FITNESS & HEALTH
Bukan Hanya Jenisnya, Waktu Makan pun Penting untuk Penderita Diabetes
Mia Vale
Selasa 12 November 2024 / 08:09
Jakarta: Setiap orang dengan atau berisiko diabetes memerlukan rencana makan sehat yang disesuaikan dan bekerja secara khusus, berdasarkan gaya hidup unik dan riwayat kesehatan.
Preferensi makanan, apa yang kamu makan, di mana dan kapan, dapat disesuaikan untuk memberikan pengaruh besar pada diabetes pribadi dan tujuan pengelolaan berat badan kamu.
Ini hanya membutuhkan sedikit waktu dan latihan, karena tidak ada rencana yang bisa diterapkan untuk semua orang. Namun, satu hal yang tetap adalah mengatur waktu makan dengan jumlah karbohidrat yang konsisten dan jadwal yang konsisten sepanjang hari.
Baca juga: Gejala Awal Diabetes Deteksi Dini Sebelum Telambat!
Penelitian menunjukkan salah satu alasan mengapa waktu makan teratur optimal untuk kesehatan, waktu makan membantu mengatur jam sirkadian internal tubuh. Jam ini berjalan di latar belakang untuk menjalankan fungsi penting tubuh seperti tidur dan pencernaan secara optimal.
Mengganggu jam ini diyakini berkontribusi terhadap kondisi kronis seperti penyakit kardiovaskular atau diabetes tipe 2, dan juga membuat kamu lebih rentan terhadap penyakit pernapasan akibat virus. Jadi inilah mengapa jam makan sangat penting, utamanya bagi penderita diabetes.
Durasi interval makan adalah waktu antara waktu makan pertama dan terakhir. Sebuah penelitian kecil yang dilansir dari BSW Health menemukan bahwa, tanpa mengubah kebiasaan makan lainnya, pria berisiko diabetes dengan makan apa yang biasa mereka makan.
Tetapi dalam interval makan terbatas sembilan jam menunjukkan peningkatan toleransi glukosa terlepas dari kapan mereka mulai makan pertama kali.
Waktu mulai makan adalah strategi lain yang dapat bermanfaat bagi kesehatan kardiometabolik. Sebuah penelitian di Chicago baru-baru ini menemukan bahwa orang dewasa yang makan pertama kali sebelum pukul 08.30 WIB setiap hari menunjukkan resistensi insulin yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang makan setelah jam 08.30 pagi, terlepas dari durasi interval makan mereka.
Mereka yang hidup dengan diabetes tahu bahwa kehidupan nyata memang menimbulkan tantangan seperti kemacetan lalu lintas yang parah, shift kerja yang panjang tanpa akses terhadap makanan, dan komplikasi lainnya, jadi makan dengan interval teratur setiap hari mungkin tidak selalu memungkinkan.
Itu tidak apa-apa! “Saya tidak ingin menambah stres dengan menyarankan agar penderita diabetes harus makan secara berkala. Hidup ini sibuk dan terkadang tidak dapat diprediksi, sehingga tidak selalu mungkin untuk makan pada waktu yang sama,” ujar Dr Sarah Musleh, ahli endokrinologi yang berbasis di Dallas dan salah satu pendiri Anzara Health.
Secara teori, jika dosis insulin basal kamu tepat dan jika gula darah berada dalam kisaran aman, kamu masih bisa melewatkan atau menunda makan. Dan itu tetap aman.
.jpg)
(Bagi penderita diabetes, hindari mengonsumsi makanan banyak dalam satu waktu, karena ini dapat memicu lonjakan kadar gula darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Sebuah studi observasional pada tahun 2020 di Johns Hopkins Bayview Medical Center menemukan bahwa subjek dewasa yang makan larut malam, pukul 22.00 WIB akan membakar lemak sebanyak 10 persen lebih sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang makan malam lebih awal, pukul 18.00 WIB. Dan orang yang makan terlambat hampir membakar lemak, puncak gula darah 20 persen lebih tinggi.
Apa pun rencana makan sehat kamu saat ini, berlatihlah agar waktu dan jenis makanan kamu tepat.
- Catat apa, berapa banyak dan kapan kamu makan, serta berapa kadar gula darah sebelum dan dua jam setelah kamu makan
- Ulangi selama beberapa hari
- Lihat catatan dan tanyakan pada diri sendiri, "Bagaimana makanan tertentu dapat memengaruhi kadar gula darah?
Selain itu, catat bagaimana pengaruh waktu terhadap hal tersebut. Dan, bagaimana pengaruh makan lebih banyak atau lebih sedikit? Juga, apakah saya memerlukan lebih banyak bantuan perencanaan makan?
Ingat, salah satu pertanyaan diet terbesar yaitu kadar gula darah setiap orang memberikan respons yang sangat berbeda ketika diberi makanan yang sama persis.
“Pikirkan manajemen diabetes sebagai serangkaian eksperimen yang dapat membantu kamu memaksimalkan manajemen diri,” rekomendasi dari American Association of Diabetes Care & Education Specialists. Dengan bereksperimen, kamu belajar lebih banyak tentang diabetes dan apa yang memberi hasil yang kamu inginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Preferensi makanan, apa yang kamu makan, di mana dan kapan, dapat disesuaikan untuk memberikan pengaruh besar pada diabetes pribadi dan tujuan pengelolaan berat badan kamu.
Ini hanya membutuhkan sedikit waktu dan latihan, karena tidak ada rencana yang bisa diterapkan untuk semua orang. Namun, satu hal yang tetap adalah mengatur waktu makan dengan jumlah karbohidrat yang konsisten dan jadwal yang konsisten sepanjang hari.
Baca juga: Gejala Awal Diabetes Deteksi Dini Sebelum Telambat!
Penelitian menunjukkan salah satu alasan mengapa waktu makan teratur optimal untuk kesehatan, waktu makan membantu mengatur jam sirkadian internal tubuh. Jam ini berjalan di latar belakang untuk menjalankan fungsi penting tubuh seperti tidur dan pencernaan secara optimal.
Mengganggu jam ini diyakini berkontribusi terhadap kondisi kronis seperti penyakit kardiovaskular atau diabetes tipe 2, dan juga membuat kamu lebih rentan terhadap penyakit pernapasan akibat virus. Jadi inilah mengapa jam makan sangat penting, utamanya bagi penderita diabetes.
Atur durasi interval makan
Durasi interval makan adalah waktu antara waktu makan pertama dan terakhir. Sebuah penelitian kecil yang dilansir dari BSW Health menemukan bahwa, tanpa mengubah kebiasaan makan lainnya, pria berisiko diabetes dengan makan apa yang biasa mereka makan.
Tetapi dalam interval makan terbatas sembilan jam menunjukkan peningkatan toleransi glukosa terlepas dari kapan mereka mulai makan pertama kali.
Pindahkan sarapan lebih awal
Waktu mulai makan adalah strategi lain yang dapat bermanfaat bagi kesehatan kardiometabolik. Sebuah penelitian di Chicago baru-baru ini menemukan bahwa orang dewasa yang makan pertama kali sebelum pukul 08.30 WIB setiap hari menunjukkan resistensi insulin yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang makan setelah jam 08.30 pagi, terlepas dari durasi interval makan mereka.
Melewatkan makan, bencana!
Mereka yang hidup dengan diabetes tahu bahwa kehidupan nyata memang menimbulkan tantangan seperti kemacetan lalu lintas yang parah, shift kerja yang panjang tanpa akses terhadap makanan, dan komplikasi lainnya, jadi makan dengan interval teratur setiap hari mungkin tidak selalu memungkinkan.
Itu tidak apa-apa! “Saya tidak ingin menambah stres dengan menyarankan agar penderita diabetes harus makan secara berkala. Hidup ini sibuk dan terkadang tidak dapat diprediksi, sehingga tidak selalu mungkin untuk makan pada waktu yang sama,” ujar Dr Sarah Musleh, ahli endokrinologi yang berbasis di Dallas dan salah satu pendiri Anzara Health.
Secara teori, jika dosis insulin basal kamu tepat dan jika gula darah berada dalam kisaran aman, kamu masih bisa melewatkan atau menunda makan. Dan itu tetap aman.
.jpg)
(Bagi penderita diabetes, hindari mengonsumsi makanan banyak dalam satu waktu, karena ini dapat memicu lonjakan kadar gula darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Jangan biasakan makan terlalu larut malam
Sebuah studi observasional pada tahun 2020 di Johns Hopkins Bayview Medical Center menemukan bahwa subjek dewasa yang makan larut malam, pukul 22.00 WIB akan membakar lemak sebanyak 10 persen lebih sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang makan malam lebih awal, pukul 18.00 WIB. Dan orang yang makan terlambat hampir membakar lemak, puncak gula darah 20 persen lebih tinggi.
Cobalah bereksperimen
Apa pun rencana makan sehat kamu saat ini, berlatihlah agar waktu dan jenis makanan kamu tepat.
- Catat apa, berapa banyak dan kapan kamu makan, serta berapa kadar gula darah sebelum dan dua jam setelah kamu makan
- Ulangi selama beberapa hari
- Lihat catatan dan tanyakan pada diri sendiri, "Bagaimana makanan tertentu dapat memengaruhi kadar gula darah?
Selain itu, catat bagaimana pengaruh waktu terhadap hal tersebut. Dan, bagaimana pengaruh makan lebih banyak atau lebih sedikit? Juga, apakah saya memerlukan lebih banyak bantuan perencanaan makan?
Ingat, salah satu pertanyaan diet terbesar yaitu kadar gula darah setiap orang memberikan respons yang sangat berbeda ketika diberi makanan yang sama persis.
“Pikirkan manajemen diabetes sebagai serangkaian eksperimen yang dapat membantu kamu memaksimalkan manajemen diri,” rekomendasi dari American Association of Diabetes Care & Education Specialists. Dengan bereksperimen, kamu belajar lebih banyak tentang diabetes dan apa yang memberi hasil yang kamu inginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)