FITNESS & HEALTH
Pentingnya Membersihkan Rumah dari Racun Setelah Mom dan Keluarga Sembuh dari Sakit
Yatin Suleha
Kamis 09 Oktober 2025 / 13:05
Jakarta: Ketika gelombang penyakit akhirnya melanda rumah tangga, kebanyakan keluarga merasakan kelelahan.
Namun, setelah kesehatan mulai kembali pulih ada satu langkah terakhir yang sangat penting dan bisa membuat perbedaan besar, yaitu membersihkan rumah secara menyeluruh.
Detoksifikasi rumah setelah sakit bukan hanya soal membersihkan setiap sudut rumah atau melakukan pembersihan besar-besaran.
Lebih dari itu, ini adalah tentang menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan segar agar kuman tidak bertahan lama dan keluarga bisa merasa siap untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
Banyak orang tidak mengubah kebiasaan membersihkan rumah saat ada anggota keluarga yang sakit, padahal saat itulah tindakan pencegahan ekstra sangat dibutuhkan.
Sebuah survei dari American Cleaning Institute menunjukkan bahwa hanya sekitar 25% orang Amerika yang menyesuaikan kebiasaan membersihkan rumah ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit.

(Ketika anggota keluarga mulai pulih dari sakit, fokus biasanya beralih ke pemulihan individu tanpa menyadari bahwa lingkungan sekitar juga perlu dibersihkan secara menyeluruh. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Dilansir dari Parents, Zaid Fadul, MD, FS, FAAFP yang juga CEO Bespoke Concierge, mengatakan selama masa sakit berlangsung, kuman memang terasa seperti tamu yang selalu hadir di rumah.
Lama kuman bertahan sangat bergantung pada jenis kuman dan jenis permukaan yang mereka hinggapi.
Dr. Fadul menjelaskan bahwa virus flu dan pilek bisa bertahan di permukaan keras seperti telepon genggam atau meja dapur selama 24 hingga 48 jam, bahkan terkadang bisa sampai seminggu.
Pada permukaan yang lebih lunak seperti kain, virus biasanya bertahan sekitar 12 jam.
Beberapa bakteri, seperti bakteri penyebab radang tenggorokan (strep), bisa bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
“Di rumah kami, penyakit-penyakit ini memang bagian dari kehidupan memiliki anak-anak yang bersekolah dan daycare. Istri saya dan saya melihatnya sebagai bagian dari kesepakatan entah anak-anak terpapar berbagai penyakit di usia 3 atau 4 tahun saat prasekolah, atau nanti saat mereka masuk kelas satu. Manfaat pendidikan anak usia dini jauh lebih besar daripada siklus pilek yang terus-menerus,” ungkapnya.
Hal yang benar-benar membuat dr. Fadul cemas adalah penyakit mata merah, karena penyakit ini sangat mudah menular dari satu mata ke mata lain dan dari satu orang ke orang lain.
Anak-anak sering menggosok mata mereka, lalu menyentuh telepon atau pegangan pintu, dan virus bisa bertahan di sana selama berhari-hari menunggu untuk menular kembali.
“Skabies adalah mimpi buruk lain jika seluruh keluarga tidak diobati secara bersamaan dan rumah tidak dibersihkan dengan benar, siklus infeksi akan terus berulang saat telur-telur tungau menetas,” ia memperingatkan.
“Saya pernah menangani pasien dengan situasi yang sangat parah sampai saya menyarankan mereka untuk mengobati semua anggota keluarga sekaligus, membersihkan rumah secara mendalam, dan bahkan menginap di hotel selama dua minggu agar infestasi benar-benar hilang,” tambah dr. Fadul.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun, setelah kesehatan mulai kembali pulih ada satu langkah terakhir yang sangat penting dan bisa membuat perbedaan besar, yaitu membersihkan rumah secara menyeluruh.
Detoksifikasi rumah setelah sakit bukan hanya soal membersihkan setiap sudut rumah atau melakukan pembersihan besar-besaran.
Lebih dari itu, ini adalah tentang menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan segar agar kuman tidak bertahan lama dan keluarga bisa merasa siap untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
Banyak orang tidak mengubah kebiasaan membersihkan rumah saat ada anggota keluarga yang sakit, padahal saat itulah tindakan pencegahan ekstra sangat dibutuhkan.
Sebuah survei dari American Cleaning Institute menunjukkan bahwa hanya sekitar 25% orang Amerika yang menyesuaikan kebiasaan membersihkan rumah ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit.
Seberapa lama kuman bisa bertahan di rumah?

(Ketika anggota keluarga mulai pulih dari sakit, fokus biasanya beralih ke pemulihan individu tanpa menyadari bahwa lingkungan sekitar juga perlu dibersihkan secara menyeluruh. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Dilansir dari Parents, Zaid Fadul, MD, FS, FAAFP yang juga CEO Bespoke Concierge, mengatakan selama masa sakit berlangsung, kuman memang terasa seperti tamu yang selalu hadir di rumah.
Lama kuman bertahan sangat bergantung pada jenis kuman dan jenis permukaan yang mereka hinggapi.
Dr. Fadul menjelaskan bahwa virus flu dan pilek bisa bertahan di permukaan keras seperti telepon genggam atau meja dapur selama 24 hingga 48 jam, bahkan terkadang bisa sampai seminggu.
Pada permukaan yang lebih lunak seperti kain, virus biasanya bertahan sekitar 12 jam.
Beberapa bakteri, seperti bakteri penyebab radang tenggorokan (strep), bisa bertahan selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
“Di rumah kami, penyakit-penyakit ini memang bagian dari kehidupan memiliki anak-anak yang bersekolah dan daycare. Istri saya dan saya melihatnya sebagai bagian dari kesepakatan entah anak-anak terpapar berbagai penyakit di usia 3 atau 4 tahun saat prasekolah, atau nanti saat mereka masuk kelas satu. Manfaat pendidikan anak usia dini jauh lebih besar daripada siklus pilek yang terus-menerus,” ungkapnya.
Hal yang benar-benar membuat dr. Fadul cemas adalah penyakit mata merah, karena penyakit ini sangat mudah menular dari satu mata ke mata lain dan dari satu orang ke orang lain.
Anak-anak sering menggosok mata mereka, lalu menyentuh telepon atau pegangan pintu, dan virus bisa bertahan di sana selama berhari-hari menunggu untuk menular kembali.
“Skabies adalah mimpi buruk lain jika seluruh keluarga tidak diobati secara bersamaan dan rumah tidak dibersihkan dengan benar, siklus infeksi akan terus berulang saat telur-telur tungau menetas,” ia memperingatkan.
“Saya pernah menangani pasien dengan situasi yang sangat parah sampai saya menyarankan mereka untuk mengobati semua anggota keluarga sekaligus, membersihkan rumah secara mendalam, dan bahkan menginap di hotel selama dua minggu agar infestasi benar-benar hilang,” tambah dr. Fadul.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)