Ilustrasi lansia. DOK Freepik
Ilustrasi lansia. DOK Freepik

Penelitian: Duduk Terlalu Lama Dapat Menyebabkan Penyusutan Otak

Renatha Swasty • 23 Mei 2025 17:06
Jakarta: Penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan, terlalu lama duduk dapat mempercepat penyusutan otak. Meskipun duduk sering dianggap sebagai posisi nyaman dan praktis, para ahli menekankan mengurangi waktu duduk lebih efektif ketimbang berolahraga dalam menjaga kesehatan otak.
 
Penelitian ini menentang anggapan waktu duduk bisa diimbangi dengan waktu beraktivitas, terutama terkait kesehatan otak pada orang berusia 50 tahun ke atas.  Sebuah penelitian dilakukan pada orang tua menunjukkan kebiasaan duduk terlalu lama bisa menyebabkan penyusutan otak dan masalah kemampuan berpikir, meskipun tetap berolahraga rutin.
 
“Mengurangi risiko penyakit Alzheimer bukan hanya dengan berolahraga sekali sehari,” kata salah satu peneliti ahli saraf, Angela Jefferson. “Meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk duduk, bahkan jika Anda berolahraga setiap hari, dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer,” jelas dia dikutip dari laman Science Alert, Jumat, 23 Mei 2025.

Para peneliti dari Vanderbilt University, University of Pittsburgh, dan Seoul National University berpendapat terlalu banyak duduk atau berbaring (yang disebut perilaku sedentari) dapat memengaruhi otak dan meningkatkan risiko berbagai jenis demensia di masa depan, termasuk penyakit Alzheimer.
 
Penelitian dilakukan dengan merekrut 404 sukarelawan yang dilacak tingkat aktivitasnya dengan perangkat yang dapat dikenakan selama seminggu. Kemudian, selama tujuh tahun berikutnya, tes kognitif dan pemindaian otak dilakukan untuk menilai kesehatan otak mereka.
 
Meskipun 87 persen relawan memenuhi pedoman mingguan yang direkomendasikan, yaitu setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang, mereka yang lebih banyak duduk menunjukkan kognisi lebih buruk.
 
Meskipun 87 persen dari relawan memenuhi pedoman olahraga yang dianjurkan, yaitu setidaknya 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, mereka yang lebih banyak duduk secara keseluruhan menunjukkan kemampuan berpikir lebih buruk.
 
Baca juga: Dari Eksplorasi Sistem Otak Laba-Laba Ditemukan Solusi Baru Atasi Alzheimer
 
Mereka juga menunjukkan tanda-tanda kerusakan saraf, termasuk penipisan hippocampus yang lebih cepat, yaitu bagian otak yang sangat penting untuk fungsi memori dan salah satu area pertama yang dapat rusak akibat penyakit Alzheimer.
 
Keterkaitan sebab dan akibatnya tidak terlalu besar, dan tidak terbukti berdampak secara langsung. Namun dapat terlihat jelas menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk tampaknya membuat otak menua lebih cepat dan mengurangi jumlah waktu duduk dapat mengurangi risiko demensia lebih baik dibandingkan dengan hanya berolahraga lebih banyak.
 
Hasil penelitian menunjukkan temuan lebih kuat pada individu yang memiliki risiko genetik lebih tinggi terkena Alzheimer. “Penelitian ini menyoroti pentingnya mengurangi waktu duduk, terutama di antara orang dewasa yang menua dengan risiko genetik yang lebih tinggi untuk penyakit Alzheimer,” kata ahli saraf Angela Jefferson, dari Vanderbilt University Medical Center.
 
“Sangat penting bagi kesehatan otak kita untuk mengurangi waktu duduk sepanjang hari dan bergerak untuk meningkatkan waktu aktif kita.”
 
Temuan ini bukan menjadi sebuah alasan untuk berhenti berolahraga. Menjadi aktif masih sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan olahraga dalam jumlah kecil dapat membuat otak tetap tajam dan sehat.
 
Hal paling penting di sini adalah bahwa waktu duduk lebih lama ternyata berkaitan dengan kerusakan tertentu di otak. Ini bukan pertama kalinya perilaku duduk terlalu lama dikaitkan dengan demensia dan Alzheime.
 
Namun, penelitian ini dapat menjadi data penting dan lengkap yang bisa digunakan oleh para peneliti dan tenaga kesehatan untuk dunia kesehatan yang lebih baik. (Alfi Loya Zirga)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan