FITNESS & HEALTH
Ini Ciri Kepribadian Narsistik yang Bisa Kamu Sadari
Aulia Putriningtias
Jumat 21 Juni 2024 / 13:09
Jakarta: Narcissist atau narsistik adalah orang yang mengalami Narcissistic Personality Disorder (NPD). Kondisi ini adalah sebuah gangguan mental. Orang yang mengalaminya akan menganggap dirinya lebih penting daripada orang lain.
Narsistik sendiri diketahui tidak suka jika diminta untuk mengubah sikap dan perilakunya, sekalipun tahu bahwa apa yang dilakukannya telah menimbulkan masalah. Daripada refleksi diri, narsistik lebih suka menyalahkan orang lain atas kesalahan yang diperbuatnya.
Menurut dr. Suharpudianto, Sp.KJ selaku Dokter Spesialis Jiwa dari Rumah Sakit Soeharto Heerdjan mengungkapkan, ciri kepribadian narsistik ini mudah untuk diidentifikasi. Salah satunya saat tengah memberikan saran.
Baca juga: Ini 5 Penyebab Klaustrofobia, Fobia Terhadap Tempat Terbatas
"Seseorang seperti ini sulit sekali untuk menerima masukan, meskipun masukan ini positif dan konstruktif. Meskipun masukan ini sebenarnya benar sih masukannya," ungkapnya dalam video di YouTube Kementerian Kesehatan RI.
Seorang narsistik tentu berbeda dengan orang yang percaya diri. Orang percaya diri lebih membangun kualitas diri atas dasar keberhasilan dan pencapaian yang telah diraih, keterampilan hidup yang sudah dikuasai, serta prinsip dan norma yang dipegang teguh. Sedangkan narsistik sebaliknya.
"Bahkan orang ini sulit sekali bisa merespon dengan adaptif. Misalnya marah berlebihan, tidak proposional rasa-rasanya masukan yang kita berikan gitu," tambahnya.
Dilansir dalam Halodoc, kamu bisa mengidentifikasi perilaku-perilaku narsistik pada orang lain, antara lain:
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung sangat reaktif terhadap kritik atau apapun yang ia anggap atau tafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap kepribadian atau kinerja mereka.
Mereka tidak akan bisa menerima kritik dan cenderung akan berbohong, mengganti subjek dengan cepat, dan harus bertanya untuk mengakui kesalahannya. Pada akhirnya, mereka tak ingin dikritik sama sekali.
Kondisi mental orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang sedikit rumit. Dari luar, harga diri mereka tampak lebih tinggi dan lebih terjamin daripada orang lain.
Dengan berbagai cara, pengidap gangguan kepribadian narsistik terus-menerus didorong untuk membuktikan diri mereka sendiri. Baik kepada orang lain maupun kepada batin mereka yang tidak begitu percaya diri.
Dibutuhkan upaya yang besar untuk melindungi ego yang tinggi, tetapi sebenarnya rapuh. Sehingga, sistem pertahanan orang-orang dengan NPD dapat dengan mudah keluar.
Orang dengan NPD sangat reaktif terhadap kritik, tetapi pada kenyataannya, perkataan atau tindakan apapun dari orang lain yang mereka anggap mempertanyakan kompetensinya. Itulah mengapa dalam situasi yang menantang, orang-orang dengan NPD seringkali tidak mau kalah dan sangat sulit untuk mengucapkan 'maaf' atas pelanggaran yang mereka buat.
Alasan munculnya marah karena mengeluarkan emosi kecemasan atau rasa malu yang jauh lebih menyakitkan yang mereka simpan di dalam. Jadi, mereka mengalihkan perasaan malu atau beberapa luka atau trauma masa lalunya dengan amarah.
Orang NPD terdorong dari dalam diri mereka untuk menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dalam citra dirinya. Pada orang narsistik, cenderung mengarahkan penilaian negatif tersebut ke orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Narsistik sendiri diketahui tidak suka jika diminta untuk mengubah sikap dan perilakunya, sekalipun tahu bahwa apa yang dilakukannya telah menimbulkan masalah. Daripada refleksi diri, narsistik lebih suka menyalahkan orang lain atas kesalahan yang diperbuatnya.
Menurut dr. Suharpudianto, Sp.KJ selaku Dokter Spesialis Jiwa dari Rumah Sakit Soeharto Heerdjan mengungkapkan, ciri kepribadian narsistik ini mudah untuk diidentifikasi. Salah satunya saat tengah memberikan saran.
Baca juga: Ini 5 Penyebab Klaustrofobia, Fobia Terhadap Tempat Terbatas
"Seseorang seperti ini sulit sekali untuk menerima masukan, meskipun masukan ini positif dan konstruktif. Meskipun masukan ini sebenarnya benar sih masukannya," ungkapnya dalam video di YouTube Kementerian Kesehatan RI.
Seorang narsistik tentu berbeda dengan orang yang percaya diri. Orang percaya diri lebih membangun kualitas diri atas dasar keberhasilan dan pencapaian yang telah diraih, keterampilan hidup yang sudah dikuasai, serta prinsip dan norma yang dipegang teguh. Sedangkan narsistik sebaliknya.
"Bahkan orang ini sulit sekali bisa merespon dengan adaptif. Misalnya marah berlebihan, tidak proposional rasa-rasanya masukan yang kita berikan gitu," tambahnya.
Dilansir dalam Halodoc, kamu bisa mengidentifikasi perilaku-perilaku narsistik pada orang lain, antara lain:
1. Tidak ingin dikritik
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung sangat reaktif terhadap kritik atau apapun yang ia anggap atau tafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap kepribadian atau kinerja mereka.
Mereka tidak akan bisa menerima kritik dan cenderung akan berbohong, mengganti subjek dengan cepat, dan harus bertanya untuk mengakui kesalahannya. Pada akhirnya, mereka tak ingin dikritik sama sekali.
2. Memiliki tingkat keamanan diri rendah
Kondisi mental orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang sedikit rumit. Dari luar, harga diri mereka tampak lebih tinggi dan lebih terjamin daripada orang lain.
Dengan berbagai cara, pengidap gangguan kepribadian narsistik terus-menerus didorong untuk membuktikan diri mereka sendiri. Baik kepada orang lain maupun kepada batin mereka yang tidak begitu percaya diri.
3. Mau menang sendiri dan defensif
Dibutuhkan upaya yang besar untuk melindungi ego yang tinggi, tetapi sebenarnya rapuh. Sehingga, sistem pertahanan orang-orang dengan NPD dapat dengan mudah keluar.
Orang dengan NPD sangat reaktif terhadap kritik, tetapi pada kenyataannya, perkataan atau tindakan apapun dari orang lain yang mereka anggap mempertanyakan kompetensinya. Itulah mengapa dalam situasi yang menantang, orang-orang dengan NPD seringkali tidak mau kalah dan sangat sulit untuk mengucapkan 'maaf' atas pelanggaran yang mereka buat.
4. Mudah marah saat menghadapi perbedaan pendapat
Alasan munculnya marah karena mengeluarkan emosi kecemasan atau rasa malu yang jauh lebih menyakitkan yang mereka simpan di dalam. Jadi, mereka mengalihkan perasaan malu atau beberapa luka atau trauma masa lalunya dengan amarah.
5. Merendahkan orang lain
Orang NPD terdorong dari dalam diri mereka untuk menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dalam citra dirinya. Pada orang narsistik, cenderung mengarahkan penilaian negatif tersebut ke orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)