tentu memengaruhi saraf yang terhubung ke telinga.
"Gejala umum infeksi telinga antara lain sakit telinga, keluarnya cairan dari telinga, gangguan pendengaran, dan rasa penuh di telinga. Infeksi ini sering kali disebabkan oleh bakteri atau virus, yang dapat diobati," jelas Dr Radia.
Namun, tak hanya itu saja. Ada sebab-sebab lain mengapa terjadinya sakit telinga saat menelan makanan. Adapun alasannya, antara lain:
.jpg)
(Menurut dr. Tania Savitri dalam Hellosehat, penyebab paling umum dari telinga sakit saat menelan adalah infeksi telinga yang menyerang bagian telinga tengah (otitis media) atau telinga luar (otitis eksterna). Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Infeksi sinus dapat menyebabkan pembengkakan dan telinga mungkin terasa penuh. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur dan alergi. Selain sakit tenggorokan dan telinga, sinus dapat menyebabkan sakit kepala, hidung tersumbat, dan kelelahan.
Jika hadir dengan sakit tenggorokan yang parah, bisa jadi itu adalah radang amandel. Peradangan pada amandel dapat menyebabkan sakit telinga. Hal ini dapat menyebabkan masalah menelan, sakit kepala, demam, bau mulut, amandel bengkak atau merah, dan sakit perut.
Infeksi gigi atau abses, yaitu infeksi bakteri pada gigi dan gusi, dapat menyebabkan sakit telinga. Hal ini terutama pada saat menelan makanan.
Saluran eustachius menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah membantu mengatur tekanan udara.
Jika saluran ini tersumbat atau tidak dapat dibuka dengan benar, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan tekanan. Hal ini bisa mengakibatkan sakit telinga saat melakukan aktivitas seperti menelan.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai sebab, seperti pilek, infeksi sinus, atau alergi, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan penumpukan lendir. Sehingga, dapat menghambat fungsi saluran eustachius.
Penyumbatan pada saluran telinga, baik karena kotoran telinga yang berlebihan maupun benda asing, dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman saat menelan. Pembersihan penyumbatan dapat memberikan kelegaan.
Itulah alasan-alasan mengapa kamu merasakan sakit saat menelan makanan. Agar tidak terjadi hal tersebut, pastikan kamu tetap terhidrasi dan menghindari makanan pemicu yang menyebabkan hal-hal di atas.
Jika mengalami sakit telinga yang berkepanjangan atau parah saat menelan, segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Dokter THT akan membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut Dr Sheetal Radia, konsultan THT, dan Ahli Bedah Onkologi Kepala dan Leher di Mumbai dalam Healthshots, salah satu alasan mengalami sakit saat menelan adalah infeksi telinga.
Hadirnya peradangan dan pembengkakan di telinga tengah ini adalah salah satu dari penyebab sakitnya indera pendengaran kita ketika menelan. Hal ini tentu memengaruhi saraf yang terhubung ke telinga.
"Gejala umum infeksi telinga antara lain sakit telinga, keluarnya cairan dari telinga, gangguan pendengaran, dan rasa penuh di telinga. Infeksi ini sering kali disebabkan oleh bakteri atau virus, yang dapat diobati," jelas Dr Radia.
Namun, tak hanya itu saja. Ada sebab-sebab lain mengapa terjadinya sakit telinga saat menelan makanan. Adapun alasannya, antara lain:
.jpg)
(Menurut dr. Tania Savitri dalam Hellosehat, penyebab paling umum dari telinga sakit saat menelan adalah infeksi telinga yang menyerang bagian telinga tengah (otitis media) atau telinga luar (otitis eksterna). Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
1. Infeksi sinus
Infeksi sinus dapat menyebabkan pembengkakan dan telinga mungkin terasa penuh. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur dan alergi. Selain sakit tenggorokan dan telinga, sinus dapat menyebabkan sakit kepala, hidung tersumbat, dan kelelahan.
2. Radang amandel
Jika hadir dengan sakit tenggorokan yang parah, bisa jadi itu adalah radang amandel. Peradangan pada amandel dapat menyebabkan sakit telinga. Hal ini dapat menyebabkan masalah menelan, sakit kepala, demam, bau mulut, amandel bengkak atau merah, dan sakit perut.
3. Abses gigi
Infeksi gigi atau abses, yaitu infeksi bakteri pada gigi dan gusi, dapat menyebabkan sakit telinga. Hal ini terutama pada saat menelan makanan.
4. Disfungsi tuba eustachius
Saluran eustachius menghubungkan telinga tengah ke bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah membantu mengatur tekanan udara.
Jika saluran ini tersumbat atau tidak dapat dibuka dengan benar, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan tekanan. Hal ini bisa mengakibatkan sakit telinga saat melakukan aktivitas seperti menelan.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai sebab, seperti pilek, infeksi sinus, atau alergi, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan penumpukan lendir. Sehingga, dapat menghambat fungsi saluran eustachius.
5. Adanya kotoran telinga atau benda yang harus diambil
Penyumbatan pada saluran telinga, baik karena kotoran telinga yang berlebihan maupun benda asing, dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman saat menelan. Pembersihan penyumbatan dapat memberikan kelegaan.
Itulah alasan-alasan mengapa kamu merasakan sakit saat menelan makanan. Agar tidak terjadi hal tersebut, pastikan kamu tetap terhidrasi dan menghindari makanan pemicu yang menyebabkan hal-hal di atas.
Jika mengalami sakit telinga yang berkepanjangan atau parah saat menelan, segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan. Dokter THT akan membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)