FITNESS & HEALTH

Bukan Makan Daging Kucing! Ini Cara Mengontrol Diabetes yang Benar

Aulia Putriningtias
Kamis 08 Agustus 2024 / 16:19
Jakarta: Belakangan ini sedang ramai di jagat media sosial seorang pria tengah menyantap daging kucing. Pria itu mengaku memakan daging kucing sebagai obat diabetes. Padahal, ini tidak benar, loh!

Kasus ini mulai menaik ketika pemilik akun @three.in.onee mengunggah video yang berisi rekaman suara antara pria itu dan orang yang diduga memergokinya mengonsumsi daging kucing

Dalam rekaman tersebut, terdapat suara seseorang yang menanyai alasan pria itu makan daging kucing. Lantas, pria itu berusaha membela diri. Pria itu mengaku sengaja mengonsumsi daging kucing untuk pengobatan penyakit diabetesnya.

Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Namun, peningkatan kadar gula darah tidak menandakan seseorang mengalami diabetes.

Tingginya kadar gula darah akibat diabetes yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi kesehatan, berupa infeksi bakteri berulang, penyembuhan luka yang lambat, hingga kematian jaringan yang memerlukan amputasi.

Diabetes sendiri memiliki jenis, yakni diabetes tipe 1, 2, gestasional yang biasa dialami ibu hamil, dan pre-diabetes. Namun, di Indonesia sendiri, tipe 2 adalah jenis diabetes yang banyak dialami.

Diabetes tipe 2 (diabetes mellitus) atau yang juga dikenal dengan istilah diabetes non-insulin-dependent, merupakan kondisi di mana terjadi peningkatan kadar gula darah karena sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin (resistensi insulin). Hal ini membuat insulin yang dihasilkan tidak bisa digunakan dengan baik.


(Pemilik akun @three.in.onee mengunggah video yang berisi rekaman suara antara pria itu dan orang yang diduga memergokinya mengonsumsi daging kucing. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

Bagaimana penanaganan diabetes yang tepat?


Diabetes sendiri memang perlu dikontrol. Namun, bukan berarti sembarangan mengonsumsi daging kucing atau makanan lainnya. Jika ada keluarga dan kerabat memiliki diabetes, lakukan penanganan di bawah ini:
 

1. Pemeriksaan gula darah rutin


Pemeriksaan gula darah merupakan salah satu cara untuk mengetahui efektivitas pengobatan yang sedang dialani. Beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan adalah gula darah sewaktu, gula darah puasa, dan tes toleransi glukosa oral. 
 

2. Penggunaan insulin


Meski lebih sering digunakan oleh penderita diabetes tipe 1, terapi insulin juga bisa dilakukan untuk pengobatan penderita diabetes tipe 2. Dokter akan memberikan dosis dan jam atau frekuensi penyuntikan insulin sesuai dengan kondisi pasien.
 

3. Terapkan pola makan sehat


Penderita diabetes diharapkan untuk memilih makanan sehat yang rendah kalori dan rendah lemak, tetapi kaya nutrisi, termasuk vitamin dan serat. Penting sekali untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang.

Selain memerhatikan pilihan makanan, pastikan kebutuhan cairan harian juga terpenuhi dengan minum setidaknya delapan gelas air, atau sesuai dengan arahan dokter. Hindari minuman dengan pemanis tambahan untuk mencegah lonjakan gula darah.
 

4. Rutin berolahraga 


Tidak hanya menjaga tubuh tetap bugar, rutin berolahraga akan membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Sehingga, kadar insulin yang dibutuhkan lebih sedikit untuk mengolah gula menjadi energi. 
 

5. Tidak merokok


Diabetes sendiri bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, dalam jangka panjang. Merokok juga memiliki risiko serupa, yang bila dilakukan oleh penderita diabetes akan mempercepat terjadinya penyempitan, bahkan kerusakan pembuluh darah.

Itulah penanganan-penanganan diabetes yang bisa dilakukan oleh pengidapnya. Namun, semua penanganan ini perlu ditinjau lebih lanjut oleh dokter spesialis, dikarenakan kondisi setiap orang berbeda-beda.

Pentingnya untuk tidak sembarangan mengonsumsi sesuatu demi alasan kesehatan tanpa anjuran dokter. Semoga Sobat Medcom tidak melakukan hal sembarangan seperti mengonsumsi daging kucing untuk diabetes, ya!


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH