FITNESS & HEALTH

Semakin Menua akan Tidak Tahan dengan Cuaca Panas, Ini Penjelasan Ahli

Aulia Putriningtias
Jumat 27 Juni 2025 / 17:09
Jakarta: Perubahan biologis yang terjadi seiring waktu ternyata membuat orang lanjut usia (Lansia) lebih rentan terhadap penyakit akibat panas. Ahli pun menjelaskan alasannya begini.

Penelitian menemukan bahwa orang yang berusia di atas 60 tahun merupakan penyebab mayoritas kematian akibat panas di AS. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian akibat panas pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun meningkat sebesar 85 persen antara tahun 2000 dan 2021.

Menurut Wynnelena Canio, MD selaku seorang dokter geriatri di Kaiser Permanente Northern California, tubuh secara alami akan kehilangan kemampuannya untuk mendinginkan diri seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Penelitian: Duduk Terlalu Lama Dapat Menyebabkan Penyusutan Otak

"Orang dewasa yang lebih tua cenderung menahan lebih banyak panas daripada individu yang lebih muda dan bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu yang konsisten," katanya, dilansir dalam Health.
 

Faktor yang memengaruhi lansia tak kuat cuaca panas


Adapun beberapa faktor yang memengaruhi mengapa ketika sudah menua atau menuju lansia, kita seringkali tidak kuat dengan cuaca panas, yakni:
 

1. Sirkulasi darah yang kurang efisien


Tahukah kamu? Saat cuaca panas di luar, tubuh bekerja keras untuk mendinginkan diri. Darah mengalir ke kulit, dan pembuluh darah melebar untuk meningkatkan keringat, yang membantu mengatur suhu tubuh.

Namun, seiring bertambahnya usia, perubahan terkait usia di jantung dan pembuluh darah membuat tubuh kurang efisien dalam mengedarkan darah. Akibatnya, mengendalikan suhu menjadi lebih sulit, menurut National Institutes of Health.
 

2. Kemampuan berkeringat menurun


Pada saat yang sama, penuaan menurunkan kemampuan seseorang untuk berkeringat. Jadi, ini mengganggu mekanisme pendinginan alami tubuh. Hal itu terjadi karena seiring bertambahnya usia, kulit menipis, yang menyebabkan saluran kelenjar keringat merayap mendekati permukaan kulit.

Pada saat yang sama, akan kehilangan kolagen, protein seperti serat yang digunakan untuk membuat jaringan ikat. Kombinasi tersebut menyebabkan kompresi saluran, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk mengeluarkan keringat.
 

3. Kerentangan tinggi terhadap dehidrasi


Sensasi merasa haus, dan keinginan untuk minum yang menyertainya, melemah seiring waktu. Begitu pula kemampuan ginjalmu untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. 

Satu penelitian menemukan bahwa laju filtrasi glomerulus, ukuran fungsi ginjal, dapat mulai menurun sejak usia 40 tahun, menandakan kerentanan yang lebih tinggi terhadap dehidrasi.  Selain itu, orang yang lebih tua juga lebih mungkin mengonsumsi obat-obatan, seperti diuretik atau obat penenang, yang menyebabkan dehidrasi atau berdampak lebih jauh pada kemampuan tubuh untuk berkeringat.
 

Gejala yang perlu diwaspadai


Penyakit akibat panas sering kali diawali dengan sakit kepala. Namun, beberapa orang juga dapat mengalami:
- Mulut kering
- Pusing
- Kelelahan
- Kebingungan
- Jantung berdebar-debar 

Cuaca panas yang ekstrem juga dapat memicu nyeri dada, yang mungkin merupakan tanda serangan jantung. Jadi, penting bagi kamu untuk mengetahui tanda-tanda ini.
 

Apa yang harus dilakukan jika gejala muncul?


Untuk mendinginkan tubuh dengan cepat, kompres wajah dan leher, lalu tangan dan kaki dengan air dingin, katanya. Jika kamu memiliki kompres es dan kompres dingin, tempelkan pada pergelangan tangan, dada bagian atas, punggung bagian atas, dan pangkal leher. 

Jika kamu tahu cuaca panas akan datang, basahi beberapa waslap dan masukkan ke dalam freezer. Lilitkan di lehermu atau letakkan di bawah seprai di malam hari jika panas menghalangi tidur.

Jika kamu tdak merasa lebih baik, sebaiknya segera temui dokter. Kelelahan akibat panas dapat dengan cepat berkembang menjadi serangan panas yang mengancam jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH