FITNESS & HEALTH

Catat! Ini Waktu Rawan Terjadinya Penyakit Demam Berdarah

Medcom
Kamis 20 Oktober 2022 / 12:05
Jakarta: Demam berdarah menjadi salah satu ancaman utama kesehatan masyarakat di dunia, salah satunya Indonesia yang merupakan negara tropis seringkali terdampak penyakit ini.

Demam berdarah tidak memandang umur. Tidak hanya anak-anak, dewasa juga bisa mengalami. Data Kementerian Kesehatan mencatat bahwa dari 94 ribu lebih kasus DBD, 39,96 persen terjadi pada golongan umur 14-44 tahun.

Fakta menarik lainnya ternyata, DBD tidak hanya terjadi pada musim hujan, melainkan bisa juga terjadi pada musim kemarau. Meskipun kasus yang ditemukan, tidak sebanyak saat musim hujan.

Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD, K-PTI selaku dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo mengungkapkan, DBD bisa berlangsung sepanjang tahun. Nyamuk Aedes aegypti tidak mengenal musim.

"Karena sejak 10 tahun terakhir terjadi perubahan iklim, maka wabah demam berdarah tidak lagi dengan siklus akibat naik turun curah hujan, tapi sepanjang waktu," kata Dr dr Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD, K-PTI dalam diskusi media bertajuk “Waspada Penyebaran Dengue di Tengah Musim Hujan” yang digelar daring.

Dr. Erni mencatat bahwa penyakit ini muncul saat pergantian musim. Pada musim panas atau kemarau, nyamuk akan bertelur perlindungan akan sangat kuat, sehingga pada musim hujan telur berubah menjadi larva dan menjadi nyamuk hanya dalam waktu singkat.

Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) selaku dokter spesialis anak juga menambahkan bahwa nyamuk Aedes aegypti memang menempatkan telur pada air jernih tergenang, tak kena sinar matahari, serta tak berhubungan dengan tanah.

"Nyamuk ini hidup di daerah tropis, kelembaban tinggi, ada air tergenang, tak terkena sinar matahari, serta tidak berhubungan dengan tanah. Di musim hujan, air jernih yang tergenang lebih banyak dan dia multi-bite atau menggigit berkali-kali," tuturnya yang hingga hari ini masih merawat pasien demam berdarah dengue.

Untuk itu, dr. Erni menyarankan untuk masyarakat tetap melakukan 3M Plus. Tidak hanya saat musim penghujan, tetapi juga terus menerus sepanjang waktu meskipun musim kemarau sedang melanda Indonesia

“Pada musim panas, nyamuk bisa bertelur dan perlindungannya itu sangat kuat. Maka dari itu, 3M Plus ini perlu dilakukan terus menerus untuk pencegahan demam dengue ini,” pungkas dr. Erni.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH