FITNESS & HEALTH

6 Pemicu Intrusive Thoughts, Si Pikiran Mengganggu yang Muncul Seketika

Mia Vale
Kamis 14 November 2024 / 10:35
Jakarta: Di momen atau saat-saat tertentu pernahkah kamu mempunyai pikiran yang aneh. Misalnya, ingin mencolok matamu sedikit saat sedang memakai maskara, atau ingin melemparkan diri ke tengah orang banyak, atau hal lain yang tidak masuk di akal.

Ya, ini disebut pikiran intrusif. Ini pikiran yang membuatmu tidak nyaman dan membuatmu merasa takut sendiri. 

Dan hampir setiap orang mengalaminya dari waktu ke waktu. Pemikiran yang bisa dibilang random ini bisa sangat mengganggu dan sulit dihilangkan, bahkan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari jika terlalu kuat atau terjadi berulang kali. 

Baca juga: Saat Kamu Memendam Perasaan, 7 Bagian Tubuh Ini Mampu Menyerapnya

Memang, pikiran yang tiba-tiba ini tidak memiliki arti khusus dan bisa hilang dengan sendirinya. Tapi, bila hal itu menyebabkan kamu merasa sangat cemas dan memengaruhi kehidupan sehari-hari, sebaiknya cari bantuan profesional.
 

Penyebab munculnya pikiran intrusif


Otak kita berpikir sepanjang waktu, dan kamu mungkin memiliki pikiran yang mengganggu tanpa alasan yang jelas. Namun, mengutip laman WebMD, sering kali gejala tersebut muncul karena stres, kecemasan, kurang tidur, atau setelah perubahan besar dalam hidup atau tubuhmu. 

Beberapa ahli berpendapat bahwa pikiran yang mengganggu adalah semacam sinyal peringatan dari otak, yang dapat membantu menjelaskan mengapa pikiran tersebut cenderung tentang hal-hal yang menakutkan, penuh kekerasan, atau memalukan.

Idenya adalah otak kamu membawa hal-hal berbahaya ke dalam pikiran sehingga kamu dapat mencegahnya. 

Kondisi ini bisa menjadi masalah serius, terutama jika mereka terkait dengan gangguan kesehatan mental seperti obsessive-compulsive disorder (OCD), gangguan kecemasan umum, atau depresi.

Kondisi ini bisa sangat mengganggu, menyebabkan rasa takut, malu, atau cemas yang berlebihan. Nah, Halodoc akan memaparkan, apa saja yang bisa jadi pemicu timbulnya intrusive thoughts.
 

Kurang tidur 


Tidak hanya untuk meregenerai sel dalam tubuh dan menghilangkan lelah, tidur cukup juga sangat penting untuk kesehatan mental. Pasalnya, kurang tidur bisa memengaruhi fungsi otak, termasuk kemampuan untuk mengendalikan pikiran yang tidak diinginkan. Orang yang sering begadang atau memiliki masalah tidur lebih rentan mengalami intrusive thoughts.
 

Stres dan cemas 


Kedua masalah ini bisa jadi pemicu utama munculnya kondisi ini. Ketika seseorang mengalami tingkat stres yang tinggi atau kecemasan yang berlebihan, otak mereka cenderung menghasilkan lebih banyak pikiran acak yang tidak diinginkan. 

Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan gangguan kecemasan umum atau situasi hidup yang penuh tekanan. Dan bukan tidak mungkin mereka akan mengalami over thinking.


(Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental. Kurang tidur dapat memengaruhi fungsi otak, termasuk kemampuan untuk mengendalikan pikiran yang tidak diinginkan. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

Gangguan obsessive-compulsive disorder (OCD)


Pengidap OCD sering mengalami intrusive thoughts sebagai bagian dari gejalanya. Pikiran ini biasanya menyebabkan kecemasan yang intens dan mendorong perilaku kompulsif untuk meredakan kecemasan tersebut. Misal, seseorang mungkin merasa perlu membersihkan kamar berulang kali karena takut debu dan kotoran menetap di kamarnya.
 

Gangguan stres pasca trauma (PTSD)


Orang yang menderita PTSD sering kali mengingat kembali kenangan traumatis. Kilas balik ini mungkin begitu jelas sehingga kamu dapat melihat, merasakan, mencium, atau mendengar suara yang berhubungan dengan trauma lalu. Orang atau situasi tertentu mungkin memicu pikiran yang mengganggu ini.
 

Perubahan besar dalam hidup 


Hal ini seperti, kehilangan pekerjaan, perceraian, atau pindah rumah. Perubahan tersebut dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang memicu munculnya intrusive thoughts. Situasi baru dan tidak pasti sering kali membuat pikiran kita menjadi lebih rentan terhadap gangguan. Bahkan kadang, apa yang kita pikirkan, belum tentu akan terjadi.
 

Perubahan hormon 


Selain adanya gangguan secara mental, perubahan hormon, seperti yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, juga bisa memengaruhi suasana hati dan pola pikir seseorang.

Fluktuasi hormon ini bisa memicu munculnya intrusive thoughts yang tidak diinginkan dan sangat mengganggu orang yabg mengalaminya.

Jika pikiran yang mengganggu menyita banyak energi, menyebabkan tertekan, atau menyulitkan kamu menjalani hari, jangan malu untuk memberi tahu dokter tentang hal tersebut. 

Penyedia layanan kesehatan dapat membantu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya, termasuk berbicara dengan ahli terapi perilaku, psikolog, pekerja sosial, atau psikiater untuk diagnosis dan pengobatan lebih lanjut. Jadi, bila kamu mengalami beberapa pemicu di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahlinya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH